Persiapan haji 2026 makin ketat! Pemerintah akan mengawasi kesehatan jemaah selama 3 bulan sebelum keberangkatan. Apa alasan di balik ini?

Dilansir dari Himpuh, kabar terbaru dari Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj), manasik kesehatan untuk jemaah haji 1447 H/2026 M akan mulai digelar sejak Januari 2026, tepat setelah seluruh proses seleksi petugas haji rampung.
Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan bahwa durasi manasik tahun ini memang lebih singkat, tetapi peran tenaga kesehatan justru semakin besar. “Jadi kita kan manasik kesehatan relatif tahun ini lebih singkat ya. Paling nanti mulai Januari,” ujar Dahnil saat menghadiri kegiatan Perdokhi di Sentul, Bogor, Sabtu (22/11/2025).
Beliau menambahkan bahwa daftar jemaah yang berhak berangkat sudah keluar pada November–Desember sehingga dokter bisa segera melakukan pembinaan. “Januari itu artinya dokter akan banyak terlibat untuk mengawasi kesehatan jemaah,” jelasnya. “Kan bulan November, Desember ini pasti porsi siapa yang akan berangkat sudah diumumkan. Artinya di situ ada keterlibatan quote unquote manasik kesehatan,” tambahnya.
Pengawasan Tiga Bulan Sebelum Keberangkatan Haji 2026
Setelah manasik kesehatan dipastikan dimulai Januari 2026, pemerintah ternyata menyiapkan langkah yang jauh lebih serius. Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan bahwa para dokter dari Pusat Kesehatan Haji akan memantau kondisi jemaah selama tiga bulan penuh sebelum keberangkatan. Pemantauan ini bukan sekadar cek kesehatan biasa, tetapi mencakup pembiasaan jalan kaki, pola makan yang lebih sehat, hingga kebiasaan fisik lain yang akan berpengaruh langsung pada stamina sahabat saat memasuki puncak ibadah di Armuzna.
Dahnil menegaskan, “Para dokter nanti akan lakukan pengawasan terus-menerus selama 3 bulan untuk mereka. Supaya misalnya tertib jalan kaki, kemudian menjaga makanan, dan sebagainya.” Ia bahkan membandingkan proses ini seperti mempersiapkan seorang atlet jelang pertandingan penting. “Karena ini seperti mempersiapkan atlet yang akan bertanding nanti di puncak haji,” tukasnya.
Baca Juga : Intip Jadwal Haji 2026 Lengkap Dengan Rencana Perjalanannya!
Angka Kematian Tinggi Tak Hanya Karena Usia
Kemenhaj juga menyampaikan evaluasi penting yang cukup mengejutkan. Sahabat perlu tahu, masalah kesehatan jemaah ternyata bukan sekadar urusan saat di lapangan, tetapi harus ditangani sejak dari hulu. Tahun 2025, jemaah Indonesia menyumbang 50 persen dari total jemaah yang wafat di Tanah Suci.

Dahnil menjelaskan, “Tingkat kematian jemaah haji kita tinggi sekali, persentasenya itu pun tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain.” Menariknya, angka tersebut bukan hanya berasal dari jemaah lansia. Banyak jemaah yang sebenarnya memiliki komorbid dan tidak layak berangkat, namun tetap lolos karena dokumennya menunjukkan kondisi sehat. “Banyak orang yang sejatinya sakit dan tidak pantas berangkat, itu bisa berangkat karena dokumennya bilang dia sehat,” ungkapnya.
Karena itu, Dahnil menilai peningkatan pemeriksaan kesehatan sejak awal adalah langkah paling penting untuk menekan risiko serupa di tahun-tahun berikutnya. Pemeriksaan yang lebih ketat ini diharapkan dapat memastikan hanya jemaah yang benar-benar siap secara fisik dan kesehatan yang berangkat menuju Tanah Suci.
Baca Juga : Tertinggi di Dunia! Kuota Haji Indonesia Nomor 1 Di 2025!
Dengan berbagai aturan baru dan pengawasan kesehatan yang semakin ketat menuju Haji 2026, persiapan yang matang tentu jadi kunci utama agar ibadah berjalan nyaman dan khusyuk.
Ventour Travel hadir membantu sahabat melalui program Haji Khusus dan Haji Furoda yang lebih terarah, nyaman, dan didampingi tim profesional berpengalaman dari awal hingga akhir perjalanan. Mulai dari pembinaan kesehatan, manasik intensif, hingga layanan premium selama di Tanah Suci semuanya dirancang agar sahabat bisa fokus beribadah tanpa rasa khawatir.
Yuk, konsultasi sekarang dan amankan kuota Haji 2026 sahabat bersama Ventour Travel!