BI Upayakan QRIS & Nusuk Terkoneksi, Belanja Anti Ribet!

Upaya BI mengintegrasikan QRIS dengan Nusuk, membuat jemaah umroh bisa belanja di Tanah Suci lebih mudah, cepat, dan praktis tanpa ribet.

Gambar 1 : QRIS akan Diintergrasikan ke Kartu Nusuk ( Sumber Foto : Himpuh )

Sahabat, ada kabar gembira nih untuk para calon tamu Allah! Dilansir dari Himpuh, Bank Indonesia (BI) tengah mendorong agar sistem pembayaran QRIS bisa digunakan oleh jemaah haji dan umrah asal Indonesia saat berbelanja di Arab Saudi.

Langkah ini dilakukan dengan mengupayakan integrasi QRIS dan uang elektronik Indonesia ke dalam kartu Nusuk, kartu resmi yang digunakan jemaah selama di Tanah Suci. Kebayang kan, betapa praktisnya belanja oleh-oleh tanpa repot menukar riyal lagi?

Belanja di Tanah Suci Lebih Praktis Tanpa Tukar Uang

Sahabat, dengan sistem ini, jemaah Indonesia tak perlu lagi menukar riyal saat ingin belanja atau transaksi selama haji dan umrah. Cukup pindai QR Code melalui kartu atau aplikasi yang sudah terintegrasi, transaksi bisa langsung dilakukan.

“Kami juga terus berdiskusi dengan otoritas di Saudi Arabia agar QRIS dan uang elektronik Indonesia bisa dimasukkan dalam kartu Nusuk. Sehingga para jemaah umrah itu bisa menggunakan kartu Nusuk yang sudah bisa membaca QRIS dan ada uang elektroniknya,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (3/7/2025).

Menurut Perry, seluruh pembahasan dengan otoritas keuangan Saudi pun sudah rampung dan sekarang tinggal menunggu tahap implementasi di lapangan.

Baca Juga : Baru! Pemegang Visa Expired Dapat Tenggang 30 Hari Saudi!

QRIS Siap Ekspansi ke Jepang & China, Makin Global!

Gak cuma di Arab Saudi, sahabat, QRIS juga terus melebarkan sayapnya ke negara lain. Jepang akan menjadi negara berikutnya di mana QRIS bisa digunakan mulai 17 Agustus 2025 nanti, pas banget dengan Hari Kemerdekaan RI!

Gambar 2 : QRIS akan Mulai Tersedia di Jepang dan China

Uji cobanya sendiri sudah berjalan sejak 15 Mei 2025. Untuk China, tahap finalisasi kerja sama sedang berlangsung dengan Union Pay Internasional dan sejumlah penyedia sistem pembayaran di Indonesia. Saat ini, QRIS antarnegara sudah bisa digunakan di Malaysia, Singapura, dan Thailand, lho. Ke depannya, BI juga menargetkan kerja sama dengan India dan Korea Selatan, jadi sahabat bisa traveling makin mudah tanpa ribet tukar uang!

Udah kebayang kan betapa mudahnya beribadah di Tanah Suci dengan adanya QRIS yang terintegrasi di kartu Nusuk nanti? Belanja oleh-oleh atau kebutuhan harian jadi praktis tanpa repot menukar uang.

Nah, Ventour Travel siap mendampingi sahabat menikmati perjalanan ibadah umroh dengan nyaman, aman, dan penuh kemudahan di setiap langkahnya. Yuk, wujudkan impian suci sahabat bersama Ventour Travel sekarang juga!

Klik link di bio atau hubungi kami untuk info pendaftaran umroh terbaik hari ini!

Intip Prosesi Penggantian Kiswah Ka’bah! Tradisi Satu Abad!

Upacara sakral penggantian Kiswah Ka’bah digelar Rabu malam kemarin, tradisi warisan lebih dari 100 tahun terus dijaga Kerajaan Arab Saudi.

Gambar 1 : Penggantian Kiswah Ka’bah Menjadi Tradisi Selama 100 Tahun

Setiap tahunnya, momen pergantian Kiswah Ka’bah selalu jadi sorotan umat Muslim di seluruh dunia. Bayangkan sahabat, kain hitam berhiaskan benang emas yang menyelimuti Ka’bah itu tak sekadar kain biasa, tapi simbol kehormatan, sejarah, dan spiritualitas yang begitu dalam.

Rabu malam (25/06), prosesi sakral ini kembali digelar dengan khidmat oleh Kerajaan Arab Saudi, menyempurnakan tradisi agung yang telah berlangsung lebih dari satu abad.

Prosesi Penggantian Kiswah Ka’bah

Prosesi penggantian Kiswah Ka’bah dilakukan dengan sangat hati-hati dan bertahap. Dimulai dari pencopotan tirai emas di pintu Ka’bah yang ukurannya cukup besar, yakni sepanjang 6,35 meter dan selebar 3,33 meter.

Bukan hanya itu saja, lampu gantung serta ornamen-ornamen dekoratif lain di sekitar Ka’bah juga turut dibongkar dalam proses ini.

Gambar 2 : Proses Penggantian Kiswah Ka’bah

Setelah tirai lama dilepas, Kiswah lama yang menyelimuti Ka’bah pun diangkat dan digantikan dengan yang baru. Tapi ini bukan sekadar kain pengganti biasa, sahabat. Kiswah Ka’bah dibuat dari 47 panel sutra hitam yang dihiasi sulaman ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan benang perak berlapis emas 24 karat.

Gambar 3 : Berat Kiswah Ka’bah Mencapai 1.415 Kilogram

Berat totalnya? Mencapai 1.415 kilogram! Yang luar biasa lagi, proses penggantian ini diawasi langsung oleh tim profesional berjumlah 154 orang, yang semuanya merupakan perajin terlatih dengan latar belakang ilmiah dan keahlian praktik di bidangnya.

Baca Juga : Mimpi Berangkat Umroh? Cuma Bunga Tidur Atau Petunjuk Ilahi?

Tentang Kiswah Ka’bah

Untuk menghasilkan satu Kiswah baru, dibutuhkan bahan-bahan dalam jumlah besar dan teknik pengerjaan yang sangat detail. Bayangkan saja, sahabat: sebanyak 120 kilogram benang perak berlapis emas, 60 kilogram perak murni, 825 kilogram sutra pilihan, dan 410 kilogram kapas mentah digunakan untuk merampungkan karya suci ini. Tak hanya itu, terdapat pula 54 potong panel emas yang dikerjakan menggunakan delapan mesin tenun khusus di Kompleks Raja Abdulaziz.

Gambar 4 : Kiswah Ka’bah Dengan Benang Perak

Saat ini, Kiswah baru tersebut sedang dalam proses pengiriman ke Masjidil Haram dengan pengawalan ketat dan sistem logistik canggih yang sesuai dengan standar operasional global tertinggi. Semua ini menunjukkan betapa seriusnya Kerajaan Arab Saudi dalam menjaga dan merawat warisan spiritual Islam yang begitu berharga.

Menurut pernyataan resmi, pembaruan Kiswah setiap tahun bukan hanya tradisi, tapi simbol penghormatan mendalam serta komitmen tak tergoyahkan Arab Saudi dalam melayani dua masjid suci umat Islam: Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Baca Juga : Doa Berangkat Umroh Lengkap, Baca Ini Sebelum Berangkat!

Upacara ini bukan hanya seremoni, sahabat, tapi juga wujud nyata kecintaan dan kepedulian terhadap tempat-tempat suci yang begitu mulia.

Nah, bersama Ventour Travel, sahabat bisa merasakan pengalaman umroh yang bukan hanya nyaman dan aman, tapi juga penuh makna spiritual. Dengan bimbingan yang berpengalaman, fasilitas terbaik, serta layanan yang profesional, Ventour siap mendampingi langkah sahabat menuju Baitullah dengan sepenuh hati.

Yuk, wujudkan niat suci sahabat bersama Ventour Travel!

Info Kuota Haji 2026, Kemenag: Yakin Jatah RI Tak Dikurangi!

Kuota Haji 2026 akan diumumkan pada 10 Juli oleh Arab Saudi. Kemenag optimis jatah Indonesia tetap aman dan tidak mengalami pengurangan.

Gambar 1 : Kuota Haji 2026 akan Diumumkan pada Tanggal 10 Juli 2025 ( Sumber Foto : Himpuh )

Dilansir dari Himpuh, Kementerian Agama (Kemenag) menyebut bahwa Kerajaan Arab Saudi akan mengumumkan pembagian kuota haji tahun depan tepat pada tanggal 15 Muharram 1447 H atau 10 Juli 2025.

Sejak tahun 2022, pengumuman kuota haji biasanya dilakukan pada 12 Zulhijjah, bertepatan dengan malam penutupan ibadah haji. Nah, tahun ini jadwalnya sedikit berbeda dan tentu saja, penuh harap agar kuota Indonesia tetap seperti semula, atau bahkan bertambah!

Kemenag: Yakin Jatah Kuota Haji 2026 Indonesia Tidak Dikurangi

“Saat ini, pemerintah Arab Saudi tengah membangun kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh negara pengirim jemaah haji mengenai pola penyelenggaraan haji tahun depan, saat mana kuota resminya baru akan ditetapkan pada bulan depan,” ujar Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/6/2025).

“Pengumuman [kuota] dilakukan melalui kanal resmi masar nusuk atau e-Hajj,” sambung Hilman.

Adapun terkait Nota Diplomatik yang disampaikan Dubes Arab Saudi di Jakarta kepada Menteri Agama berdampak pada alokasi kuota, Hilman Latief memastikan tidak ada implikasi terkait itu. 

“Catatan yang tercantum dalam nota diplomatik bersifat sebagai saran perbaikan, bukan teguran atau sanksi, serta tidak berimplikasi pada pengurangan kuota haji Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga : Jumlah Jamaah Haji 2025, Terendah Dalam 30 Tahun Terakhir!

Daftar Ibadah Haji dari Sekarang!

Sahabat yang tengah merencanakan ibadah haji, sekarang waktu yang tepat untuk mulai bersiap! Bersama Ventour Travel, perjalanan haji sahabat akan lebih tenang, nyaman, dan pastinya terfasilitasi dengan layanan terbaik mulai dari bimbingan manasik yang intensif hingga akomodasi yang berkualitas.

Gambar 2 : Daftar Ibadah Haji dari Sekarang

Apalagi dengan info terbaru dari Kemenag bahwa kuota haji 2026 akan diumumkan pada 10 Juli mendatang, ini jadi momen pas untuk mengamankan porsi haji sejak sekarang. Jangan sampai kehabisan ya, sahabat karena haji bukan sekadar perjalanan, tapi panggilan hati yang tak semua orang dapat kesempatan keduanya.

Yuk, amankan porsi haji sahabat sekarang juga bersama Ventour!

Catat! Umroh Awal Musim 1447H Resmi Pada 11 Juni 2025!

Saudi resmi umumkan awal musim umroh 1447H, jamaah bisa mulai datang pada 11 Juni 2025. Persiapkan perjalanan ibadah Sahabat dari sekarang!

Gambar 1 : Penetapan Tanggal Umroh Awal Musim 1447H

Ada kabar gembira nih buat Sahabat yang sudah rindu beribadah ke Tanah Suci! Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi secara resmi mengumumkan kalender pelaksanaan umrah untuk musim 1447 Hijriyah.

Dalam pengumuman tersebut, disebutkan bahwa kedatangan jamaah umrah dari luar negeri akan dimulai pada tanggal 15 Dzulhijjah 1446, yang bertepatan dengan 11 Juni 2025. Yuk, mulai persiapkan diri dan rancang perjalanan ibadah umroh Sahabat dari sekarang!

Penetapan Umroh Awal Musim 1447H

Sebelum kedatangan jamaah umrah dimulai, ada sejumlah tahapan penting yang sudah disiapkan pemerintah Saudi untuk memastikan kelancaran musim umrah 1447 H.

Berdasarkan keterangan resmi yang dilansir oleh Saudi Gazette, penerbitan visa umrah akan dibuka lebih dulu pada 14 Dzulhijjah 1446, atau tepatnya 10 Juni 2025 sehari sebelum kedatangan pertama jamaah. Ini adalah bagian dari strategi yang dirancang Kementerian Haji dan Umrah untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah dari seluruh dunia.

Baca Juga : Umroh Musim Panas? Siapkan Hal Ini Biar Ibadah Makin Nyaman!

Nah, salah satu hal krusial dalam kalender ini adalah tenggat waktu penyelesaian kontrak antara penyelenggara umrah dan agen luar negeri. Deadline-nya adalah 29 Dzulqa’dah 1446, atau 27 Mei 2025. Tapi sebenarnya, sahabat, persiapan musim umrah ini sudah dimulai sejak 25 Maret 2025, lho! Saat itu, pemerintah Saudi meluncurkan layanan kualifikasi agen lewat platform digital “Nusuk” dan sistem “Umrah Path”.

Tanggal Penting 1447H

Gambar 2 : Tanggal Penting di Tahun 1447H

Kalender juga menetapkan sejumlah tenggat penting lainnya, termasuk:

  • Batas akhir penerbitan visa umroh: 1 Syawal 1447 (20 Maret 2026)
  • Batas akhir kedatangan jamaah di Arab Saudi: 15 Syawal 1447 (3 April 2026)
  • Batas akhir keberangkatan jamaah: 1 Dzulqaidah 1447 (18 April 2026)

Pengaturan jadwal ini bukan tanpa alasan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi ingin memastikan seluruh proses ibadah berjalan tertib, efisien, dan nyaman bagi jamaah dari berbagai penjuru dunia.

Karena itu, semua pihak yang terlibat diminta untuk mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan agar musim umrah tahun depan bisa berlangsung lancar dan penuh berkah.

Umroh Awal Musim 1447H Bersama Ventour Travel

Awal musim umroh 1447H adalah waktu yang sangat istimewa untuk memulai perjalanan suci ke Baitullah.

Gambar 3 : Umroh Awal Musim 1447H dengan Ventour Travel

Berangkat di awal musim memberi banyak keuntungan, Suasana di Tanah Suci biasanya masih relatif tenang, belum terlalu padat, dan antrian ibadah pun cenderung lebih singkat. Hal ini tentu sangat mendukung kenyamanan dan kekhusyukan dalam beribadah.

Baca Juga : Umroh Bulan Juli, Musim Apa Saat di Tanah Suci?

Ditambah lagi, pelayanan dari berbagai fasilitas mulai dari hotel, transportasi, hingga petugas di lapangan yang biasanya lebih maksimal karena belum memasuki masa puncak kedatangan jamaah. Nah, Ventour Travel hadir untuk sahabat yang ingin memaksimalkan momen ini.

Dengan pengalaman dan komitmen dalam pelayanan, Ventour siap mendampingi setiap langkah ibadah sahabat dengan aman, nyaman, sesuai jadwal dan tiket umroh sudah confirm.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, wujudkan niat suci sahabat di awal musim umroh 1447H bersama Ventour!

Langka Banget! Area Tawaf Ka’bah Yang Sepi Jelang Musim Haji

Pemandangan yang tak biasa di Masjidil Haram! Terlihat area tawaf Ka’bah yang tampak sepi dari jamaah saat jelang awal musim haji tahun ini.

Gambar 1 : Pemandangan Area Ka’bah yang Sepi ( Sumber : Himpuh )

Pemandangan tak biasa terekam di jantung Masjidil Haram, Mekah. Area Mataf yaitu tempat tawaf mengelilingi Ka’bah yang tampak nyaris kosong, hanya beberapa jemaah asing terlihat melaksanakan ibadah. Padahal biasanya, area ini selalu dipadati ribuan jemaah setiap jamnya.

Suasana lengang ini jadi perhatian publik karena sangat kontras dengan keramaian khas Masjidil Haram. Lantas, apa sebenarnya yang terjadi?

Alasan Area Tawaf Ka’bah Sepi

Fenomena sepinya area tawaf di Masjidil Haram bukan tanpa sebab. Dilansir dari Saudi Gazette, situasi ini terjadi karena berakhirnya musim umrah dan diberlakukannya kebijakan ketat oleh pemerintah Arab Saudi menjelang puncak haji 2025.

Dilansir dari Himpuh, Sejak 29 April, otoritas melarang pemegang visa non-haji untuk tinggal di Mekah hingga musim haji selesai. Langkah ini dilakukan demi memastikan keamanan dan kenyamanan jutaan jemaah haji yang akan datang.

Bahkan, Kementerian Pariwisata Arab Saudi telah menginstruksikan semua agen perjalanan dan hotel di Mekah untuk menolak reservasi dari pemegang visa non-haji. Hanya jemaah dengan visa haji resmi atau mereka yang memiliki izin kerja maupun penduduk asli Mekkah yang diperbolehkan untuk melaksanakan umrah atau beribadah di Masjidil Haram

Dengan begitu, distribusi jemaah dapat lebih tertib dan terfokus menjelang puncak ibadah.

Baca Juga : Umroh Musim Panas? Siapkan Hal Ini Biar Ibadah Makin Nyaman!

Aturan Akses Mulai Diterapkan

Pemerintah Saudi benar-benar serius menerapkan pengamanan ekstra. Sejak 23 April, Direktorat Keamanan Publik telah menutup akses menuju Mekah bagi ekspatriat yang tak memiliki izin resmi.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri menetapkan batas akhir keberangkatan jemaah umrah dari Kerajaan adalah hari Selasa lalu.

Tak hanya itu, pengajuan izin umrah melalui aplikasi Nusuk juga ditangguhkan sementara hingga 14 Dzulhijjah. Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengelola kerumunan jemaah yang akan memadati kota suci dalam waktu dekat.

Diperkirakan, dalam beberapa hari ke depan, Masjidil Haram akan kembali padat oleh kedatangan jemaah dari berbagai belahan dunia.

Gambar 2 : Jamaah Ventour Travel saat di Tanah Suci

Ventour Travel hadir dan siap mendampingi perjalanan umroh dan haji dengan layanan profesional, pembimbing berpengalaman, serta program yang fleksibel dan sesuai syariat.

Yuk, wujudkan impian beribadah ke Baitullah bersama Ventour Travel aman, nyaman, dan penuh makna.

Nekat Mau Haji Pakai Visa Ilegal? Siap-Siap Denda Rp44 Juta!

Sahabat nekat berangkat haji menggunakan visa ilegal? Siap-siap kena denda Rp44 juta, dideportasi, dan dicekal 10 tahun masuk Arab Saudi!

Gambar 1 : Resiko Naik Haji Pakai Visa Ilegal

Jangan sampai niat baik sahabat untuk berhaji justru berujung petaka karena tergiur jalur pintas. Pemerintah Arab Saudi kini semakin tegas terhadap pelanggaran visa. Mereka yang nekat menunaikan ibadah haji dengan visa non-haji atau ilegal tak hanya terancam denda besar, tapi juga berbagai sanksi lainnya yang bisa berdampak panjang.

Sanksi Berat bagi Jemaah Haji Pakai Visa Ilegal

Dilansir dari Himpuh, Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa siapa pun yang mencoba berhaji tanpa visa resmi akan dikenai denda sebesar 10.000 riyal Saudi atau setara dengan Rp44 juta. Tak berhenti sampai di situ, para pelanggar juga akan langsung dideportasi ke negara asal dan dikenakan larangan masuk kembali ke Arab Saudi selama 10 tahun.

Baca Juga : Asal-Usul Gelar Haji, Apakah Masih Relevan di Zaman Now?

Langkah ini merupakan bagian dari penguatan sistem keamanan dan ketertiban selama musim haji agar ibadah berjalan lancar, tertib, dan aman bagi seluruh jemaah resmi.

Fasilitas Tidak Bisa Diakses Jemaah Haji Non-Resmi

Dilansir juga dari Gulf News, banyaknya kasus jemaah meninggal tahun lalu disebabkan oleh cuaca ekstrem yang tak tertahankan. Mirisnya, sebagian besar korban adalah jemaah asing yang tak menggunakan visa haji, sehingga mereka tidak memiliki akses ke fasilitas vital di Arafah dan Mina, termasuk pendingin udara, tenda, air minum, dan bantuan medis.

Gambar 2 : Bagi Jamaah Haji Non Resmi Tidak Bisa Mendapatkan Fasilitas

Karena itu, Pemerintah Arab Saudi mengimbau para pemegang visa kunjungan untuk mematuhi aturan masuk dan tidak memaksakan diri ikut berhaji demi menghindari risiko serius dan denda besar.

Baca Juga : Kenapa Ibadah Haji Hanya untuk Orang Mampu? Ini Alasannya!

Dengan berhaji bersama Ventour Travel, sahabat tak perlu khawatir soal legalitas visa dan keamanan ibadah. Semua proses keberangkatan dilakukan secara resmi, aman, dan terjamin sesuai peraturan Pemerintah Arab Saudi. Yuk, pastikan ibadah hajimu sah, nyaman, dan penuh berkah bersama Ventour!

Duka Kecelakaan Bus, KJRI Jeddah Imbau Gunakan Travel Resmi!

Belajar dari kecelakaan bus jemaah umroh di Arab Saudi, KJRI Jeddah mengimbau pentingnya memilih travel resmi untuk perjalanan yang lebih aman dan nyaman.

Gambar 1 : KJRI Menghimbau Masyarakat Menggunakan Travel Umroh Resmi ( Sumber : Himpuh )

Sahabat, berita duka datang dari Tanah Suci. Sebuah kecelakaan bus yang mengangkut jemaah umroh asal Indonesia di Arab Saudi telah terjadi, menyisakan kesedihan mendalam, terutama bagi keluarga korban. Peristiwa tragis ini mengakibatkan 20 jemaah menjadi korban, enam di antaranya meninggal dunia, sementara 14 lainnya mengalami luka-luka.

Mendengar kabar ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah langsung turun tangan untuk memastikan penanganan yang tepat bagi para korban. Konjen RI Jeddah, Yusron Ambary, menegaskan bahwa mereka terus melakukan pemantauan dan pendampingan bagi jemaah yang terdampak.

Pentingnya Umroh dengan Travel Resmi

Belajar dari insiden ini, KJRI Jeddah mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih jasa travel umroh. Sahabat, perjalanan umroh bukan hanya soal keberangkatan dan ibadah, tetapi juga keselamatan di sepanjang perjalanan. Inilah mengapa menggunakan travel resmi menjadi langkah penting yang tidak boleh diabaikan.

“Salah satu keuntungan dari umroh menggunakan travel resmi adalah berbagai kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi bisa kita selesaikan dengan mudah, karena ada pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap keselamatan jemaah,” ujar Yusron Ambary melalui akun Instagram @indonesiainjeddah, Minggu (23/3/2025).

Baca Juga : Bus Jemaah Umroh Kecelakaan 6 WNI Wafat, ini Kronologinya!

Dalam kasus kecelakaan ini, para korban diberangkatkan oleh travel resmi dan pihak muasasah yang sudah terdaftar, sehingga mereka mendapatkan penanganan yang baik. Bayangkan jika kejadian serupa menimpa jemaah yang berangkat dengan travel ilegal tanpa perlindungan, tanpa pendampingan, dan tanpa pihak yang bertanggung jawab, tentu akan jauh lebih sulit mendapatkan bantuan.

Jangan Ambil Risiko, Pilih Travel yang Terpercaya!

Sahabat, perjalanan umroh adalah ibadah suci yang seharusnya berjalan dengan tenang dan nyaman. Jangan sampai momen spiritual ini berubah menjadi pengalaman yang penuh risiko. Pastikan sahabat memilih travel umroh yang resmi, aman, dan berizin.

Gambar 2 : Potret Jamaah Ventour Travel

Baca Juga : Doa Berangkat Umroh Lengkap, Baca Ini Sebelum Berangkat!

Jika sahabat ingin berangkat umroh dengan tenang dan nyaman, Ventour Travel siap menjadi sahabat perjalanan sahabat. Dengan izin resmi, fasilitas terbaik, dan pendampingan penuh selama ibadah, kami memastikan setiap jemaah mendapatkan pengalaman umroh yang aman dan berkesan. Yuk, pastikan sahabat berangkat dengan travel terpercaya!

Bus Jemaah Umroh Kecelakaan 6 WNI Wafat, ini Kronologinya!

Tragedi bus jemaah umroh kecelakaan di Arab Saudi, menewaskan 6 WNI dan melukai 14 lainnya. Simak kronologi dan penanganannya di sini.

Gambar 1 : Bus Jemaah Umroh Kecelakaan di Arab Saudi ( Sumber : Himpuh )

Perjalanan ibadah umrah yang seharusnya penuh berkah justru berubah menjadi duka mendalam bagi sejumlah jemaah asal Indonesia. Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada Kamis (20/3/2025) siang waktu setempat. Bus yang membawa jemaah umroh dari travel asal Jawa Timur mengalami kecelakaan, menyebabkan enam warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia dan 14 lainnya mengalami luka-luka.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengonfirmasi kejadian ini. “Total WNI jamaah umrah menjadi korban dalam kecelakaan adalah 20 orang. Enam di antaranya meninggal dunia dan sisanya luka-luka. Korban luka telah mendapatkan perawatan di RS Arab Saudi,” ujar Judha pada Jumat (21/3).

Kronologi Kecelakaan Bus Jemaah Umroh Indonesia

Kecelakaan ini diketahui pertama kali oleh KJRI Jeddah sekitar pukul 13.30 waktu lokal. Berdasarkan informasi awal, bus mengalami tabrakan yang membuatnya terguling dan terbakar saat dalam perjalanan dari Madinah menuju Mekah.

Gambar 2 : Kronologi Bus Jamaah Umroh Kecelakaan

Wadi Qudeid sendiri berjarak sekitar 150 kilometer dari Kota Jeddah. Begitu mendapat kabar, Tim Pelindungan WNI dari KJRI Jeddah langsung bergerak ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk otoritas setempat, rumah sakit, tour leader, perwakilan Kementerian Haji, muassasah, serta perusahaan bus.

Konjen RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, juga memberikan keterangan terkait insiden ini dalam konferensi pers daring pada Jumat (21/3). Dalam penjelasannya, Yusron mengungkapkan bahwa kecelakaan bermula ketika bus yang membawa jemaah umrah Indonesia menabrak sebuah mobil jeep yang tiba-tiba menyalip. Benturan keras membuat kedua kendaraan terguling dan akhirnya terbakar habis.

“Bus yang ditumpangi jemaah umrah Indonesia itu menabrak jeep yang tiba-tiba menyalip, lalu bus menabrak jeep itu terguling dan terbakar. Dua kendaraan habis terbakar, baik bus maupun jeep,” jelas Yusron.

Baca Juga : Viral Waria Pakai Hijab Saat Umroh, Apa Hukumnya dalam islam?

Langkah Penanganan dan Kondisi Korban

Saat ini, otoritas Kerajaan Arab Saudi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui detail kronologi kejadian. Pihak KJRI pun masih menunggu hasil investigasi resmi sebelum dokumen kecelakaan dapat diterbitkan.

Gambar 3 : KJRI Masih Menunggu Hasil Penyelidikan Lebih Lanjut ( Sumber : Republika )

Diketahui, total penumpang dalam bus tersebut berjumlah 20 orang, termasuk dua orang muthawif dan pihak travel. Dari jumlah itu, enam orang dinyatakan meninggal dunia, sementara lainnya mengalami luka-luka. Beberapa korban luka masih dalam perawatan intensif di rumah sakit, sementara 11 lainnya telah dibawa ke hotel di Makkah untuk melanjutkan program umrah.

Musibah ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu berhati-hati selama perjalanan ibadah. Semoga para korban yang meninggal mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan bagi yang luka-luka segera diberikan kesembuhan. Sahabat, mari kita doakan mereka dalam setiap doa terbaik kita.

Mengapa Awal Ramadhan di Indonesia Dan Arab Saudi Berbeda?

Kenapa awal Ramadhan di Indonesia dan Saudi kerap berbeda? Arab Saudi sudah melihat hilal sementara di Indonesia masih menunggu.

Gambar 1 : Perbedaan Awal Ramadhan di Indonesia dan Arab Saudi

Hal ini sering menimbulkan kebingungan di kalangan umat Islam.

Dilansir dari Himpuh, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa (BRIN), Thomas Djamaluddin, memberikan penjelasan menarik mengenai hal ini. Dalam gelar wicara yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi BRIN di Jakarta pada Selasa (25/02), beliau mengungkapkan bahwa perbedaan ini bukan sekadar karena kriteria yang berbeda, tetapi lebih kepada keputusan yang diambil oleh masing-masing pemerintah.

“Prinsipnya, semakin ke barat, negara-negara yang lebih barat itu lebih bisa melihat posisi bulan yang lebih tinggi dan jarak bulan yang lebih jauh dari posisi matahari,” ujar Thomas.

Secara teori, lanjutnya, wilayah barat memang memiliki peluang lebih besar untuk melihat hilal dibandingkan dengan wilayah timur. Itulah mengapa terkadang hilal sudah terlihat di Arab Saudi, sementara di Indonesia masih belum.

Perbedaan Awal Ramadhan Indonesia dan Saudi dari Sisi Metode

Salah satu faktor utama yang menyebabkan perbedaan awal Ramadhan antara Indonesia dan Arab Saudi adalah metode yang digunakan dalam penentuan awal bulan hijriah.

Gambar 2 : Keputusan Awal Ramadhan Melalui Dua Metode

Di Indonesia, keputusan awal Ramadhan diambil melalui sidang isbat yang mempertimbangkan dua metode: hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung hilal). Sementara itu, Arab Saudi lebih mengutamakan hasil rukyat tanpa harus menunggu konfirmasi dari hisab.

Baca Juga : Kenapa Umroh Ramadhan Selalu Jadi Rebutan? Ini Alasannya!

Karena pendekatan yang berbeda ini, sering kali Arab Saudi lebih dulu menetapkan awal Ramadhan dibandingkan Indonesia. Namun, menurut Thomas, baik hisab maupun rukyat memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan ketepatan dalam menjalankan ibadah sesuai syariat Islam.

Dampak Perbedaan Keputusan Awal Ramadhan pada Ibadah Umat Islam

Tak hanya dalam penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri, perbedaan keputusan ini juga berdampak pada pelaksanaan puasa sunah Arafah. Seperti yang dijelaskan oleh Thomas, 9 Zulhijah di Arab Saudi bisa jatuh lebih dulu dibandingkan di Indonesia, tergantung pada awal bulan Zulhijah yang ditetapkan di masing-masing negara.

“Bisa terjadi di Arab Saudi itu awal Zulhijahnya lebih dahulu daripada di Indonesia. Sehingga 9 Zulhijahnya untuk hukum di Arab Saudi itu lebih dahulu dibandingkan 9 Zulhijah di Indonesia untuk puasa Arafah. Jadi itu lebih ke arah perbedaan keputusan,” paparnya.

Meskipun ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan, satu hal yang pasti adalah keutamaannya yang luar biasa, terutama jika dijalankan di Tanah Suci. Ingin merasakan pengalaman ibadah Ramadhan yang lebih khusyuk?

Baca Juga : Baru! Saudi Wajibkan Vaksin Meningitis untuk Umroh Ramadhan!

Ventour Travel menghadirkan Paket Umroh Ramadhan & Lailatul Qadr, di mana sahabat bisa merasakan nikmatnya beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi pada bulan suci Ramadhan. Jangan lewatkan kesempatan ini! Segera rencanakan perjalanan spiritual terbaik sahabat bersama Ventour Travel. ✨

Baru! Saudi Wajibkan Vaksin Meningitis untuk Umroh Ramadhan!

Kemenkes Arab Saudi kembali mewajibkan vaksin meningitis bagi seluruh jemaah, dikarenakan menjelang puncak musim umroh di bulan Ramadhan.

Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umroh dan Haji
Gambar 1 : Vaksin Meningitis Wajib Bagi Jamaah Umroh Ramadhan

Kementerian Kesehatan Saudi mengimbau agar vaksinasi dilakukan setidaknya 10 hari sebelum keberangkatan guna mencegah penyebaran penyakit menular di tengah jutaan peziarah yang datang ke Tanah Suci.

Masa Berlaku Vaksin Meningitis dan Aturan Terbaru

Dilansir dari Gulf News, Senin (24/2/2025), Kementerian mengatakan tindakan pencegahan ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap infeksi yang mungkin ditularkan di keramaian.

“Vaksin tersebut memberikan perlindungan selama lima tahun, sehingga memperkuat perlindungan pribadi dan kolektif, dan membantu menjaga kesehatan masyarakat selama musim umrah, ” kata Kementerian.

Gambar 2 : Vaksin Meningitas Diwajibkan Untuk Memperkuat Imunitas Jamaah Umroh Ramadhan

Vaksin ini memberikan perlindungan hingga lima tahun, sehingga bagi jemaah yang sudah mendapat vaksin dalam periode tersebut tidak perlu melakukan vaksinasi ulang. Selain itu, jemaah juga dianjurkan untuk menjaga kesehatan dengan mencuci tangan secara berkala dan mengenakan masker di tempat ramai.

Sebelumnya, aturan wajib vaksin meningitis sempat diterapkan oleh Otoritas Penerbangan Arab Saudi (GACA), di mana jemaah harus menunjukkan sertifikat vaksin yang masih berlaku saat check-in. Namun, aturan ini ditangguhkan menyusul laporan kelangkaan vaksin di beberapa negara. Meskipun demikian, Arab Saudi tetap menegaskan pentingnya vaksin meningitis sebagai langkah perlindungan bagi seluruh jemaah umroh.

Pemeriksaan sertifikat vaksin meningitis juga masih dilakukan di beberapa bandara internasional, termasuk Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Jemaah umroh masih diminta menunjukkan buku kuning vaksin meningitis saat check-in di konter maskapai. Oleh karena itu, meskipun aturan wajib vaksin sempat ditangguhkan, Ventour Travel tetap menganjurkan jemaah untuk mendapatkan vaksin meningitis sebelum berangkat, guna menghindari kendala saat proses keberangkatan serta memastikan perlindungan kesehatan selama ibadah di Tanah Suci.

Vaksin Meningitis Wajib untuk Jamaah Umroh Ramadhan

Umroh Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada tahun lalu saja, lebih dari 30 juta jemaah menunaikan ibadah umroh selama bulan suci ini. Keramaian luar biasa di Makkah dan Madinah meningkatkan risiko penyebaran penyakit, termasuk meningitis.

ibadah di masjidil haram
Gambar 3 : Umroh Ramadhan Selalu Menjadi Minat Banyak Jamaah

Meningitis adalah infeksi yang dapat menyebar melalui droplet, terutama di tempat-tempat dengan kepadatan tinggi seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Oleh karena itu, pemerintah Saudi mewajibkan vaksin meningitis untuk menjaga kesehatan jemaah serta mengurangi potensi wabah di tengah ibadah.

Baca Juga : Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Selain vaksinasi, jemaah juga diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker di area padat, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit.

Umroh Ramadhan dan Keistimewaan Lailatul Qadr

Ramadhan bukan hanya momen istimewa untuk beribadah, tetapi juga kesempatan emas untuk meraih malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadr. Ibadah di Tanah Suci pada malam tersebut memiliki keutamaan yang luar biasa, bahkan disebut lebih baik dari seribu bulan.

Baca Juga : Umroh Lailatul Qadr: Raih Malam Seribu Bulan Di Baitullah!

Bagi sahabat yang ingin merasakan kemuliaan Lailatul Qadr di Masjidil Haram, Ventour Travel menghadirkan Paket Umroh Lailatul Qadr yang dirancang khusus untuk membantu sahabat mendapatkan pengalaman spiritual terbaik di bulan Ramadhan. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini!

Segera daftar dan wujudkan impian umroh Ramadhan sahabat bersama Ventour Travel! 🚀