Sahabat nekat berangkat haji menggunakan visa ilegal? Siap-siap kena denda Rp44 juta, dideportasi, dan dicekal 10 tahun masuk Arab Saudi!
Gambar 1 : Resiko Naik Haji Pakai Visa Ilegal
Jangan sampai niat baik sahabat untuk berhaji justru berujung petaka karena tergiur jalur pintas. Pemerintah Arab Saudi kini semakin tegas terhadap pelanggaran visa. Mereka yang nekat menunaikan ibadah haji dengan visa non-haji atau ilegal tak hanya terancam denda besar, tapi juga berbagai sanksi lainnya yang bisa berdampak panjang.
Sanksi Berat bagi Jemaah Haji Pakai Visa Ilegal
Dilansir dari Himpuh, Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa siapa pun yang mencoba berhaji tanpa visa resmi akan dikenai denda sebesar 10.000 riyal Saudi atau setara dengan Rp44 juta. Tak berhenti sampai di situ, para pelanggar juga akan langsung dideportasi ke negara asal dan dikenakan larangan masuk kembali ke Arab Saudi selama 10 tahun.
Langkah ini merupakan bagian dari penguatan sistem keamanan dan ketertiban selama musim haji agar ibadah berjalan lancar, tertib, dan aman bagi seluruh jemaah resmi.
Fasilitas Tidak Bisa Diakses Jemaah Haji Non-Resmi
Dilansir juga dari Gulf News, banyaknya kasus jemaah meninggal tahun lalu disebabkan oleh cuaca ekstrem yang tak tertahankan. Mirisnya, sebagian besar korban adalah jemaah asing yang tak menggunakan visa haji, sehingga mereka tidak memiliki akses ke fasilitas vital di Arafah dan Mina, termasuk pendingin udara, tenda, air minum, dan bantuan medis.
Gambar 2 : Bagi Jamaah Haji Non Resmi Tidak Bisa Mendapatkan Fasilitas
Karena itu, Pemerintah Arab Saudi mengimbau para pemegang visa kunjungan untuk mematuhi aturan masuk dan tidak memaksakan diri ikut berhaji demi menghindari risiko serius dan denda besar.
Dengan berhaji bersama Ventour Travel, sahabat tak perlu khawatir soal legalitas visa dan keamanan ibadah. Semua proses keberangkatan dilakukan secara resmi, aman, dan terjamin sesuai peraturan Pemerintah Arab Saudi. Yuk, pastikan ibadah hajimu sah, nyaman, dan penuh berkah bersama Ventour!
Sahabat sering mimpi berangkat umroh? Mungkin ini pertanda bahwa panggilan Allah SWT sudah dekat untuk sahabat, saatnya pahami arti mimpi ini!
Gambar 1 : Arti Mendapatkan Mimpi Berangkat Umroh
Sahabat pernah mengalami mimpi sedang berada di Tanah Suci, mengenakan pakaian ihram, lalu menjalankan ibadah umroh dengan hati yang haru? Mimpi seperti ini bukan hal yang asing dan ternyata punya makna yang cukup mendalam.
Dalam pandangan banyak ulama dan ahli tafsir, mimpi umroh bisa menjadi pertanda baik, harapan, bahkan panggilan spiritual dari Allah. Meski tidak selalu bermakna harfiah, mimpi ini sering dikaitkan dengan keinginan terdalam seseorang untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Yuk, kita kupas lebih dalam arti di balik mimpi berangkat umroh dan apa yang bisa sahabat lakukan jika mengalaminya!
Arti Mimpi Berangkat Umroh dan Haji
Ternyata, mimpi melaksanakan ibadah umroh atau haji punya banyak makna mendalam yang bisa menjadi pertanda baik atau bahkan peringatan bagi sahabat yang mengalaminya. Syekh Muhammad Ibnu Sirrin menjelaskan berbagai tafsir mimpi terkait ibadah mulia ini dalam kitab Mu’jam Tafsirul Ahlam, sebagaimana tercantum di halaman resmi NU Online.
1. Mimpi umroh atau haji saat sedang sakit
InsyaAllah ini adalah isyarat kesembuhan. Allah akan mengangkat penyakit sahabat dan menggantinya dengan kesehatan
2. Mimpi melaksanakan umroh atau haji
Bisa jadi pertanda bahwa sahabat akan benar-benar diberi kesempatan oleh Allah untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci, meski secara logika terasa mustahil.
3. Mimpi haji atau umroh saat terlilit hutang
Pertanda baik bahwa hutang-hutang sahabat akan segera terlunasi dengan jalan yang tak terduga.
4. Mimpi berhaji atau umroh dalam kondisi cemas atau takut
Artinya, sahabat akan dibebaskan dari rasa takut, kecemasan, bahkan mara bahaya yang mengancam.
5. Mimpi haji atau umroh saat sedang dalam kesulitan hidup
Maknanya, akan datang kemudahan dan jalan keluar dari kesulitan yang sedang sahabat hadapi.
6. Mimpi berhaji saat menjadi musafir (orang dalam perjalanan jauh)
InsyaAllah perjalanan sahabat akan diberikan keselamatan dari awal hingga kembali pulang.
7. Mimpi umroh oleh seorang pedagang
Ini merupakan isyarat akan datangnya keuntungan dan berkah dalam usaha atau perdagangan sahabat.
8. Mimpi umroh atau haji oleh seseorang yang kehilangan jabatan atau kekuasaan (dimakzulkan)
Bisa jadi pertanda bahwa sahabat akan mendapatkan kembali posisi atau kepercayaan yang dulu pernah hilang.
9. Mimpi batal berhaji oleh seorang wali
Ini pertanda bahwa kewaliannya akan dicabut atau ia akan kehilangan amanah tersebut.
10. Mimpi batal berhaji oleh seorang pedagang
Menandakan bahwa ia akan mengalami kerugian dalam bisnis atau usahanya.
11. Mimpi batal berhaji oleh seorang musafir
Ini menunjukkan adanya kemungkinan musibah di perjalanan.
12. Mimpi batal berhaji oleh orang sehat
Bisa menjadi peringatan bahwa ia akan tertimpa sakit atau masalah kesehatan.
13. Mimpi berhaji atau umroh secara umum
Menandakan umur panjang dan istiqamah dalam urusan atau pekerjaan yang sedang dijalani
14. Mimpi bertawaf mengelilingi Ka’bah
Pertanda bahwa sahabat akan diberi tugas mulia atau amanah dari atasan atau tokoh masyarakat.
15. Mimpi tawaf mengelilingi kota Makkah
Ini bisa berarti sahabat akan mendapatkan kehormatan dan penghargaan dari orang-orang sekitar.
16. Mimpi tawaf sambil menunggang kuda
Maknanya, sahabat akan bertemu dengan mahram atau anggota keluarga yang dirindukan.
17. Mimpi membaca talbiyah di Tanah Haram
Ini adalah pertanda kemenangan atas musuh atau persoalan, serta perlindungan dari rasa takut.
18. Mimpi membaca talbiyah di luar Tanah Haram
Sebaliknya, ini bisa menjadi tanda akan datangnya rasa takut, ancaman, atau kekalahan
19. Mimpi seakan bisa berhaji atau umroh tapi memilih mengabaikannya
Ini adalah peringatan agar sahabat tidak mengkhianati amanah dan selalu bersyukur atas nikmat Allah.
20. Mimpi berada di hari Arafah
Menunjukkan akan ada pertemuan dengan kerabat, silaturahmi, atau bahkan perdamaian dengan seseorang yang pernah berselisih.
21. Mimpi berhaji oleh seseorang yang punya kerabat jauh
Bisa menjadi pertanda bahwa orang tercinta yang lama pergi akan segera kembali
Beberapa Jenis Mimpi
Rasulullah SAW mengelompokkan jenis mimpi menjadi tiga bagian. Dalam salah satu hadis, beliau telah bersabda:
Artinya: “Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tidak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan salatlah!” (HR. Muslim).
Mengetahui jenis-jenis mimpi bisa membantu sahabat memahami bagaimana sebaiknya menyikapi setiap mimpi yang datang. Mimpi baik adalah kabar gembira dari Allah SWT, sebagai tanda kasih sayang-Nya. Sementara mimpi yang datang dari pikiran biasanya muncul karena apa yang sahabat pikirkan saat terjaga.
Nah, kalau mimpi buruk, itu gangguan dari setan yang sebaiknya sahabat lawan dengan doa dan juga ibadah sholat agar hati sahabat kembali tenang.
Cara Menanggapi Saat Mimpi Berangkat Umroh
Saat sahabat bermimpi naik haji atau umroh, jangan buru-buru menganggapnya sebagai bunga tidur semata. Bisa jadi, itu adalah isyarat kebaikan atau bentuk kasih sayang Allah yang patut disyukuri. Nah, agar mimpi itu tak sekadar jadi angan-angan, yuk simak beberapa langkah sederhana tapi penuh makna berikut ini.
1. Bersyukur dan Berdoa
Langkah pertama yang paling indah adalah bersyukur. Allah SWT sudah menanamkan mimpi yang baik dalam diri sahabat, sebagai pertanda bahwa hati sedang rindu kepada-Nya. Jangan lupa panjatkan doa, mohon agar mimpi ini bisa menjadi kenyataan, dan mintalah petunjuk terbaik dari Allah SWT.
Gambar 2 : Mendapatkan Mimpi Berangkat Umroh Disarankan untuk Bersyukur dan Berdoa
2. Jadikan Motivasi untuk Ibadah Lebih Rajin
Mimpi umroh bisa jadi alarm hati untuk mendekat kepada Allah. Tingkatkan ibadah, perbanyak salat, membaca Al-Quran, dan lakukan amalan lainnya. Semakin dekat sahabat kepada-Nya, semakin besar pula peluang mimpi itu menjadi nyata.
3. Cari Tahu Maknanya dengan Bijak
Sahabat bisa memperkaya pemahaman tentang mimpi dengan membaca tafsir dari sumber-sumber tepercaya atau bertanya langsung kepada ulama. Ini penting agar kita tidak mudah salah paham atau terjebak dalam takhayul, dan bisa menyikapi mimpi secara lebih bijak.
4. Berikhtiar dan Persiapkan Diri
Mimpi hanyalah awal, tapi tindakan nyata adalah kunci. Jika mimpi umroh membuat hati sahabat tergerak, maka mulai susun rencana dan persiapan. Menabung, mencari informasi travel terpercaya, dan belajar tentang tata cara ibadah adalah langkah penting menuju Tanah Suci.
5. Tetap Tenang dan Bijak Menafsirkan
Jangan terlalu larut dalam makna mimpi sampai lupa realita. Menyikapi mimpi dengan tenang dan seimbang adalah cara terbaik agar sahabat tetap fokus pada usaha nyata, tanpa kehilangan semangat spiritual yang tumbuh dari mimpi tersebut.
Gambar 3 : Potret Jamaah Ventour Travel Saat Melaksanakan Ibadah Umroh
Mungkin inilah saatnya sahabat mulai melangkah. Terlebih lagi, Ventour Travel siap menemani perjalanan suci sahabat dengan pelayanan terpercaya, pembimbing berpengalaman, serta program umroh yang nyaman dan penuh keberkahan. Oleh karena itu, yuk wujudkan mimpi umroh bersama Ventour, karena setiap langkah menuju Baitullah selalu dimulai dari niat dan usaha yang tulus.
Belajar dari kecelakaan bus jemaah umroh di Arab Saudi, KJRI Jeddah mengimbau pentingnya memilih travel resmi untuk perjalanan yang lebih aman dan nyaman.
Gambar 1 : KJRI Menghimbau Masyarakat Menggunakan Travel Umroh Resmi ( Sumber : Himpuh )
Sahabat, berita duka datang dari Tanah Suci. Sebuah kecelakaan bus yang mengangkut jemaah umroh asal Indonesia di Arab Saudi telah terjadi, menyisakan kesedihan mendalam, terutama bagi keluarga korban. Peristiwa tragis ini mengakibatkan 20 jemaah menjadi korban, enam di antaranya meninggal dunia, sementara 14 lainnya mengalami luka-luka.
Mendengar kabar ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah langsung turun tangan untuk memastikan penanganan yang tepat bagi para korban. Konjen RI Jeddah, Yusron Ambary, menegaskan bahwa mereka terus melakukan pemantauan dan pendampingan bagi jemaah yang terdampak.
Pentingnya Umroh dengan Travel Resmi
Belajar dari insiden ini, KJRI Jeddah mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih jasa travel umroh. Sahabat, perjalanan umroh bukan hanya soal keberangkatan dan ibadah, tetapi juga keselamatan di sepanjang perjalanan. Inilah mengapa menggunakan travel resmi menjadi langkah penting yang tidak boleh diabaikan.
“Salah satu keuntungan dari umroh menggunakan travel resmi adalah berbagai kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi bisa kita selesaikan dengan mudah, karena ada pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap keselamatan jemaah,” ujar Yusron Ambary melalui akun Instagram @indonesiainjeddah, Minggu (23/3/2025).
Dalam kasus kecelakaan ini, para korban diberangkatkan oleh travel resmi dan pihak muasasah yang sudah terdaftar, sehingga mereka mendapatkan penanganan yang baik. Bayangkan jika kejadian serupa menimpa jemaah yang berangkat dengan travel ilegal tanpa perlindungan, tanpa pendampingan, dan tanpa pihak yang bertanggung jawab, tentu akan jauh lebih sulit mendapatkan bantuan.
Jangan Ambil Risiko, Pilih Travel yang Terpercaya!
Sahabat, perjalanan umroh adalah ibadah suci yang seharusnya berjalan dengan tenang dan nyaman. Jangan sampai momen spiritual ini berubah menjadi pengalaman yang penuh risiko. Pastikan sahabat memilih travel umroh yang resmi, aman, dan berizin.
Jika sahabat ingin berangkat umroh dengan tenang dan nyaman, Ventour Travel siap menjadi sahabat perjalanan sahabat. Dengan izin resmi, fasilitas terbaik, dan pendampingan penuh selama ibadah, kami memastikan setiap jemaah mendapatkan pengalaman umroh yang aman dan berkesan. Yuk, pastikan sahabat berangkat dengan travel terpercaya!
Tragedi bus jemaah umroh kecelakaan di Arab Saudi, menewaskan 6 WNI dan melukai 14 lainnya. Simak kronologi dan penanganannya di sini.
Gambar 1 : Bus Jemaah Umroh Kecelakaan di Arab Saudi ( Sumber : Himpuh )
Perjalanan ibadah umrah yang seharusnya penuh berkah justru berubah menjadi duka mendalam bagi sejumlah jemaah asal Indonesia. Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada Kamis (20/3/2025) siang waktu setempat. Bus yang membawa jemaah umroh dari travel asal Jawa Timur mengalami kecelakaan, menyebabkan enam warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia dan 14 lainnya mengalami luka-luka.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengonfirmasi kejadian ini. “Total WNI jamaah umrah menjadi korban dalam kecelakaan adalah 20 orang. Enam di antaranya meninggal dunia dan sisanya luka-luka. Korban luka telah mendapatkan perawatan di RS Arab Saudi,” ujar Judha pada Jumat (21/3).
Kronologi Kecelakaan Bus Jemaah Umroh Indonesia
Kecelakaan ini diketahui pertama kali oleh KJRI Jeddah sekitar pukul 13.30 waktu lokal. Berdasarkan informasi awal, bus mengalami tabrakan yang membuatnya terguling dan terbakar saat dalam perjalanan dari Madinah menuju Mekah.
Gambar 2 : Kronologi Bus Jamaah Umroh Kecelakaan
Wadi Qudeid sendiri berjarak sekitar 150 kilometer dari Kota Jeddah. Begitu mendapat kabar, Tim Pelindungan WNI dari KJRI Jeddah langsung bergerak ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk otoritas setempat, rumah sakit, tour leader, perwakilan Kementerian Haji, muassasah, serta perusahaan bus.
Konjen RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, juga memberikan keterangan terkait insiden ini dalam konferensi pers daring pada Jumat (21/3). Dalam penjelasannya, Yusron mengungkapkan bahwa kecelakaan bermula ketika bus yang membawa jemaah umrah Indonesia menabrak sebuah mobil jeep yang tiba-tiba menyalip. Benturan keras membuat kedua kendaraan terguling dan akhirnya terbakar habis.
“Bus yang ditumpangi jemaah umrah Indonesia itu menabrak jeep yang tiba-tiba menyalip, lalu bus menabrak jeep itu terguling dan terbakar. Dua kendaraan habis terbakar, baik bus maupun jeep,” jelas Yusron.
Saat ini, otoritas Kerajaan Arab Saudi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui detail kronologi kejadian. Pihak KJRI pun masih menunggu hasil investigasi resmi sebelum dokumen kecelakaan dapat diterbitkan.
Gambar 3 : KJRI Masih Menunggu Hasil Penyelidikan Lebih Lanjut ( Sumber : Republika )
Diketahui, total penumpang dalam bus tersebut berjumlah 20 orang, termasuk dua orang muthawif dan pihak travel. Dari jumlah itu, enam orang dinyatakan meninggal dunia, sementara lainnya mengalami luka-luka. Beberapa korban luka masih dalam perawatan intensif di rumah sakit, sementara 11 lainnya telah dibawa ke hotel di Makkah untuk melanjutkan program umrah.
Musibah ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu berhati-hati selama perjalanan ibadah. Semoga para korban yang meninggal mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan bagi yang luka-luka segera diberikan kesembuhan. Sahabat, mari kita doakan mereka dalam setiap doa terbaik kita.
Bagaimana asal usul gelar haji? Gelar ini bukan sekadar tanda ibadah, tetapi juga bagian dari sejarah panjang dengan kehormatan dan status.
Gambar 1 : Asal-Usul Gelar Haji di Indonesia
Pernahkah sahabat bertanya, sejak kapan gelar “Haji” atau “Hajjah” disematkan pada mereka yang pulang dari Tanah Suci? Menurut situs resmi Kementerian Agama (Kemenag), gelar haji dan hajjah di Indonesia sudah digunakan sejak lama dan menjadi bagian dari tradisi yang terus diwariskan.
Gelar ini bukan sekadar tanda bahwa seseorang telah menunaikan ibadah haji, tetapi juga simbol kehormatan dan status sosial di masa lalu. Dari tokoh-tokoh besar hingga masyarakat biasa, gelar ini memiliki perjalanan sejarah yang panjang dan penuh makna. Yuk, cari tahu asal usul dari gelar Haji ini!
Makna Dari Gelar Haji
Tahukah sahabat, dulu perjalanan haji bagi orang Nusantara bukanlah hal yang mudah? Mereka harus mengarungi lautan berbulan-bulan, menghadapi badai ganas, menghindari perompak, hingga menembus gurun pasir sebelum akhirnya tiba di Tanah Suci. Perjalanan yang penuh ujian ini menjadi sebuah perjuangan luar biasa yang tidak semua orang bisa lalui.
Mereka yang berhasil melewati perjalanan haji yang penuh ujian dan kembali dengan selamat ke Tanah Air dianggap memperoleh anugerah serta kehormatan besar. Terlebih, Mekkah dan Ka’bah adalah kiblat suci bagi umat Islam di seluruh dunia.
Menurut situs resmi Kemenag, tradisi pemberian gelar “Haji” atau “Hajjah” di Indonesia sah-sah saja dan telah menjadi kebiasaan yang lazim. Bahkan, tradisi ini tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lain.
Asal-Usul Gelar Haji di Indonesia
Tahukah sahabat, gelar Haji dan Hajjah yang umum digunakan di Indonesia ternyata memiliki sejarah panjang dan bisa dilihat dari tiga perspektif berbeda? Menurut situs resmi Kemenag, penyematan gelar ini berakar dari perspektif keagamaan, budaya, dan kolonial Belanda.
1. Gelar Haji dari Perspektif Keagamaan
Sahabat pasti tahu, ibadah haji bukan sekadar perjalanan biasa. Jarak yang jauh, biaya yang besar, serta persyaratan yang tidak mudah menjadikannya ibadah yang sangat istimewa. Karena itu, mereka yang berhasil menunaikan haji dianggap layak mendapat gelar sebagai bentuk penghormatan. Gelar Haji dan Hajjah pun menjadi simbol pencapaian dalam menyempurnakan rukun Islam.
Gambar 2 : Gelar Haji Menjadi Pencapaian Dalam Menyempurnakan Rukun Islam
2. Gelar Haji dalam Tradisi dan Budaya
Dari sisi budaya, cerita-cerita inspiratif seputar perjalanan haji terus berkembang, membuat banyak orang semakin tertarik untuk menunaikan ibadah ini. Apalagi, sebagian besar tokoh masyarakat bergelar haji, menjadikan gelar ini semakin memiliki nilai dan status sosial yang tinggi. Bagi banyak orang, haji bukan hanya ibadah, tetapi juga simbol kehormatan di tengah masyarakat.
Namun, sahabat hal ini perlu diingat bahwa gelar haji atau hajjah bukan sekadar titel yang disematkan di depan nama. Lebih dari itu, gelar ini seharusnya menjadi pengingat untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, serta menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai gelar tersebut justru membuat seseorang tinggi hati atau merendahkan yang lain.
Sebaliknya, seorang haji diharapkan bisa mencerminkan akhlak yang lebih baik seperti selalu rendah hati, penuh kasih sayang, dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Karena sejatinya, kemuliaan seorang haji bukan terletak pada gelarnya, tetapi pada ketakwaan dan amal ibadah yang semakin bertambah setelah kembali dari tanah suci.
3. Pengaruh Kolonial Belanda terhadap Gelar Haji
Ada fakta menarik dari perspektif kolonial. Pada masa penjajahan, Belanda khawatir jamaah haji membawa pengaruh bagi gerakan anti-penjajahan. Untuk mengawasi mereka, Belanda membuka Konsulat Jenderal di Arabia pada tahun 1872. Jamaah dari Hindia Belanda diwajibkan mencatat pergerakan mereka serta mengenakan gelar dan atribut khusus agar mudah dikenali. Dari sinilah, tradisi penyematan gelar haji mulai berkembang di Indonesia.
Nah Sahabat di era modern ini, penggunaan gelar “Haji” terkadang masih menjadi perdebatan. Bagi sebagian orang, gelar ini tetap relevan sebagai bentuk penghormatan atas ibadah yang telah dijalani, sementara yang lain menganggapnya sekadar tradisi tanpa kewajiban. Seperti yang dijelaskan Kemenag, penyematan gelar ini sah-sah saja dan masih lazim digunakan di Indonesia maupun beberapa negara lain. Namun, dengan kemudahan perjalanan haji saat ini, maknanya lebih bergeser dari simbol perjuangan fisik menjadi cerminan nilai spiritual dan keteladanan setelah kembali ke Tanah Air.
Nah sahabat ingin menunaikan ibadah haji dengan nyaman dan berkesan? Ventour Travel siap mendampingi sahabat menuju Tanah Suci dengan layanan terbaik dan fasilitas eksklusif.
Dari bimbingan manasik hingga akomodasi yang nyaman, kami hadir untuk memastikan perjalanan ibadah sahabat berjalan lancar dan penuh makna. Yuk jangan tunda niat mulia sahabat, daftarkan diri sekarang dan wujudkan impian berhaji bersama Ventour Travel!
Sejarah haji di Indonesia yang penuh perjuangan, dari perjalanan laut berbulan-bulan di masa lampau hingga kemudahan era modern saat ini.
Gambar 1 : Sejarah Haji di Indonesia ( Sumber : Himpuh )
Ibadah haji tentunya merupakan impian bagi setiap Muslim, termasuk di Indonesia. Setiap tahunnya, ratusan ribu jamaah Indonesia berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam kelima ini.
Namun, tahukah sahabat bahwa perjalanan haji bagi umat Islam Indonesia memiliki sejarah panjang dan penuh perjuangan? Dari masa penjajahan hingga era modern, perjalanan haji terus mengalami perubahan yang semakin memudahkan jamaah dalam menunaikan ibadah suci ini.
Sejarah Haji di Indonesia di Masa Lampau
Sejak Islam mulai berkembang di Nusantara pada abad ke-13, ibadah haji telah menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Muslim Indonesia. Namun, perjalanan menuju Tanah Suci di masa lalu bukanlah perkara mudah. Sahabat bisa bayangkan, jamaah harus menempuh perjalanan laut yang panjang dan penuh risiko.
Gambar 2 : Masyarakat Indonesia Melaksanakan Ibadah Haji dengan Kapal
Mereka berangkat dari pelabuhan besar seperti Banten, Surabaya, Makassar, dan Batavia (Jakarta) menggunakan kapal tradisional yang keamanannya masih sangat terbatas.
Perjalanan haji kala itu bisa memakan waktu hingga enam bulan atau lebih, tergantung pada cuaca dan kondisi kapal. Tantangan yang dihadapi pun sangat berat, mulai dari badai di tengah laut, kekurangan makanan dan air, hingga penyakit yang bisa menyerang kapan saja. Banyak jamaah yang gugur sebelum sampai ke tujuan, tetapi semangat untuk menunaikan haji tetap berkobar dalam hati mereka.
Pada masa penjajahan Belanda, perjalanan haji semakin sulit. Pemerintah kolonial menerapkan aturan ketat untuk membatasi jumlah jamaah yang berangkat ke Tanah Suci. Salah satunya adalah kewajiban melapor dan mendapatkan izin dari pemerintah Belanda, serta membayar pajak yang cukup tinggi.
Namun, sahabat, keterbatasan ini tidak menyurutkan niat umat Islam Indonesia untuk berhaji. Banyak jamaah yang tetap berangkat dengan berbagai cara, termasuk melalui jalur tidak resmi atau bergabung dengan kelompok kecil yang dipimpin oleh ulama setempat.
Gambar 3 : Peran Kyai dan Ulama dalam Sejarah Haji di Indonesia
Peran para kyai atau ulama sangat besar dalam membimbing jamaah, baik secara spiritual maupun dalam menghadapi tantangan selama perjalanan. Ibadah haji pada masa itu bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga menjadi simbol keteguhan dan perjuangan umat Islam di Indonesia.
Perjalanan Haji Setelah Indonesia Merdeka
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah mulai mengambil peran aktif dalam penyelenggaraan ibadah haji. Departemen Agama dibentuk untuk mengatur dan memfasilitasi perjalanan haji agar lebih terstruktur. Pada tahun 1950-an, Lembaga Penyelenggara Ibadah Haji (LPIH) didirikan untuk memastikan bahwa perjalanan haji menjadi lebih aman dan nyaman bagi jamaah Indonesia.
Gambar 4 : Haji Setelah Indonesia Merdeka
Perubahan besar terjadi pada tahun 1980-an, ketika transportasi haji mulai beralih dari kapal laut ke pesawat terbang. Ini menjadi titik balik yang sangat signifikan, karena perjalanan yang sebelumnya memakan waktu berbulan-bulan kini bisa ditempuh hanya dalam hitungan jam. Dengan adanya pesawat, jamaah haji bisa lebih fokus pada ibadah tanpa harus menghadapi risiko perjalanan yang panjang dan melelahkan.
Ibadah Haji di Era Modern
Saat ini, pelaksanaan haji bagi jamaah Indonesia telah jauh lebih terorganisir. Setiap tahun, pemerintah memberikan kuota haji yang cukup besar, mencapai sekitar 200.000 orang. Proses pendaftaran dan pengelolaan haji juga semakin transparan dan efisien. Selain itu, fasilitas yang disediakan semakin lengkap, mulai dari akomodasi yang nyaman di Mekkah dan Madinah, layanan kesehatan yang lebih baik, hingga pelatihan manasik haji sebelum keberangkatan.
Namun, meskipun teknologi dan fasilitas sudah semakin maju, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah panjangnya antrean untuk berangkat haji akibat terbatasnya kuota. Saat ini, masa tunggu haji bisa mencapai belasan hingga puluhan tahun, tergantung pada daerah pendaftaran. Inilah mengapa banyak jamaah yang mulai mempertimbangkan program haji khusus atau haji plus yang memiliki masa tunggu lebih singkat.
Jika sahabat ingin menunaikan ibadah haji dengan lebih mudah dan nyaman, Ventour Travel hadir sebagai solusi terbaik. Dengan pengalaman dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, Ventour Travel menyediakan layanan haji plus dengan fasilitas terbaik, masa tunggu 5-9 tahun, serta bimbingan manasik yang mendalam. Jangan biarkan antrean panjang menghalangi niat suci sahabat! Hubungi Ventour Travel sekarang juga dan wujudkan impian beribadah ke Tanah Suci dengan lebih nyaman dan tenang.
Kenapa haji hanya untuk orang mampu? Bukan hanya soal biaya, ada alasan mendalam yang perlu sahabat pahami sebelum merencanakan ibadah ini.
Gambar 1 : Alasan Kenapa Ibadah Haji untuk Orang Mampu
Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu. Namun, tidak semua orang diwajibkan menunaikannya. Karena hanya mereka yang memiliki kemampuan secara finansial, fisik, dan mental yang diberikan kewajiban ini. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Ali ‘Imran ayat 97:
Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali ‘Imran: 97).
Alasan Ibadah Haji Hanya untuk Orang yang Mampu
Islam adalah agama yang penuh dengan rahmat dan keadilan. Kewajiban haji tidak diberlakukan secara mutlak kepada semua Muslim, melainkan hanya bagi mereka yang telah memenuhi syarat kemampuan. Ada beberapa alasan mengapa aturan ini ditetapkan:
1. Tidak Memberatkan Umat Muslim
Islam tidak ingin umatnya terbebani dengan kewajiban yang di luar kemampuannya. Jika seseorang belum memiliki biaya yang cukup atau kondisi fisik yang lemah, maka ia tidak berdosa jika belum berhaji. Allah SWT memberikan kelonggaran ini sebagai bentuk kasih sayang-Nya.
Haji bukan hanya perjalanan biasa, tetapi ibadah yang membutuhkan kesiapan finansial, tenaga, dan mental. Jika seseorang belum siap dari segi apa pun, bisa jadi ia tidak bisa menikmati dan menghayati ibadah ini dengan baik. Oleh karena itu, Islam menekankan pentingnya persiapan yang matang.
3. Mencegah Kekacauan dalam Pelaksanaan Haji
Bayangkan jika semua orang dipaksa berhaji tanpa mempertimbangkan kesiapan mereka. Kota Makkah bisa penuh sesak tanpa pengaturan yang baik. Dengan adanya syarat kemampuan, pelaksanaan haji menjadi lebih tertib dan jamaah bisa lebih nyaman dalam beribadah.
Bagaimana Jika Belum Mampu?
Bagi sahabat yang belum memiliki kesempatan berhaji karena faktor finansial, kesehatan, atau alasan lainnya, tidak perlu berkecil hati. Islam tidak mewajibkan sesuatu yang di luar batas kemampuan. Sebagai gantinya, ada banyak cara untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Memperbanyak sedekah dan membantu sesama
Melaksanakan puasa sunnah
Menjaga silaturahmi dan memperbaiki hubungan dengan orang lain
Berdoa agar suatu hari nanti Allah memberikan kesempatan untuk menunaikan haji
Haji adalah ibadah yang penuh dengan makna dan hikmah. Oleh karena itu, persiapkan diri sebaik mungkin agar ketika kesempatan itu datang, sahabat bisa menunaikannya dengan hati yang lapang dan jiwa yang siap. Semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita semua untuk menunaikan ibadah haji suatu hari nanti. Aamiin.
Gambar 2 : Potret Jamaah Ventour Travel saat Melaksanakan Haji Furoda
Bagi sahabat yang sudah memenuhi syarat kemampuan dan ingin menunaikan ibadah haji dengan layanan terbaik, Ventour Travel siap membantu mewujudkan perjalanan haji yang nyaman dan berkesan.
Ventour Travel menawarkan program Haji Furoda bagi sahabat yang ingin berhaji tanpa antrean, serta program Haji Khusus dengan fasilitas premium dan bimbingan eksklusif dari para pembimbing berpengalaman. Dengan layanan profesional dan pendampingan penuh, sahabat bisa fokus beribadah dengan tenang dan khusyuk. Yuk, siapkan diri dan wujudkan impian berhaji bersama Ventour Travel!
Setiap tahunnya, Ventour Travel selalu menghadirkan tema baru dan unik dalam acara buka bersama, dan tahun ini, tema yang diusung adalah Magnificent Ramadhan.
Gambar 1 : Potret Kebersamaan Konsultan Ventour Travel saat Buka Bersama
Artinya Ramadhan penuh berkah luar biasa. Para hadirin tampil elegan dengan dresscode ungu, warna khas dari logo Ventour Travel yang melambangkan kemewahan dan kehangatan. Dari awal acara, suasana kebersamaan begitu terasa, membuat momen ini semakin spesial.
Gambar 2 : Sambutan dari Bapak Age Zulfikar Umasugi Selaku General Manager Ventour Travel
Acara ini dihadiri oleh jajaran manajemen Ventour Travel, termasuk Bapak H. Ali Hasan Umasugi selaku Komisaris Utama, Ibu Annisa Zulfida Umasugi sebagai Direktur Utama, dan Bapak Age Zulfikar Umasugi selaku General Manager. Selain itu, para konsultan dari berbagai daerah juga turut hadir, menjadikan momen ini semakin meriah.
Rangkaian Acara yang Penuh Keakraban
Sejak sore hari, para peserta mulai berdatangan dan melakukan registrasi. Acara dimulai dengan sambutan hangat dari MC yang membawa suasana semakin akrab. Dilanjutkan dengan sambutan dari para pimpinan Ventour Travel, yang menyampaikan harapan besar dan apresiasi atas peran konsultan dalam perkembangan perusahaan.
Gambar 4 : Penandatanganan MoU Kantor Respresentatif Ventour Cikarang
Momen penting lainnya adalah penandatanganan MoU kerja sama Kantor Representatif wilayah Cikarang.
Gambar 4 : Momen saat Kultum Ramadhan Bertajuk ‘Istidraj: Jebakan Kenikmatan’
Setelah itu, ada sesi kultum Ramadhan bertajuk ‘Istidraj: Jebakan Kenikmatan’, yang memberikan pengingat agar kita senantiasa bersyukur dan berhati-hati terhadap nikmat dunia.
Gambar 5 : Para Konsultan Ventour Travel Menikmati Hidangan Buka Puasa Bersama
Saat azan maghrib berkumandang, semua peserta bersama-sama memanjatkan doa dan menikmati hidangan berbuka yang lezat. Keseruan terus berlanjut dengan sesi doorprize yang penuh kejutan dan hadiah menarik.
Kejutan Spesial 2025 untuk Para Konsultan Ventour Travel
Dalam kesempatan ini, Ibu Annisa Zulfida Umasugi membagikan berbagai kabar bahagia untuk para konsultan Ventour Travel. Ibu Annissa Zulfida Umasugi mengumumkan beberapa kejutan besar yang akan hadir di tahun 2025, seperti program Consultant Goes to Umroh sebagai sebagai salah satu bentuk apresiasi untuk para Konsultan.
Gambar 6 : Ibu Annisa Zulfida Umasugi Menyampaikan Upcoming Surprise 2025
Selain itu, Ventour Award 2025 akan digelar di Jakarta sebagai ajang penghargaan untuk pelayan tamu Allah, seperti konsultan Ventour Travel, Tour Leader, Muthowif, Cabang Ventour Travel, dan lainnya.
“Ada Beberapa Kabar Bahagia Untuk Para Konsultan Ventour Travel, Poin Pertama Consultan Goes To Umroh dan Ventour Award 2025 Akan Diselenggarakan di Jakarta”, ucapnya.
Ventour Travel juga membuka peluang bagi para konsultan untuk memberikan inovasi dan saran demi kemajuan bersama. “Kita Akan Mempersilahkan Bapak/Ibu Para Konsultan Secara Bebas Memberikan Inovasi dan Saran yang Menarik yang Hadiahnya Belasan Juta Rupiah”, kata Ibu Annisa Zulfida Umasugi.
Gambar 7 : Beberapa Kejutan di Tahun 2025 yang Diberikan Oleh Ventour Travel
Kabar baik lainnya, tahun ini akan ada komisi dan poin haji untuk para konsultan, dan musim depan akan ada tambahan komisi untuk para konsultan Ventour Travel. Serta kesempatan untuk bergabung sebagai kantor representatif Ventour Travel di seluruh Indonesia.
Tak hanya itu, Ventour Travel juga menghadirkan program mudik gratis Ramadhan tahun ini, sebagai bentuk kepedulian bagi para konsultan, jamaah dan karyawan Ventour Travel. Dalam pernyataannya, Annisa Zulfida Umasugi mengatakan,
“Kita Akan Memprioritaskan Kepada Para Konsultan dan Para Jamaah Ventour Travel, Mudah-Mudahan Bapak Ibu Senang Dengan Kejutan-Kejutan yang Kami Berikan.”
Jadi Konsultan Ventour Travel dan Raih Keuntungan Besar
Acara ini menjadi bukti bahwa Ventour Travel selalu memberikan yang terbaik bagi para konsultan. Dengan bergabung sebagai konsultan, sahabat punya kesempatan untuk membantu lebih banyak orang mewujudkan perjalanan ibadah impian, sekaligus meraih berbagai keuntungan menarik.
Gambar 8 : Potret Beberapa Konsultan Ventour Travel
Mulai dari reward spesial, bonus perjalanan, hingga penghasilan ratusan juta rupiah, semua bisa sahabat dapatkan dengan menjadi bagian dari keluarga besar Ventour Travel.
Ramadhan ini adalah waktu yang tepat untuk memulai langkah baru. Yuk, bergabung bersama Ventour Travel dan raih impian sahabat!
Manasik umroh penting atau nggak? jangan sampai ibadah sahabat jadi bingung di Tanah Suci! Cari tahu jawabannya di sini sebelum berangkat.
Gambar 1 : Manasik Umroh untuk Mempersiapkan Ibadah di Tanah Suci
Sahabat, pernah kepikiran nggak, seberapa penting manasik sebelum umroh? Mungkin ada yang berpikir bisa langsung berangkat tanpa persiapan khusus. Tapi, tahukah sahabat bahwa tanpa manasik, banyak jemaah yang kebingungan saat menjalankan ibadahnya di Tanah Suci?
Manasik umroh bukan sekadar teori atau seremonial belaka. Ini adalah bekal utama agar ibadah berjalan lancar, khusyuk, dan sesuai tuntunan. Jadi, apakah manasik itu wajib atau hanya tambahan? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Pengertian Manasik Umroh
Manasik umroh adalah serangkaian persiapan mental dan spiritual seorang muslim sebelum melakukan ibadah umroh. Hal ini bukan sekadar serangkaian teori, tapi bekal penting agar ibadah sahabat berjalan lancar dan khusyuk. Bayangkan jika tiba-tiba sudah berada di Tanah Suci, tapi masih bingung harus mulai dari mana atau bahkan salah dalam menjalankan rukun umroh.
Gambar 2 : Pengertian Manasik Umroh
Inilah alasan mengapa manasik sangat diperlukan agar sahabat siap secara fisik, mental, dan spiritual sebelum berangkat.
Di dalam manasik, sahabat akan belajar memahami tata cara ibadah umroh dengan lebih mendalam. Mulai dari mengenal rukun umroh seperti thawaf, sa’i, hingga tahallul, hingga mengetahui apa saja yang harus dihindari selama berada di Mekah. Sahabat juga akan diajarkan cara berpakaian sesuai syariat, sehingga bisa menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan nyaman.
Manasik juga mengajarkan doa-doa dan dzikir yang disunnahkan selama umroh. Bacaan ini bukan sekadar hafalan, tetapi juga bagian dari keutamaan ibadah yang membuat umroh lebih bermakna.
Jadi, bisa dibayangkan kan, betapa pentingnya manasik sebelum umroh? Persiapan yang matang akan membuat ibadah lebih lancar, tenang, dan sesuai tuntunan. Dengan begitu, sahabat bisa berangkat ke Tanah Suci tanpa rasa khawatir dan siap menjalankan umroh dengan sebaik-baiknya.
Manfaat yang Bisa Didapat
Manasik umroh bukan sekadar teori, tapi bekal utama agar ibadah sahabat berjalan lancar dan penuh makna:
1. Memahami Tata Cara Ibadah
Dengan melakukan manasik terlebih dahulu, akan membantu sahabat mengetahui rukun dan wajib umrah dengan benar, sehingga ibadah bisa dilakukan sesuai tuntunan tanpa kekeliruan. Ini akan membantu sahabat dalam melaksanakan ibadah umroh dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.
Gambar 3 : Jamaah dapat Memahami Tata Cara Ibadah Secara Benar
2. Mengenali Situasi di Tanah Suci
Lewat manasik, sahabat akan mendapat gambaran tentang kondisi Makkah dan Madinah, serta memahami apa yang harus dilakukan selama di sana.
3. Memahami Peraturan
Manasik juga membekali sahabat dengan informasi seputar aturan perjalanan, mulai dari prosedur di bandara hingga jadwal perjalanan agar tidak kebingungan.
4. Mempersiapkan Diri Secara Mental dan Spiritual
Manasik membantu sahabat mempersiapkan diri secara mental dan spiritual sebelum berangkat, sehingga ibadah bisa dijalani dengan lebih khusyuk dan penuh kesadaran.
5. Meningkatkan Konsentrasi dan Ketenangan Jiwa
Selama manasik, sahabat akan mendapatkan pelatihan yang tidak hanya meningkatkan keterampilan ibadah, tetapi juga membantu lebih fokus dan tenang saat menjalankan umrah.
6. Memperkuat Iman dan Pemahaman Agama
Manasik bukan sekadar latihan fisik, tetapi juga momen untuk memperdalam pemahaman agama, merenungkan makna hidup, dan memperkuat keimanan agar ibadah terasa lebih bermakna.
Jadi, sahabat sudah paham kan betapa pentingnya manasik sebelum berangkat umroh? Dengan mengikuti manasik, ibadah sahabat akan lebih tenang, lancar, dan sesuai tuntunan. Nah, kabar baiknya, kalau sahabat umroh bareng Ventour Travel, dan GRATIS, baik offline maupun online!
Gambar 4 : Manasik Umroh Akbar yang Dilaksanakan oleh Ventour Travel
Buat sahabat yang di Jabodetabek, bisa ikut manasik offline di Asrama Haji Pondok Gede Khusus Jemaah Proven, Friendly, Mabrurrah atau hotel berbintang khusus Jemaah Five Star, lengkap dengan free snack & makan siang. Serunya lagi, ada stand booth berisi kopi, makanan, skincare umroh, provider, oleh-oleh umroh, merchandise Ventour, sampai penukaran riyal.
Gambar 5 : Fasilitas Jamaah Ventour Travel
Sedangkan untuk sahabat yang berada di Bandung, Surabaya, Solo, atau Lampung, bisa ikut manasik di cabang terdekat.
Bagi yang berada di luar Jabodetabek dan daerah cabang, tetap bisa mengikuti manasik online via ZOOM. Selain itu, ada juga Manasik Series Online, yang membahas filosofi umroh, kisah inspiratif, sirah nabawiyah, hingga destinasi ziarah. Jadi, umroh bareng Ventour nggak cuma nyaman, tapi juga lebih siap dan berkesan. Yuk, daftar sekarang dan nikmati pengalaman ibadah yang lebih sempurna!
Amalan sunnah haji dan umroh ini biasanya sering terlewat oleh jamaah, padahal hal ini bertujuan untuk menyempurnakan ibadah di tanah suci.
Gambar 1 : Amalan Sunnah yang Dianjurkan saat Haji dan Umroh
Sunnah-sunnah ini bukan sekadar amalan tambahan, tetapi bisa membuat perjalanan spiritual sahabat semakin bermakna.
Beberapa sunnah ini mungkin tampak sederhana, tetapi memiliki keutamaan luar biasa. Dengan mengamalkannya, ibadah haji dan umroh sahabat bisa lebih sempurna dan menghadirkan ketenangan hati. Yuk, simak apa saja sunnahnya!
Hukum Haji dan Umroh
Haji merupakan ibadah yang wajib bagi setiap muslim yang mampu, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah dalam Surah Ali Imran Ayat 97:
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata (di antaranya) Maqam Ibrahim, barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS Ali Imran: 97).
Sementara itu, sebagian ulama berpendapat bahwa umrah hukumnya mustahab, yaitu amalan yang baik untuk dilakukan tetapi tidak diwajibkan. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad saw.:
“Haji adalah fardu sedangkan umrah adalah tatawwu.” (A1 Hadis).
Istilah tatawwu berarti bahwa umrah bukan kewajiban, tetapi dianjurkan sebagai bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Melaksanakannya lebih utama daripada meninggalkannya karena memiliki ganjaran pahala yang besar.
Saat menjalankan haji dan umroh, bukan hanya rukun dan wajibnya saja yang penting, tetapi juga sunnah-sunnah yang diajarkan Rasulullah saw. Amalan sunnah ini bisa memperkaya pengalaman spiritual dan menambah keberkahan ibadah sahabat. Yuk, simak tujuh sunnah haji dan umroh yang sayang kalau dilewatkan!
1. Ifrad
Tahukah sahabat? Salah satu sunnah yang bisa diamalkan adalah Ifrad, yaitu niat melaksanakan haji secara terpisah dari umroh. Artinya, sahabat mendahulukan haji, baru kemudian mengerjakan umroh setelah seluruh rangkaian haji selesai. Cara ini bisa membuat ibadah lebih fokus dan tertata, sehingga setiap amalan bisa dijalankan dengan lebih khusyuk.
2. Membaca Talbiyah
Sejak memasuki ihram, sahabat disunnahkan untuk sering membaca talbiyah hal ini merupakan salah satu amalan yang disunnahkan sepanjang pelaksanaan haji dan umrah. Bacaan ini bukan sekadar ritual, tetapi juga ungkapan ketundukan kepada Allah Swt. Rasulullah saw. menganjurkan kaum pria untuk mengucapkannya dengan lantang, sementara perempuan cukup melafalkannya dengan suara pelan. Lafaz talbiyah yang penuh makna ini menjadi tanda kesiapan sahabat dalam menunaikan panggilan suci-Nya.
Artinya: Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan (juga milik-Mu).
Begitu tiba di Tanah Suci, ada satu amalan sunnah yang dianjurkan bagi jemaah haji dan umrah yang bukan penduduk Makkah, yaitu Tawaf Qudum.
Gambar 2 : Sunnah Haji dan Umroh Salah Satunya Tawaf Qudum
Tawaf ini dilakukan sebanyak tujuh putaran mengelilingi Ka’bah sebagai bentuk penghormatan dan sambutan bagi jemaah yang baru tiba. Meskipun bukan kewajiban, sunnah ini bisa membuat hati semakin terhubung dengan suasana spiritual Makkah.
4. Mabit di Muzdalifah
Setelah wukuf di Arafah, jemaah dianjurkan untuk mabit di Muzdalifah, yaitu berhenti dan bermalam meskipun hanya sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke Mina. Sunnah ini mengajarkan tentang kesabaran dan ketenangan dalam menjalankan ibadah, sebagaimana Rasulullah saw. juga melakukannya.
5. Sholat Sunnah Tawaf
Setelah menyelesaikan tawaf, baik itu Tawaf Qudum maupun Tawaf Wada’, sahabat disunnahkan untuk melaksanakan salat sunnah tawaf dua rakaat. Salat ini bisa dilakukan di mana saja di Masjidil Haram, tetapi lebih utama jika dilakukan di belakang Maqam Ibrahim, tempat bekas pijakan kaki Nabi Ibrahim as. saat membangun Ka’bah.
6. Mabit di Mina
Saat memasuki hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah), jemaah haji dianjurkan untuk mabit di Mina. Di sinilah jemaah menghabiskan malam dan melaksanakan pelemparan jumrah sebagai bagian dari sunnah haji. Bagi yang ingin mendapatkan keutamaan lebih, sahabat bisa memilih untuk mabit hingga 13 Zulhijjah, yang dikenal dengan istilah nafar tsani.
7. Tawaf Wada’
Sebagai penutup perjalanan ibadah, jemaah disunnahkan untuk melakukan Tawaf Wada’, yaitu tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Makkah. Amalan ini menjadi simbol perpisahan dengan Ka’bah sekaligus ungkapan syukur atas kesempatan menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Dengan mengamalkan sunnah-sunnah ini, ibadah haji dan umroh sahabat bisa semakin berkah dan sempurna.
Gambar 3 : Potret Jamaah Umroh Ventour Travel
Menjalankan ibadah umroh tentu akan lebih nyaman dan khusyuk jika dipersiapkan dengan baik. Bersama Ventour Travel, sahabat bisa menikmati perjalanan umroh yang aman, nyaman, dan sesuai sunnah. Dengan fasilitas terbaik, bimbingan ibadah dari para pembimbing berpengalaman, serta layanan yang profesional, Ventour siap menemani setiap langkah sahabat menuju Baitullah.
Yuk, wujudkan impian umroh sahabat bersama Ventour Travel dan rasakan pengalaman ibadah yang berkesan.
Semoga setiap langkah di Tanah Suci membawa keberkahan dan menjadi pengalaman spiritual yang tak terlupakan!