Tertinggi di Dunia! Kuota Haji Indonesia Nomor 1 Di 2025!

Fakta menarik! Kuota haji Indonesia 2025 ternyata jadi yang terbesar di dunia. Simak daftar 10 negara dengan kuota terbanyak tahun di 2025.

Gambar 1 : Daftar Lengkap 10 Negara dengan Kuota Haji Terbanyak Dunia 2025

Setiap tahunnya, jutaan umat Muslim di seluruh dunia menanti dengan penuh harap untuk bisa memenuhi panggilan suci ke Tanah Haram.

Namun tahukah sahabat, bahwa tidak semua negara bisa mengirimkan jemaah sebanyak yang diinginkan? Pemerintah Arab Saudi menetapkan sistem kuota haji internasional yang disesuaikan dengan jumlah penduduk Muslim di tiap negara, juga mempertimbangkan faktor diplomatik dan kesiapan logistik.

Sistem inilah yang membuat setiap negara memiliki jatah berbeda dan menariknya, tahun 2025 ini kuota haji Indonesia kembali menempati posisi teratas di dunia!

Indonesia Pimpin Daftar Kuota Haji Dunia di Tahun 2025

Pada tahun 2025 ini, Indonesia resmi memimpin daftar negara dengan kuota haji terbesar di dunia, yaitu mencapai 221.000 jemaah. Angka yang luar biasa, bukan?

Hal ini memang wajar, mengingat Indonesia memiliki lebih dari 230 juta penduduk muslim, atau sekitar 87% dari total populasi. Namun menariknya, meskipun kuotanya terbesar di dunia, antrean calon jemaah di beberapa daerah masih bisa mencapai 15 hingga 20 tahun. Fakta ini menunjukkan betapa besarnya antusiasme masyarakat Indonesia untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

Sistem kuota ini sendiri ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi berdasarkan populasi muslim, hubungan diplomatik antarnegara, serta kesiapan logistik dan layanan haji. Dan dari data terbaru yang dilansir oleh World Population Review, Indonesia kembali menempati posisi puncak dalam daftar 10 negara dengan kuota haji terbanyak di dunia tahun 2025.

Daftar 10 Negara dengan Kuota Haji Terbesar Dunia 2025

Berikut daftar lengkap negara-negara dengan kuota haji terbanyak tahun 2025, beserta sedikit kisah di balik pengelolaannya:

1. Indonesia – 221.000 Kuota Jemaah

Gambar 2 : Kuota Haji Indonesia Jadi Tertinggi No 1 di Dunia Tahun 2025

Indonesia duduk di peringkat pertama sebagai negara dengan kuota haji terbesar dunia. Meski demikian, daftar tunggu jemaah tetap panjang, menggambarkan semangat tinggi masyarakat untuk menunaikan ibadah haji.

Baca Juga : Intip Jadwal Haji 2026 Lengkap Dengan Rencana Perjalanannya!

2. Pakistan – 180.000 Kuota Jemaah
Dengan populasi muslim lebih dari 220 juta jiwa, Pakistan menjadi negara kedua dengan jemaah terbanyak. Proses penyelenggaraan hajinya dikelola oleh Kementerian Urusan Agama dan Harmoni Antaragama, mencakup penerbangan, akomodasi, hingga layanan medis di Mekkah dan Madinah. Jamaah biasanya berangkat berkelompok dengan pendampingan staf khusus selama ibadah berlangsung.

3. India – 175.025 Kuota Jemaah
India memiliki sekitar 200 juta muslim dan memperoleh kuota sebesar 175.025. Penyelenggaraan haji diatur oleh Komite Haji India di bawah pengawasan pemerintah pusat. Menariknya, pemerintah memberikan subsidi bagi warga kurang mampu, dan berbagai organisasi sosial turut membantu calon jemaah agar proses pendaftaran hingga keberangkatan berjalan lancar.

4. Bangladesh – 127.198 Kuota Jemaah
Bangladesh, dengan sekitar 150 juta penduduk muslim (90% dari total populasi), selalu menghadapi permintaan haji yang jauh melebihi kuota. Pemerintah setempat menerapkan program pra-keberangkatan, termasuk pemeriksaan kesehatan dan bimbingan finansial. Banyak calon jemaah bahkan menabung bertahun-tahun demi bisa berangkat ke Tanah Suci.

5. Nigeria – 95.000 Kuota Jemaah
Nigeria menjadi negara dengan populasi muslim terbesar di Afrika, sekitar 95 juta dari 220 juta penduduknya. Operasional haji dikelola oleh Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) bersama pemerintah daerah dan otoritas Saudi. Jamaah biasanya mengikuti orientasi pra-keberangkatan yang meliputi manasik, panduan kesehatan, serta penukaran mata uang.

6. Iran – 87.550 Kuota Jemaah
Meski hubungan diplomatiknya dengan Arab Saudi kadang naik turun, kedua negara tetap menjaga kerja sama erat dalam penyelenggaraan haji. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ibadah selalu menjadi prioritas di atas perbedaan politik.

7. Aljazair – 41.300 Kuota Jemaah
Dengan populasi muslim sekitar 41 juta, Aljazair dikenal memiliki manajemen haji yang efisien. Kedekatan bahasa dan budaya Arab menjadi keuntungan tersendiri, ditambah jarak geografis yang relatif dekat, membuat biaya perjalanan haji dari Aljazair lebih terjangkau.

Baca Juga : Maskapai Haji 2026 Resmi Gunakan Garuda Dan Saudi Airlines!

8. Turki – 37.770 Kuota Jemaah
Turki, dengan mayoritas penduduknya muslim, menyediakan layanan haji yang dikenal sangat tertata. Pemerintah menyediakan penerbangan carter, asuransi haji, hingga akomodasi berkualitas tinggi. Dukungan ekonomi yang kuat juga membuat pengalaman berhaji bagi jamaah Turki terasa lebih nyaman dan terorganisir.

9. Mesir – 35.375 Kuota Jemaah
Sebagai pusat pembelajaran Islam dunia melalui Universitas Al-Azhar, Mesir memiliki hubungan erat dengan Arab Saudi. Pemerintahnya selalu memastikan pelaksanaan haji berjalan lancar. Menariknya, banyak jamaah Mesir yang juga menjadi pemandu atau penerjemah bagi jamaah dari negara lain karena kemampuan bahasa mereka yang baik.

10. Sudan – 32.000 Kuota Jemaah
Meski tengah menghadapi tantangan politik dan ekonomi, semangat umat Islam di Sudan untuk berhaji sangat luar biasa. Dengan sekitar 97% dari 40 juta penduduknya beragama Islam, banyak di antara mereka yang menabung selama bertahun-tahun atau mendapat dukungan komunitas untuk berangkat ke Tanah Suci. Pemerintah pun bekerja sama dengan berbagai organisasi Islam untuk memastikan proses keberangkatan berjalan lancar.

Baca Juga : Biaya Haji Turun Jadi Rp 87 Juta! Intip Layanan Yang Didapat!

Kuota yang besar, antusiasme yang tinggi, dan kerja sama antarnegara menunjukkan satu hal penting, semangat umat Islam untuk menunaikan ibadah haji tidak pernah surut, justru semakin tumbuh dari tahun ke tahun. Tahun 2025 ini menjadi bukti nyata bagaimana Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi calon tamu Allah.

Gambar 3 : Antusiasme yang Tinggi Umat Muslim di Indonesia untuk Menunaikan Ibadah Haji

Menunaikan ibadah haji tentu menjadi impian setiap Muslim, dan sahabat bisa mewujudkannya tanpa harus menunggu puluhan tahun dengan program Haji Khusus dengan masa tunggu 5-9 tahun dan Haji Furoda bersama Ventour Travel. Melalui layanan resmi, legal, dan berpengalaman, Ventour Travel siap mendampingi sahabat menuju Tanah Suci dengan fasilitas premium, bimbingan intensif, serta pembimbing ibadah berpengalaman.

Kini saatnya sahabat melangkah lebih dekat menuju Baitullah! Daftarkan diri sahabat bersama Ventour Travel dan rasakan pengalaman haji yang berkesan, nyaman, dan penuh makna!

Intip Jadwal Haji 2026 Lengkap Dengan Rencana Perjalanannya!

Bocoran jadwal haji 2026 sudah dirilis! Yuk lihat tahapan lengkap perjalanan jemaah haji dari awal keberangkatan hingga pulang ke tanah air!

Gambar 1 : Jadwal dan Rencana Perjalanan Haji 2026 dari Asrama hingga Pulang ke Tanah Air

Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia akhirnya merilis jadwal resmi perjalanan ibadah haji tahun 1447 H / 2026 M yang sudah dinantikan banyak jemaah. Melalui unggahan di akun Instagram resminya, @kemenhaj.ri, diumumkan bahwa gelombang pertama keberangkatan jemaah akan dimulai pada 22 April 2026, sementara pemulangan terakhir dijadwalkan pada 1 Juli 2026. Momen ini jadi sinyal kuat bagi seluruh calon jemaah untuk mulai memantapkan hati dan menyiapkan diri menyambut perjalanan spiritual yang penuh haru dan berkah menuju Tanah Suci!

Jadwal dan Rencana Perjalanan Haji 2026

Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, para calon jemaah haji akan lebih dulu masuk asrama haji pada 21 April 2026. Di sinilah mereka akan menjalani pemeriksaan akhir dan pembekalan terakhir sebelum berangkat, momen yang biasanya penuh haru sekaligus semangat. Setelah semua siap, gelombang pertama jemaah dijadwalkan berangkat menuju Madinah, disusul oleh gelombang kedua yang langsung terbang ke Makkah mulai 7 Mei 2026.

Gambar 2 : Jadwal Perjalanan Ibadah Haji 2026 ( Sumber : Instagram @kemenhaj.ri )

Sementara itu, penutupan keberangkatan di Bandara King Abdul Aziz (KAIA) Jeddah akan dilakukan pada 21 Mei 2026 pukul 24.00 waktu setempat, menandai akhir fase keberangkatan jemaah dari berbagai penjuru dunia. Setibanya di Tanah Suci, para jemaah akan melaksanakan salat dan ziarah ke Masjid Nabawi serta makam Rasulullah ﷺ, sebelum kemudian bertolak ke Makkah untuk menunaikan umrah wajib. Semua tahapan ini menjadi awal perjalanan suci yang sarat makna, bagian dari rencana haji 2026 yang sudah tersusun rapi oleh Kementerian Haji dan Umrah.

Baca Juga : Jangan Lupa Cek! Kalender Umroh 1447H/2026 Yang Wajib Tahu!

Wukuf di Arafah hingga Hari Tasyrik

Bagian paling sakral dari jadwal haji 2026 akan berlangsung pada 26 Mei 2026 (9 Dzulhijjah 1447 H), yaitu hari wukuf di Arafah. Inilah puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji, momen yang dinanti jutaan umat Islam di seluruh dunia. Sehari setelahnya, umat Muslim akan merayakan Idul Adha 1447 H, yang kemudian disusul dengan hari-hari Tasyrik pada 28–30 Mei 2026.

Seluruh prosesi suci seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan lempar jumrah di Mina akan berlangsung dalam rentang 26 hingga 31 Mei 2026. Rentang waktu ini menjadi fase yang paling padat sekaligus penuh keharuan, ketika jutaan jemaah dari berbagai negara menunaikan ibadah dengan penuh ketulusan dan doa.

Jadwal Kepulangan Jemaah Haji 2026

Setelah seluruh rangkaian ibadah selesai, tibalah saatnya kepulangan jemaah haji Indonesia, yang terbagi dalam dua gelombang.

  • Gelombang I: 1–15 Juni 2026
  • Gelombang II: 16–26 Juni 2026

Diperkirakan seluruh jemaah akan kembali ke Tanah Air pada akhir Juni 2026, bertepatan dengan datangnya Tahun Baru Hijriah 1448 H. Sebuah penutup yang manis dan penuh simbol spiritual.

Gambar 3 : Jadwal Kepulangan Haji 2026

Kementerian Haji pun mengimbau seluruh calon jemaah untuk mempersiapkan diri sejak dini, baik dari sisi fisik, mental, maupun administrasi. Pemerintah menegaskan bahwa seluruh jadwal telah dirancang agar pelaksanaan haji 2026 berjalan tertib, aman, dan khusyuk. Dengan total perjalanan sekitar dua bulan penuh, ibadah haji 1447 H menjadi momen penting bagi umat Islam Indonesia untuk menunaikan rukun Islam kelima dengan kesiapan terbaik, sebuah panggilan suci yang tak semua orang dapatkan setiap saat.

Baca Juga : Sudah Siap? Aturan Vaksinasi Haji 2026 Resmi Dirilis Saudi!

Setiap tahunnya, jutaan umat Islam menanti panggilan suci menuju Baitullah. Namun, tahukah sahabat bahwa program Haji Khusus bersama Ventour Travel bisa menjadi jalan terbaik untuk berangkat lebih cepat tanpa menunggu puluhan tahun? Dengan masa tunggu hanya 5–9 tahun, sahabat bisa menikmati pengalaman berhaji dengan fasilitas premium, bimbingan eksklusif, serta pelayanan yang ramah dan profesional sejak persiapan hingga pulang ke Tanah Air.

Ventour Travel berkomitmen mendampingi setiap langkah sahabat menuju Tanah Suci dengan penuh amanah dan kenyamanan. Karena bagi kami, berhaji bukan sekadar perjalanan ibadah, tapi juga perjalanan hati menuju ridha Allah.

Yuk daftarkan diri Sahabat untuk program Haji Khusus Ventour Travel hari ini, dan jadilah bagian dari tamu Allah di Tanah Suci dalam waktu lebih dekat!

Maskapai Haji 2026 Resmi Gunakan Garuda Dan Saudi Airlines!

Maskapai Haji 2026 resmi diumumkan! Garuda Indonesia dan Saudi Airlines siap antar jemaah haji ke Tanah Suci dengan layanan terbaik!

Gambar 1 : Penerbangan Haji 2026 Pakai Maskapai Garuda dan Saudi Airlines

Tahun 2026 nanti, perjalanan menuju Tanah Suci akan semakin nyaman karena maskapai haji 2026 resmi ditetapkan, yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Airlines. Dua maskapai besar ini siap mengantarkan sahabat menunaikan rukun Islam kelima dengan pelayanan terbaik, fasilitas modern, dan pengalaman terbang yang lebih tenang.

Bayangkan, momen berangkat menuju Baitullah kini bisa terasa lebih khusyuk dan istimewa karena sahabat akan diterbangkan langsung oleh maskapai pilihan terbaik bangsa dan dunia.

Dua Maskapai Resmi Layani Penerbangan Haji 2026

Kabar terbaru datang dari dunia penerbangan haji Indonesia! Dilansir dari Detik, Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan, menyampaikan bahwa penerbangan haji tahun 2026 hanya akan menggunakan dua maskapai.

Dari tujuh maskapai yang diundang dalam proses seleksi, hanya Garuda Indonesia dan Saudi Airlines yang berhasil memenuhi seluruh kriteria.

Gambar 2 : Penerbangan Haji 2026 Hanya Menggunakan Dua Maskapai

“Hasil evaluasi menunjukkan hanya Garuda Indonesia dan Saudi Airlines yang memenuhi seluruh persyaratan administrasi, teknis, dan operasional yang telah ditetapkan,” ujar Gus Irfan dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Haji dan Umrah di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. (Disiarkan langsung melalui TVR Parlemen, Rabu, 5 November 2025).

Penetapan ini menjadi kabar menggembirakan bagi calon jemaah haji 2026. Dengan dua maskapai besar yang telah berpengalaman dalam melayani penerbangan jemaah ke Tanah Suci, diharapkan seluruh perjalanan haji berjalan lebih nyaman, aman, dan tepat waktu.

Baca Juga : Biaya Haji 2026 Stabil! Pemerintah Fokus Perbaiki Layanan

Pembagian Embarkasi dan Jadwal Operasional Haji 2026

Gus Irfan menjelaskan lebih lanjut bahwa Garuda Indonesia akan melayani 102.502 jemaah dan petugas kloter yang berangkat dari embarkasi Aceh, Medan, Padang, sebagian Jakarta Pondok Gede, Banten, Solo, Jogja, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.

Sementara itu, Saudi Airlines akan mengangkut 101.860 jemaah dan petugas kloter dari embarkasi Batam, Palembang, sebagian Jakarta Pondok Gede, Jakarta Bekasi, Kertajati (Indramayu), dan Surabaya.

Secara keseluruhan, lanjut Gus Irfan, akan ada 204.362 jemaah dan petugas kloter yang diberangkatkan menuju Tanah Suci dalam 525 kelompok terbang melalui 14 bandara embarkasi dan debarkasi haji di seluruh Indonesia. Seluruh operasional penerbangan akan berlangsung selama 30 hari.

Baca Juga : Kuota Haji 2026 Indonesia: Lebih Banyak Atau Justru Menurun?

Tak hanya itu, Kementerian Haji dan Umrah juga telah merilis rencana perjalanan haji 2026.
Jemaah akan mulai masuk asrama haji pada 21 April 2026, dan keesokan harinya, 22 April 2026, penerbangan pertama ke Arab Saudi resmi dimulai.

Pemberangkatan akan dibagi menjadi dua gelombang:

  • Gelombang pertama melalui Bandara Madinah mulai 22 April 2026,
  • Gelombang kedua melalui Bandara Jeddah mulai 7 Mei 2026, dengan penutupan kedatangan jemaah di Bandara KAAIA Jeddah pada 21 Mei 2026.

“Puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, akan berlangsung pada 26 Mei 2026. Pemulangan jemaah gelombang pertama dimulai 1 Juni 2026 dari Jeddah, dan gelombang kedua 16 Juni 2026 dari Madinah. Seluruh operasional pemulangan berakhir pada 1 Juli 2026,” rinci Gus Irfan.

Baca Juga : Yuk Siapkan Sejak Muda! Ini Alasan Penting Rencanakan Haji!

Dengan jadwal yang sudah tersusun rapi dan maskapai berpengalaman yang ditetapkan, pelaksanaan haji 2026 diharapkan dapat memberikan pengalaman ibadah yang lebih khusyuk dan tertata bagi seluruh jemaah Indonesia.

Gambar 3 : Siapkan Ibadah Haji Bersama Ventour Travel

Menunaikan haji memang impian setiap Muslim, dan kabar baiknya, sahabat bisa meraihnya lebih cepat tanpa perlu menunggu antrean panjang lewat program Haji Khusus dengan masa tunggu 5-9 tahun dan Haji Furoda bersama Ventour Travel.

Dengan izin resmi, pembimbing berpengalaman, serta pelayanan premium yang memastikan sahabat bisa beribadah dengan nyaman dan tenang, perjalanan menuju Baitullah akan terasa jauh lebih istimewa.

Biaya Haji Turun Jadi Rp 87 Juta! Intip Layanan Yang Didapat!

Kabar Gembira! Biaya haji turun jadi Rp87,4 juta! Yuk ketahui fasilitas dan layanan apa saja yang didapat jemaah dengan biaya haji terbaru!

Gambar 1 : Biaya Haji Resmi Turun Menjadi 87 Juta Rupiah

Kabar gembira datang untuk sahabat calon jemaah haji Indonesia! Setelah pembahasan yang cukup panjang antara Komisi VIII DPR RI dan pemerintah, akhirnya biaya haji 2026 resmi ditetapkan.

Kabar baiknya, nilainya turun dari tahun sebelumnya! Menariknya lagi, jemaah akan menikmati perjalanan ibadah selama 41 hari penuh dengan berbagai layanan yang sudah disiapkan secara matang. Seperti apa gambaran fasilitas dan kenyamanan yang akan didapat? Yuk, lanjutkan membaca!

Biaya Haji Resmi Turun

Dilansir dari Himpuh, Setelah melalui pembahasan panjang antara Komisi VIII DPR RI dan pemerintah, akhirnya biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2026 resmi ditetapkan sebesar Rp87,4 juta per jemaah.

Tak hanya itu, biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) yakni bagian yang ditanggung langsung oleh calon jemaah juga ditetapkan sebesar Rp54,2 juta. Artinya, ada penurunan sekitar Rp1,23 juta dibandingkan dengan Bipih tahun 2025 yang mencapai Rp55,43 juta. Penurunan ini dinilai sebagai langkah nyata pemerintah untuk menjaga keterjangkauan biaya di tengah fluktuasi harga layanan di Arab Saudi.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, menjelaskan bahwa Bipih akan dialokasikan untuk kebutuhan utama jemaah seperti biaya penerbangan, akomodasi di Makkah dan Madinah, serta biaya hidup (living cost) selama di Tanah Suci.

“Kami sudah sepakati bersama pemerintah, Bipih tahun 2026 sebesar Rp54,2 juta. Ini turun dari tahun sebelumnya, tanpa mengurangi kualitas layanan bagi jemaah,” ujar Marwan.

Jika kita melihat ke belakang, selama sepuluh tahun terakhir biaya haji memang sempat mengalami kenaikan signifikan, terutama pada tahun 2022 akibat lonjakan biaya layanan masyair di Arab Saudi. Namun sejak 2023, trennya mulai stabil, bahkan kini cenderung menurun.

Penurunan biaya di tahun 2026 menjadi sinyal positif bagi calon jemaah, meski faktor kurs dan harga avtur tetap berperan penting dalam penetapan BPIH setiap tahunnya. Pemerintah dan DPR pun menegaskan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara kemampuan finansial jemaah dan keberlangsungan dana manfaat haji yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Baca Juga : Sudah Siap? Aturan Vaksinasi Haji 2026 Resmi Dirilis Saudi!

Fasilitas yang Didapat oleh Jemaah Haji

Dilansir juga dari laman Himpuh, untuk tahun 2026 mendatang, jemaah haji asal Indonesia akan menjalani ibadah selama 41 hari di Tanah Suci. Dalam kurun waktu tersebut, pemerintah memastikan seluruh kebutuhan mulai dari konsumsi, akomodasi, hingga kenyamanan ibadah telah diatur dengan rinci.

Penetapan durasi dan fasilitas ini merupakan hasil rapat kerja antara Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) yang digelar pada Rabu, 29 Oktober 2025.

“Jumlah lama masa tinggal jemaah di Arab Saudi rata-rata 41 hari,” ujar Ketua Komisi VIII Marwan Dasopang dalam rapat tersebut.

Tak hanya soal angka, kabar baik juga datang dari sisi pelayanan dan fasilitas bagi para jemaah haji tahun 2026. Pemerintah memastikan bahwa kualitas layanan tetap terjaga, bahkan semakin baik.

1. 126 Kali Makan, Semua Menu Rasa Nusantara

Gambar 2 : Menu Makanan Sesuai dengan Rasa Nusantara

Selama berada di Arab Saudi, jemaah haji Indonesia akan memperoleh total 126 kali makan, dengan pembagian sebagai berikut:

  • 27 kali selama di Madinah,
  • 84 kali selama di Makkah,
  • dan 15 kali di Arafah, Muzdalifah, serta Mina (Armuzna).

Menariknya, seluruh menu katering akan tetap bercita rasa Nusantara dan diolah oleh chef asal Indonesia, agar sahabat jemaah tetap bisa menikmati makanan dengan cita rasa yang familiar.

“Menu katering untuk jemaah haji harus berbahan baku dan bercita rasa Nusantara serta juru chef dari Indonesia,” tutur Marwan.

Kebijakan ini diambil agar jemaah tetap bisa menikmati hidangan yang sesuai selera, terutama bagi jemaah lanjut usia atau yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Dengan begitu, meski berada jauh dari tanah air, cita rasa khas Indonesia tetap bisa dirasakan di Tanah Suci.

Selain itu, para jemaah juga akan dikembalikan uang untuk living cost sebesar Rp3.300.000, sebagai bekal pribadi selama beribadah.

Baca Juga : Berita Terbaru! Jadwal Penerbangan Haji 2026 Resmi Dirilis!

2. Akomodasi Maksimal 4,5 Km dari Masjidil Haram

Selain urusan konsumsi, pemerintah dan DPR juga menyepakati batas jarak akomodasi jemaah di dua kota suci agar tetap nyaman dan mudah dijangkau.

“Jarak akomodasi di Makkah paling jauh 4,5 kilometer dari Masjidil Haram dan tempat-tempat pelaksanaan ibadah haji,” sebut Marwan.
“Sementara jarak akomodasi di Madinah paling jauh 1 kilometer atau masih di area markaziyah dari Masjid Nabawi,” tambahnya.

Dengan jarak yang relatif dekat ini, jemaah diharapkan bisa beribadah dengan lebih tenang, tanpa harus menempuh perjalanan jauh menuju lokasi utama ibadah, terutama saat puncak haji di Armuzna.

Gambar 3 : Penurunan Biaya Haji Tidak Mengurangi Layanan dan Fasilitas Haji

Rapat kerja antara pemerintah dan Komisi VIII juga menegaskan kembali bahwa biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun 2026 sebesar Rp87,4 juta per jemaah, di mana jemaah hanya membayar Rp54,19 juta (62%), sementara sisanya disubsidi dari nilai manfaat dana haji.

Baca Juga : Adil! Pemerataan Antrean Haji 26 Tahun Dari Aceh Ke Papua!

“Biaya perjalanan Bipih atau yang ditanggung langsung oleh jemaah rata-rata per jemaah sebesar Rp54.193.806,58 atau sebesar 62 persen dari keseluruhan BPIH,” jelas Marwan.

Angka tersebut turun sekitar Rp1,2 juta dibanding tahun sebelumnya, sebagai bentuk efisiensi pemerintah tanpa mengurangi kualitas layanan ibadah.

Dengan kebijakan ini, harapannya jemaah haji Indonesia tahun 2026 dapat menjalani ibadah dengan tenang, nyaman, dan penuh rasa syukur karena bukan hanya biaya yang lebih ringan, tapi juga pelayanan yang terus ditingkatkan demi pengalaman spiritual terbaik di Tanah Suci.

Sudah Siap? Aturan Vaksinasi Haji 2026 Resmi Dirilis Saudi!

Pemerintah Arab Saudi umumkan ketentuan vaksin haji 2026 dan aturan kesehatan terbaru. Hal ini Wajib diketahui bagi calon jemaah haji 2026!

Gambar 1 : Arab Saudi Resmi Rilis Aturan Vaksinasi Haji 2026

Musim haji 2026 makin dekat, dan kali ini ada kabar penting yang wajib sahabat ketahui! dilansir dari laman resmi Himpuh, Pemerintah Arab Saudi baru saja mengumumkan kebijakan terbaru terkait vaksinasi dan kelayakan medis bagi seluruh calon jemaah haji.

Dalam kebijakan ini, otoritas kesehatan Kerajaan menerapkan standar vaksinasi dan kelayakan medis yang jauh lebih ketat demi menjaga keamanan jutaan peserta yang akan berkumpul di Tanah Suci.

Aturan ini berlaku bagi seluruh jemaah dan petugas haji yang akan memasuki Arab Saudi untuk musim haji tahun 1447 Hijriah atau 2026 Masehi.

3 Vaksin Ini Wajib untuk Jemaah Haji 2026

Buat sahabat yang berencana berangkat haji tahun depan, penting banget untuk tahu aturan baru dari Pemerintah Arab Saudi. Dalam panduan resmi seperti dikutip dari TheIslamicInformation, setiap calon jemaah diwajibkan menunjukkan sertifikat vaksinasi yang sah untuk empat jenis penyakit: COVID-19, meningitis meningokokus (ACWY), polio, dan demam kuning (yellow fever).

Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umroh dan Haji
Gambar 2 : Vaksin Meningitis Menjadi Salah Satu Vaksinasi yang Wajib

Nah, buat vaksin COVID-19, hanya vaksin dari produsen yang disetujui oleh pemerintah Saudi yang akan diterima. Dosis terakhirnya juga harus diberikan antara tahun 2021 hingga 2025, dan minimal dua minggu sebelum keberangkatan.

Untuk vaksin meningitis, masa berlakunya masih bisa sampai lima tahun sejak penyuntikan, tapi tetap harus diberikan setidaknya 10 hari sebelum tiba di Arab Saudi. Sementara itu, bagi sahabat yang berasal dari negara-negara yang masih dalam pengawasan polio, wajib menerima vaksin IPV atau OPV paling lambat empat minggu sebelum keberangkatan dan tercantum dalam International Certificate of Vaccination.

Dan jangan lupa, vaksin yellow fever juga diwajibkan bagi seluruh pelancong berusia sembilan bulan ke atas, tanpa memandang asal negara.

Jadi, pastikan semua persyaratan ini sudah lengkap ya sahabat, supaya proses keberangkatan haji 2026 nanti berjalan lancar tanpa hambatan di imigrasi maupun pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga : Adil! Pemerataan Antrean Haji 26 Tahun Dari Aceh Ke Papua!

Penyakit Kronis Tidak Boleh Ikut Haji 2026

Nah, selain soal vaksinasi, aturan baru ini juga menegaskan pembatasan ketat terhadap calon jemaah dengan kondisi kesehatan berat atau kronis. Dalam kebijakan tersebut dijelaskan bahwa mereka yang mengalami gagal organ, penyakit kronis lanjut, gangguan mental atau saraf, kehamilan berisiko tinggi, penyakit menular aktif, hingga pasien kanker yang masih menjalani terapi, dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk menjalankan ibadah haji tahun depan.

Langkah ini diambil bukan tanpa alasan. Pemerintah Arab Saudi ingin memastikan bahwa setiap jemaah yang datang ke Tanah Suci dalam kondisi sehat dan siap secara fisik. Prosesi ibadah haji dikenal sangat padat dan memerlukan stamina tinggi sehingga kebijakan ini dianggap penting untuk mencegah keadaan darurat medis selama pelaksanaan haji.

Setiap jemaah yang tiba di Arab Saudi nantinya juga akan menjalani skrining kesehatan di pintu-pintu masuk utama, termasuk di bandara dan pelabuhan. Mereka yang tidak memenuhi ketentuan bisa ditolak masuk, diisolasi, atau bahkan menjalani evaluasi medis tambahan.

Otoritas Saudi menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan hasil dari evaluasi penyelenggaraan haji beberapa tahun terakhir, termasuk pengalaman menghadapi pandemi global. Tujuannya jelas agar pelaksanaan haji tetap aman, sehat, dan terkendali, mengingat jumlah pesertanya yang mencapai jutaan orang dari seluruh dunia.

Baca Juga : Yuk Siapkan Sejak Muda! Ini Alasan Penting Rencanakan Haji!

Melihat kebijakan baru ini, sahabat yang berencana menunaikan haji di tahun 2026 sebaiknya mulai mempersiapkan diri dari sekarang. Salah satunya dengan memastikan dokumen dan vaksinasi sudah lengkap sejak awal, biar proses pendaftaran dan keberangkatan berjalan tanpa kendala.

Bersama Ventour Travel, sahabat akan mendapatkan pendampingan lengkap mulai dari bimbingan manasik, konsultasi pemeriksaan kesehatan dan Vaksinasi, hingga konsultasi sebelum keberangkatan. Tim profesional Ventour siap membantu sahabat menunaikan ibadah haji dengan nyaman, aman, dan penuh makna.

Yuk, siapkan diri sejak dini untuk ibadah Haji bersama Ventour Travel karena perjalanan suci ini pantas sahabat jalani dengan tenang dan penuh keberkahan!

Berita Terbaru! Jadwal Penerbangan Haji 2026 Resmi Dirilis!

Arab Saudi resmi merilis kalender operasional penerbangan Haji 2026 (1447 H). Yuk, catat tanggal pentingnya dan mulai persiapan ibadah haji!

Gambar 1 : Arab Saudi Umumkan Jadwal Resmi Penerbangan Haji 2026

Tahun 2026 nanti, perjalanan menuju Tanah Suci semakin jelas arahnya. Dilansir dari Himpuh, Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation/GACA) merilis kalender operasional penerbangan Haji 2026 (1447 H). Jadwal ini disusun dengan sangat presisi untuk mengatur arus jutaan jamaah yang akan keluar-masuk Kerajaan melalui berbagai bandara utama.

Tanggal Masehi dijadikan rujukan utama apabila terdapat perbedaan dengan kalender Hijriah sehingga seluruh pihak bisa menyiapkan keberangkatan dengan lebih pasti dan terencana.

Dua Fase Penting: Kedatangan dan Kepulangan Jamaah

Nah, sahabat, biar perjalanan Haji 2026 nanti bisa berjalan lancar dan tertib, Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) telah membagi operasional penerbangan menjadi dua fase yaitu fase kedatangan dan fase kepulangan.

  • Fase Kedatangan (Arrival Phase), seluruh penerbangan yang membawa jamaah haji hanya diperbolehkan mendarat antara Sabtu, 18 April 2026 (1 Dzulqa‘dah 1447 H) hingga Kamis, 21 Mei 2026 (4 Dzulhijjah 1447 H) dengan batas akhir pukul 23.59 GMT. Artinya, semua penerbangan menuju Tanah Suci harus berada dalam rentang waktu ini agar arus kedatangan jamaah bisa diatur seefisien mungkin.
  • Fase Kepulangan (Departure Phase) dijadwalkan mulai Sabtu, 30 Mei 2026 (13 Dzulhijjah 1447 H) hingga Selasa, 30 Juni 2026 (15 Muharram 1448 H), juga dengan batas akhir 23.59 GMT. Jadwal ini sudah mempertimbangkan kemungkinan Dzulqa‘dah berlangsung 30 hari, sehingga memberikan ruang fleksibilitas bagi rotasi armada, pengaturan slot bandara, dan manajemen kepulangan jamaah yang padat.

Tenggat Maskapai dan Pentingnya Kepastian Jadwal

Tak hanya jamaah yang perlu bersiap, maskapai penerbangan juga punya tenggat waktu ketat dari GACA. Semua maskapai baik reguler maupun charter wajib mengajukan permohonan penerbangan haji antara Minggu, 24 Agustus 2025 (1 Rabi‘ul Awwal 1447 H) hingga Kamis, 12 Maret 2026 (23 Sya‘ban 1447 H).

Gambar 2 : Persiapan Haji 2026 dengan Maskapai

Selain itu, maskapai juga diimbau memfinalkan kontrak dengan misi haji sedini mungkin, agar bisa menyesuaikan dengan ketersediaan akomodasi jamaah di Makkah dan Madinah. Hal ini penting banget supaya semua layanan mulai dari transportasi udara, penginapan, hingga logistik berjalan selaras tanpa hambatan.

Jika nantinya ada perbedaan penanggalan antara kalender Hijriah dan Masehi, GACA menegaskan bahwa tanggal Masehi (Gregorian) akan menjadi acuan utama dalam operasional penerbangan. Tak main-main, otoritas juga menyebutkan bahwa langkah hukum siap ditempuh terhadap operator yang melanggar regulasi transportasi haji.

Untuk hal-hal teknis, GACA bahkan sudah menyediakan jalur komunikasi resmi. Maskapai bisa langsung menghubungi Hajj and Umrah Affairs GACA via hud@gaca.gov.sa untuk konsultasi atau klarifikasi lebih lanjut.

Baca Juga : Adil! Pemerataan Antrean Haji 26 Tahun Dari Aceh Ke Papua!

“Quick Facts” – Haji 2026 (1447 H)

Gambar 3 : Jadwal Resmi Penerbangan Haji 2026
  • Kedatangan: 18 April – 21 Mei 2026 (1 Dzulqa‘dah – 4 Dzulhijjah 1447 H)
  • Kepulangan: 30 Mei – 30 Juni 2026 (13 Dzulhijjah 1447 H – 15 Muharram 1448 H)
  • Pengajuan Slot Maskapai: 24 Agustus 2025 – 12 Maret 2026
  • Acuan Tanggal: Masehi diutamakan jika ada selisih dengan Hijriah
  • Penegakan: Sanksi bagi pelanggaran ketentuan transportasi haji

Kenapa Jadwal Ini Penting? Penetapan jadwal sejak jauh hari ini bukan sekadar soal tanggal, sahabat. Penguncian window kedatangan dan kepulangan lebih awal memberi kepastian bagi semua pihak yang terlibat mulai dari penjadwalan penerbangan, rotasi awak, slot bandara, hingga manajemen ground handling.

Dengan begitu, potensi penumpukan jamaah di puncak musim haji bisa dikurangi, dan seluruh proses ibadah menuju Tanah Suci akan terasa lebih tenang, nyaman, dan teratur.

Melihat jadwal resmi yang sudah diumumkan oleh pemerintah Arab Saudi, kini saatnya sahabat mulai menyiapkan langkah menuju Tanah Suci. Dengan kepastian waktu yang sudah dirilis, sahabat bisa merencanakan ibadah haji dengan lebih matang, tanpa terburu-buru dan tanpa rasa khawatir akan antrean panjang.

Baca Juga : Kuota Haji 2026 Indonesia: Lebih Banyak Atau Justru Menurun?

Bersama Ventour Travel, sahabat dapat memilih program Haji Khusus maupun Haji Furoda yang resmi, berizin Kementerian Agama, dan dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal selama beribadah.

Mulai dari proses keberangkatan, akomodasi di Makkah dan Madinah, hingga bimbingan ibadah yang hangat dan profesional semua sudah dipersiapkan agar sahabat bisa fokus menunaikan rukun Islam kelima dengan tenang dan khusyuk.

Yuk, konsultasikan perjalanan Haji Khusus atau Haji Furoda sahabat bersama tim Ventour Travel!

Adil! Pemerataan Antrean Haji 26 Tahun Dari Aceh Ke Papua!

Pemerataan antrean haji di Indonesia ditargetkan rata-rata 26,4 tahun. Menteri Haji Irfan Yusuf ungkap alasan kuat di balik kebijakan ini.

Gambar 1 : Pemerataan Antrean Haji 26 Tahun Demi Keadilan bagi Jemaah di Aceh hingga Papua

Antrean keberangkatan haji di Indonesia kini tengah menjadi sorotan, sahabat. Dilansir dari Himpuh, Pemerintah menargetkan waktu tunggu rata-rata 26,4 tahun bagi calon jemaah di seluruh provinsi. Kebijakan ini bukan sekadar angka, tapi hasil dari pertimbangan panjang demi terciptanya pemerataan dan rasa keadilan bagi semua calon tamu Allah, dari Aceh hingga Papua.

Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf menjelaskan, “Untuk pembagian kuota per provinsi seusai antrean, dengan begitu akan sama dari Aceh sampai Papua 26,4 tahun. Jadi ada keadilan di sana,” ujar Gus Irfan usai menghadiri wisuda di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Sabtu (4/10/2025).

Pemerataan Antrean Haji dari Aceh hingga Papua

ada kabar baik yang tengah diperjuangkan pemerintah untuk seluruh calon jemaah haji di Indonesia. Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan, menjelaskan bahwa langkah menyetarakan masa tunggu haji antarprovinsi dilakukan agar pelaksanaan ibadah haji benar-benar berjalan sesuai dengan amanat undang-undang. Tak hanya itu, kebijakan ini juga menjadi wujud nyata upaya pemerintah dalam menjamin pemerataan pelayanan publik keagamaan.

Dengan sistem baru ini, setiap wilayah Indonesia dari Aceh hingga Papua akan memiliki kesempatan yang sama untuk menunaikan rukun Islam kelima tanpa lagi terbebani oleh kesenjangan geografis. Tak ada lagi istilah daerah yang antre lebih cepat atau lebih lambat. Semua diberi porsi yang adil.

Lebih jauh, Gus Irfan menegaskan bahwa model distribusi ini juga mendorong peningkatan efisiensi dan transparansi dalam penyelenggaraan haji, yang kini menjadi tanggung jawab penuh Kementerian Haji dan Umrah. “Dengan skema ini masyarakat juga akan memperoleh lebih banyak manfaat dari penyelenggaraan pelayanan haji yang dijalankan pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah,” jelasnya.

Kebijakan ini menjadi bentuk nyata dari semangat untuk menghadirkan pelayanan ibadah haji yang inklusif dan setara, tanpa melihat asal daerah atau besarnya jumlah penduduk suatu wilayah.

Baca Juga : Yuk Siapkan Sejak Muda! Ini Alasan Penting Rencanakan Haji!

Lansia Jadi Prioritas, Sulsel Paling Lama Menunggu

Meski sistem antrean akan disetarakan, sahabat tak perlu khawatir, karena pemerintah tetap memberi perhatian khusus bagi jemaah lanjut usia (lansia). Kelompok ini, yang jumlahnya sekitar 7 persen dari total pendaftar, akan tetap mendapatkan prioritas pemberangkatan agar mereka bisa segera menunaikan panggilan suci di usia senja.

Gambar 2 : Perhatian Khusus Jamaah Haji Lanjut Usia untuk Mendapatkan Prioritas Pemberangkatan

Dalam keterangannya, Gus Irfan juga memaparkan fakta menarik mengenai daerah dengan waktu tunggu terpanjang. “Terpanjang tahun ini Sulawesi Selatan, 40 tahun. Kalau yang untuk Jawa Timur masih sekitar 30 tahun,” ucapnya. Angka ini menjadi salah satu alasan mengapa pemerataan antrean haji menjadi hal yang sangat penting dan mendesak untuk segera diterapkan.

Saat ini, kebijakan pemerataan masa tunggu tersebut tengah dibahas bersama DPR RI, dan Kementerian Haji dan Umrah masih menunggu keputusan akhir dari pihak legislatif terkait waktu penerapannya. Meski begitu, Gus Irfan menyebut bahwa ada opsi lain yang sedang dikaji, seperti metode campuran antara sistem antrean dan jumlah penduduk. Namun, menurutnya, pendekatan tersebut belum mencerminkan keadilan yang sesungguhnya.

Baca Juga : Kuota Haji 2026 Indonesia: Lebih Banyak Atau Justru Menurun?

“Sebagian menggunakan antrean dan sebagian menggunakan jumlah penduduk. Tapi itu belum mencerminkan keadilan sesungguhnya,” pungkasnya.

Dengan adanya kebijakan baru ini, pemerintah berupaya menghadirkan sistem penyelenggaraan haji yang lebih proporsional, transparan, dan adil. Harapannya, keinginan jutaan umat Muslim Indonesia untuk berangkat ke Tanah Suci bisa terwujud secara bertahap namun tetap berlandaskan pada semangat keadilan bagi semua.

untuk mewujudkan impian berhaji tanpa harus menunggu terlalu lama. Melalui program Haji Khusus dan Haji Furoda Ventour Travel, sahabat bisa berangkat lebih cepat dengan fasilitas resmi, pelayanan profesional, dan bimbingan ibadah yang nyaman serta sesuai syariat.

Ventour Travel berkomitmen membantu setiap calon tamu Allah berangkat dengan tenang, aman, dan penuh keberkahan. Jadi, kalau sahabat sudah siap menyambut panggilan suci lebih cepat, inilah saat terbaik untuk mulai melangkah.

Yuk konsultasikan ibadah haji Sahabat bersama Ventour Travel!

Yuk Siapkan Sejak Muda! Ini Alasan Penting Rencanakan Haji!

Kenapa harus menunggu tua untuk melaksanakan ibadah haji? Yuk cari tahu alasan menyiapkan ibadah haji sejak muda biar lebih siap dan tenang!

Gambar 1 : Mempersiapkan Ibadah Haji Sejak Muda

Banyak orang Indonesia baru mulai memikirkan ibadah haji ketika sudah merasa mapan dan berusia matang. Padahal, faktanya kesempatan mendaftar haji sebenarnya sudah terbuka sejak umur 12 tahun, sahabat!

Tak heran jika antrean panjang menuju Tanah Suci saat ini masih didominasi oleh jemaah berusia di atas 50 tahun. Dilansir dari Himpuh, Menurut Syariah Funding Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Merci Santi Adriani, kesadaran generasi muda untuk mempersiapkan haji sejak dini memang masih tergolong rendah.

“Kalau menabung sejak usia muda, misalnya di umur 12 atau belasan tahun, maka calon jemaah bisa berangkat pada masa produktif,” ungkap Merci dalam acara Journalist Class bertajuk Haji Muda, Bijak Finansial dengan Solusi Perbankan Syariah, Senin (29/9/2025). Ia juga menambahkan, masih banyak yang beranggapan bahwa berhaji hanya bisa dilakukan setelah mapan. Padahal, strategi menabung kecil-kecil namun konsisten bisa membuat ibadah haji jadi lebih terjangkau. “Mulailah dari kecil, tetapi rutin dan disiplin,” katanya.

Menabung Rp300 Ribu Bisa Jadi Jalan

Merci Santi Adriani, Syariah Funding Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, menjelaskan bahwa perencanaan keuangan sebenarnya bisa dimulai dengan cara yang sangat sederhana. Cukup menyisihkan sekitar Rp300 ribu per bulan, sahabat sudah bisa menapaki langkah awal menuju Baitullah. Dalam jangka panjang, tabungan kecil ini dapat membantu menutup biaya pelunasan haji yang setiap tahun terus mengalami kenaikan.

Gambar 2 : Menabung Haji 300 Ribu Rupiah Per Bulan

Kenaikan ongkos haji memang cukup terasa. Dalam kurun delapan tahun terakhir saja, biayanya melonjak sekitar Rp21 juta, dari Rp60 juta pada tahun 2016 menjadi Rp89 juta pada 2024. Peningkatan tersebut tak lepas dari banyak faktor, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga peningkatan layanan di Arab Saudi.

“Dengan perencanaan yang teratur, meski nominalnya kecil, calon jemaah bisa lebih siap secara finansial dan tidak terbebani saat pelaksanaan ibadah haji,” tutur Merci. Pesan ini sederhana namun penuh makna bahwa niat baik akan sampai bila disertai langkah nyata, sekecil apa pun itu.

Baca Juga : Antrean Haji Bisa Lebih Cepat! Pemerintah Siapkan Skema Baru

Tantangan Antrean 30 Tahun

tantangan lain yang sering kali luput dari perhatian adalah panjangnya antrean haji. Bayangkan saja, rata-rata masa tunggu haji reguler di Indonesia kini mencapai 25 hingga 30 tahun. Bahkan di beberapa daerah, antreannya bisa tembus lebih dari tiga dekade!

“Kalau mendaftar di usia 30, maka kemungkinan besar baru bisa berangkat di usia 55 sampai 60 tahun. Padahal ibadah haji menuntut kesiapan fisik dan mental yang prima,” jelas Merci.

Banyak calon jemaah akhirnya baru bisa berangkat di usia lanjut, saat kondisi tubuh tak lagi sekuat dulu. Padahal, ibadah haji berlangsung selama 30–40 hari dan penuh dengan aktivitas fisik mulai dari tawaf, sai, hingga wukuf di Arafah. Bayangkan betapa lebih ringan dan khusyuknya ibadah jika dilakukan di usia produktif, ketika tenaga masih prima dan semangat beribadah sedang membara.

Baca Juga : Kuota Haji 2026 Indonesia: Lebih Banyak Atau Justru Menurun?

Karena itu, lanjut Merci, literasi keuangan menjadi kunci penting. Generasi muda perlu lebih peka, bukan hanya terhadap biaya, tapi juga terhadap waktu tunggu yang panjang. Dengan memahami kedua hal ini sejak dini, perjalanan spiritual terbesar umat Islam ini bisa dijalani bukan hanya dengan kesiapan finansial, tapi juga dengan kondisi fisik terbaik di masa muda yang penuh energi dan semangat ibadah.

Menunaikan ibadah haji memang bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga perjalanan penuh perencanaan dan kesiapan. Karena itu, menyiapkannya sejak dini akan membuat langkah sahabat menuju Tanah Suci terasa lebih ringan dan tenang.

Bersama Ventour Travel, sahabat bisa mendapatkan pendampingan terbaik mulai dari perencanaan, pendaftaran, hingga bimbingan manasik yang membuat setiap proses lebih mudah dan terarah.

Yuk, mulai wujudkan niat suci dari sekarang karena panggilan Allah bisa datang kapan saja, dan Ventour siap menemani setiap langkah sahabat menuju Baitullah.

Kuota Haji 2026 Indonesia: Lebih Banyak Atau Justru Menurun?

Kuota haji 2026 Indonesia sudah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi. Apakah jumlahnya bertambah atau berkurang? Simak jawabannya di sini!

Gambar 1 : Pemerintah Arab Saudi Sudah Tetapkan Kuota Haji Indonesia 2026

Dilansir dari Himpuh, Pemerintah Arab Saudi telah memastikan kuota haji untuk Indonesia tahun 2026. Jumlahnya ternyata masih sama seperti tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 221.000 jemaah.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Dahnil Anzar Simanjuntak. “Ya, kuota haji kita itu tetap dari pemerintah Saudi Arabia, estimasinya sekitar 221.000 kuota,” ujar Dahnil di Tangerang, Senin (29/09).

Ada Potensi Tambahan Kuota Haji 2026

Meskipun kuota haji Indonesia tahun 2026 telah ditetapkan sebesar 221.000 jemaah, pemerintah tidak menutup kemungkinan adanya penambahan di kemudian hari. Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj), Dahnil Anzar Simanjuntak, menyampaikan, “Kalau ada penambahan dan sebagainya kita belum tahu. Mereka sampaikan bahwasannya kemungkinan kuota haji Indonesia itu tetap. Kalaupun ada perubahan penambahan nanti kita lihat perkembangannya,” jelasnya.

Dari total kuota tersebut, 8 persen akan dialokasikan untuk jemaah haji khusus. Namun bukan hanya soal jumlah, Dahnil juga menegaskan pentingnya menjaga penyelenggaraan haji agar benar-benar bersih dan transparan. “Besok Kejaksaan akan datang ke Kementerian Haji. Kami akan bicara untuk proses pengawasan melekat, proses pengadaan sampai dengan akhir,” katanya.

Tak berhenti di situ, proses seleksi pejabat di Kementerian Haji pun akan diperketat. Dahnil menambahkan, “Jangan sampai kemudian ketika duduk sebagai pejabat ternyata orang-orang bermasalah. Makanya kami selain melakukan assessment, kami juga melakukan screening dan tracking dengan bantuan Kejaksaan dan KPK,” tegasnya.

Baca Juga : Antrean Haji Bisa Lebih Cepat! Pemerintah Siapkan Skema Baru

Biaya, Kuota Daerah, dan Peran Syarikah

Gambar 2 : Skema Pembagian Kuota Per Provinsi di Seluruh Indonesia

Selain urusan kuota, ada hal lain yang tak kalah penting yaitu biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH). Menurut Dahnil, pembahasan terkait BPIH akan dilakukan bersama DPR di Komisi VIII. Salah satu topik yang akan dibahas adalah skema pembagian kuota per provinsi di mana akan ada daerah yang mendapatkan tambahan jatah, sementara sebagian lainnya mungkin mengalami pengurangan.

Di sisi layanan, pemerintah juga sudah menetapkan dua perusahaan (syarikah) yang akan menangani jemaah haji Indonesia. Dari total 150 pendaftar, akhirnya dipilih Rakeen Mashariq Al Mutamayizah Company For Pilgrim Service dan Albait Guest. Kedua syarikah ini bukan pemain baru, karena sebelumnya juga pernah bekerja sama dalam penyelenggaraan haji.

Baca Juga : Biaya Haji 2026 Stabil! Pemerintah Fokus Perbaiki Layanan

Kabar baiknya, pemerintah berhasil menekan biaya kontrak dengan syarikah. Jika sebelumnya angkanya berada di 2.300 riyal per jemaah, kini berhasil turun menjadi 2.100 riyal per jemaah. Sebuah langkah yang diharapkan bisa meringankan beban calon jamaah sekaligus menjaga kualitas pelayanan tetap prima.

Nah bagi sahabat yang mendambakan pengalaman haji khusus dengan pelayanan terbaik dan perjalanan yang lebih nyaman, Ventour Travel siap menjadi sahabat setia dalam mewujudkannya.

Dengan layanan profesional, pendampingan penuh, serta masa tunggu haji khusus yang hanya 5-9 tahun, sahabat bisa beribadah dengan tenang tanpa khawatir urusan teknis.

Yuk, jangan tunda lagi! Saatnya wujudkan panggilan suci bersama Ventour Travel, hubungi kami sekarang dan dapatkan informasi lengkapnya!

Biaya Haji 2026 Stabil! Pemerintah Fokus Perbaiki Layanan

Biaya haji 2026 dipastikan tidak naik, apa saja langkah pemerintah menjaga pelayanan untuk ibadah haji 2026? Yuk simak detailnya di sini!

Gambar 1 : Biaya Haji 2026 Dipastikan Tak Naik

Pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam membenahi penyelenggaraan haji setelah berbagai persoalan mencuat pada musim haji tahun ini. Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf menegaskan ada tiga fokus utama perbaikan, yaitu biaya perjalanan, kesehatan jemaah, dan penataan kuota.

Soal ongkos, Irfan memastikan bahwa biaya haji 2026 tidak akan naik, meski rupiah tertekan terhadap dolar AS dan riyal Arab Saudi. “Biaya (haji 2026) tidak bertambah. Kita mengeluarkan biaya kan ada yang dolar dan riyal. Kalau gak berubah, dengan depresiasi rupiah bisa tambah Rp3 juta. Itulah bagaimana kita harus berusaha,” kata Irfan saat bertemu dengan Media Indonesia di kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jakarta Pusat, Jumat (19/9).

Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto bahkan mendorong agar biaya bisa ditekan lebih rendah. “Saya optimistis kalau kita bisa memangkas biaya-biaya yang tidak jelas, itu bisa diturunkan. Dan itu yang saya sampaikan. Saya juga sudah meminta izin ke Pak Presiden untuk melakukan hal-hal ekstrem dalam upaya penurunan biaya haji,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Biaya Haji 2026 Stabil, Kesehatan Jemaah Jadi Fokus Utama

Persoalan kesehatan menjadi perhatian besar pemerintah setelah musim haji 2025 meninggalkan catatan yang cukup menyentak. Dari sekitar 1.000 jemaah haji yang wafat, setengahnya berasal dari Indonesia. “Ini menjadi pukulan telak,” ungkap Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf.

Belajar dari pengalaman itu, Irfan menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan calon jemaah akan diperketat tanpa kompromi. “Lakukan SOP kesehatan sesuai dengan yang kita punya. Pemerintah Saudi juga akan mengadakan cek di bandara sana. Yang datang dan tidak layak akan dipulangkan,” tegasnya. Langkah ini diambil agar jemaah benar-benar siap secara fisik, sehingga perjalanan ibadah dapat berjalan lancar dan aman.

Baca Juga : Breaking News! Gus Irfan Dilantik Jadi Menteri Haji & Umrah!

Kuota Haji Dibenahi dengan Aturan Tegas

Selain masalah biaya dan kesehatan, pembenahan kuota juga menjadi prioritas. Irfan memastikan alokasi kuota akan kembali mengikuti aturan Undang-Undang, yaitu berdasarkan panjang antrean, bukan pemerataan semata. “Kita akan upayakan kembali ke UU, tapi jangan menimbulkan gejolak di masyarakat. Data antrean yang sekarang masih dipegang Kemenag, nanti juga jemaah yang berangkat akan diumumkan secara terbuka,” ujarnya.

Gambar 2 : Pemerintah Fokus Benahi Kuota Haji di 2026

Langkah tegas sudah dimulai, termasuk mencoret sekitar 12 ribu jemaah yang telah menyetor Rp25 juta tetapi tidak hadir saat dipanggil. Kuota petugas haji dari daerah pun ikut dipangkas, dari tiga menjadi dua orang per daerah. “Jadi tadinya petugas haji dari tiap daerah ada tiga. Sekarang kita berikan hanya dua orang. Itu bisa memangkas sangat banyak. Dan kami imbau agar petugas haji dari daerah memang yang betul-betul, karena mereka kan tugasnya melayani,” terang Irfan.

Baca Juga : Biaya Haji Turun Jadi Rp87 Juta! Intip Layanan Yang Didapat!

Dengan berbagai upaya efisiensi dan kolaborasi lintas sektor ini, Irfan optimistis penyelenggaraan haji Indonesia akan semakin baik. “PR kita banyak, mulai dari biaya, kesehatan, dan bagaimana kita menata kuota,” pungkasnya penuh keyakinan.

Baca Juga : Modus Korupsi Haji! Jemaah Lama Cuma Diberi 5 Hari Pelunasan

Menunaikan ibadah haji adalah perjalanan suci yang memerlukan persiapan matang, baik fisik, mental, maupun finansial. Bersama Ventour Travel, sahabat dapat merasakan pendampingan profesional mulai dari perencanaan, manasik, hingga keberangkatan, sehingga ibadah berlangsung khusyuk dan nyaman. Dengan pengalaman panjang dan layanan ramah, Ventour siap menjadi sahabat setia dalam setiap langkah menuju Baitullah.

Yuk, wujudkan niat suci sahabat bersama Ventour Travel, daftar sekarang dan amankan kuota haji impian!