Umroh Musim Dingin, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

Umroh Musim Dingin, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

Tidak seperti di Indonesia yang suhunya tropis, Arab Saudi memiliki musim panas dan musim dingin lho, Sahabat!

Biasanya musim panas di Arab Saudi berlangsung di bulan Juni hingga Agustus. Pada musim panas, suhu di Arab Saudi bisa mencapai 50°C. Sementara pada musim dingin, suhunya berkisar antara 17°C hingga 29°C.

Suasana Masjidil Haram saat musim dingin
Gambar: Suasana Masjidil Haram saat musim dingin

Khususnya untuk Sahabat yang umroh di musim dingin, tentunya perlu persiapan yang matang dalam menghadapi cuaca ekstrem. Perlengkapan saja yang perlu disiapkan? Bagaimana tips umroh saat menghadapi musim dingin?

Yuk simak ulasan berikut!

Bawa Pakaian Tebal saat Musim Dingin

Perlengkapan yang wajib Sahabat bawa saat musim dingin tentunya adalah pakaian tebal. Jangan lupa untuk membawa jaket, syal, sarung tangan, dan kaos kaki untuk melindungi diri dari hawa dingin yang ekstrem. 

Pakaian hangat saat musim dingin
Gambar: Pakaian hangat saat musim dingin

Bawa Pelembab Kulit

Umroh di musim dingin bisa menjadi tantangan tersendiri untuk kesehatan kulit Sahabat. Suhu rendah bisa membuat kulit Sahabat menjadi kering, pecah-pecah, bahkan iritasi. 

Oleh karena itu, bawalah pelembab kulit atau moisturizer untuk menjaga kelembaban kulit. Pilih moisturizer yang cocok untuk jenis kulit Sahabat. Jika kulit Sahabat cenderung kering, pilih pelembab yang mengandung bahan hyaluronic acid atau glycerin.

Tetap Terhidrasi Meski Saat Musim Dingin

Saat musim dingin, kita cenderung lupa untuk mengonsumsi air karena hawa dinginnya membuat kita tidak cepat haus. Padahal mengonsumsi air mineral dalam jumlah yang cukup ini tetap penting ya, Sahabat!

Konsumsi air yang cukup agar tetap terhidrasi saat musim dingin
Gambar: Konsumsi air yang cukup agar tetap terhidrasi saat musim dingin

Asupan air yang cukup akan membantu Sahabat tetap terhidrasi dan terhindar dari rasa lemas saat beraktivitas.

Memakai Sepatu yang Sesuai

Selain menjaga kehangatan tubuh, penting juga untuk memastikan sepatu Sahabat memiliki insulasi atau pelapis yang berfungsi menghangatkan bagian kaki. Namun, pastikan juga sepatu tersebut tidak membuat kaki Sahabat terasa sempit dan gerah yang bisa menimbulkan lecet.

Lakukan Vaksin Jelang Musim Dingin

Perubahan musim yang ekstrem bisa memicu imun kita menjadi lemah. Untuk itu, penting bagi Sahabat untuk melakukan vaksinasi tambahan, seperti vaksin flu. Siapkan multivitamin untuk menjaga imun dan stamina tubuh. Sahabat juga perlu membawa obat flu untuk berjaga-jaga jika sakit saat di Tanah Suci.

Vaksin flu
Gambar: Vaksin flu

Nah, itulah beberapa tips yang bisa dipersiapkan saat umroh di musim dingin. Bagaimanapun cuacanya saat di Tanah Suci, semoga tak menghalangi kita untuk memaksimalkan ibadah.

Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat

Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat

Pada dasarnya, hukum umroh ialah sunnah, namun tetap dianjurkan bagi yang mampu. Baik mampu secara fisik maupun finansial. Namun, dalam Islam, orang-orang yang sakit atau telah wafat pun tetap bisa melaksanakan ibadah umroh dengan badal umroh.

Tata cara badal umroh
Gambar: Tata cara badal umroh

Apa Itu Badal Umroh?

Badal umroh adalah ibadah umroh yang pahalanya diniatkan untuk orang lain yang sudah tidak mampu melaksanakan umroh.

Penyebabnya bisa karena sudah wafat, sakit keras, atau tua renta yang menyebabkan tidak dapat melakukan safar menuju Tanah Suci.

Orang yang dapat menggantikan umroh atau membadalkan umroh bisa dari keluarga atau pun bukan.

Baca Juga: 3 Alasan Nonmuslim Dilarang Masuk Kota Mekah dan Madinah

Hukum Badal Umroh

Hukum badal umroh menurut pandangan mayoritas ulama adalah boleh dilakukan, karena tidak ada dalil yang melarangnya.

“Wahai Rasulullah, ayahku sudah sangat tua, tidak mampu umroh, haji, dan perjalanan. Beliau menjawab, Hajikanlah ayahmu, dan umrohkanlah.”

(H.R. Ibnu Majah, Tirmidzi, Nasa’i)
Hukum badal umroh
Gambar: Hukum badal umroh

Ada pula dalil yang menjelaskan tentang hukum badal haji.

Dari Ibnu ‘Abbas r.a., bahwa Rasulullah pernah mendengar seseorang mengucapkan, “Labbaik ‘an Syubrumah (aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, atas nama Syubrumah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Memangnya siapa Syubrumah?”

Ia menjawab, “Syubrumah adalah saudaraku atau kerabatku.”

Rasulullah lantas bertanya, “Engkau sudah berhaji untuk dirimu?”

Baca Juga: Hotel Madinah Taiba Front Cuma 10 Langkah ke Masjid Nabawi!

Ia menjawab, “Belum.”

Rasulullah lantas memberi saran, “Berhajilah untuk dirimu dahulu, barulah berhaji atas nama Syubrumah.” (H.R. Abu Daud)

Hendaknya, orang yang membadalkan haji harus menunaikan untuk menunaikan ibadah haji terlebih dahulu untuk dirinya sendiri.

Sama seperti haji, badal umroh perlu dilakukan dengan pelaksanaan umroh untuk diri sendiri terlebih dahulu. Selanjutnya bisa umroh atas nama orang lain.

Ketentuan Badal Umroh

Selain hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah pernah berumroh sebelumnya, ada beberapa ketentuan lain untuk bisa membadalkan umroh:

  1. Badal umroh hanya bisa dilakukan untuk satu orang. Jika Sahabat ingin membadalkan dua orang, maka ibadah umrohnya harus dilakukan dua kali.
  2. Orang yang dibadalkan umrohnya adalah orang yang sudah tidak mampu lagi melaksanakan umroh secara fisik. Misalnya, orang yang sakit keras dan orang yang telah wafat. Tidak sah hukumnya jika orang yang dibadalkan masih mampu berangkat ke Tanah Suci.
Pelaksanaan ibadah umroh di Masjidil Haram
Gambar: Pelaksanaan ibadah umroh di Masjidil Haram

Baca Juga: Umroh Musim Dingin, Apa Saja yang Perlu Disiapkan?

  1. Orang yang dibadalkan umrohnya adalah orang tidak mampu berumroh karena faktor finansial. Badal umroh menjadi tidak sah jika Sahabat membadalkan umroh orang yang masih mampu secara finansial.
  2. Badal umroh dapat dilakukan oleh mahram atau pun non mahram.
  3. Laki-laki dapat membadalkan umroh untuk perempuan, dan sebaliknya.

Tata Cara Pelaksanaan

Saat hendak melakukan badal umroh untuk orang lain, Sahabat harus menjalankan ibadah umroh untuk diri sendiri terlebih dahulu.

Sahabat bisa memulai niat umroh untuk diri sendiri di tempat miqat. Lalu menyelesaikan seluruh rangkaian umroh, mulai dari ihram, tawaf, sa’i, dan tahalul.

Memulai ibadah umroh dengan ihram dari miqat
Gambar: Memulai ibadah umroh dengan ihram dari miqat

Setelah itu, Sahabat bisa memulai badal umroh dengan lafal niat yang berbeda dari niat umroh untuk diri sendiri. Berikut bacaan niat badal umroh:

نَوَيْتُ العُمْرَةَ عَنْ فُلَانٍ وَأَحْرَمْتُ بِهِ للهِ تَعَالَى

Nawaitul ‘umrota ‘an fulān (sebut nama orang yang dibadalkan) wa ahramtu bihī lillāi ta‘ālā.
“Aku menyengaja ibadah umroh untuk si fulan (sebut nama orang yang dibadalkan) dan aku ihram umroh karena Allah ta‘ala.”


Baca Juga: Di Antipode Ka’bah, Kamu Bisa Salat ke Segala Arah!

Setelah selesai ihram, Sahabat bisa melanjutkan tawaf dan sa’i, serta ditutup dengan tahalul. Untuk badal umroh, Sahabat tidak diwajibkan untuk kembali ke miqot untuk ihram orang yang dibadalkan.

Nah, itulah hukum dan tata cara pelaksanaan badal umroh. Jadi, melalui badal umroh, Sahabat tetap bisa mengumrohkan keluarga dan teman yang telah wafat atau tidak mampu lagi untuk umroh.

Kenali 5 Tempat Miqat yang Sering Dikunjungi Jemaah Umroh

Kenali 5 Tempat Miqat yang Sering Dikunjungi Jemaah Umroh

Jika Sahabat ingin berangkat umroh, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah miqat. Berniat atau ihram di tempat miqat adalah salah satu rukun umroh yang wajib dilaksanakan. Dengan kata lain, jika Sahabat meninggalkan rukun ini, maka wajib membayar dam atau denda.

Apa Itu Miqat? 

Miqat adalah waktu dan tempat yang ditentukan oleh Rasulullah Saw. dan para khalifah sebagai titik awal pelaksanaan umroh maupun haji.

Tempat miqat umroh
Gambar: Tempat miqat umroh

Miqat juga menjadi tempat untuk mengenakan ihram dan memulai niat. Jemaah umroh yang sudah berniat di tempat miqat akan berlaku baginya larangan-larangan ihram.

Miqat sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu:

• Miqat Zamani

Miqat Zamani adalah batas waktu untuk melaksanakan ibadah haji yang dimulai sejak 1 Syawal hingga terbit fajar di 10 Zulhijjah. Sementara miqat zamani untuk umroh berlaku sepanjang tahun tanpa ada batasannya.

• Miqat Makani

Miqat makani merupakan batas tempat di mana seseorang harus memulai niat haji atau umroh serta mengenakan ihram. 

Dalam hal penetapan lokasi miqat makani didasarkan pada beberapa riwayat hadits berikut:

Dari ‘Ibnu bin Abbas r.a, sesungguhnya Rasulullah telah menentukan miqat bagi penduduk Madinah, yaitu di Dzulhulaifah, bagi penduduk Syam di Juhfah, bagi penduduk Najd di Qarnul Manazil, dan untuk penduduk Yaman di Yalamlam.” (H.R. Bukhari & Muslim)

Baca Juga: Asyiknya Umroh Plus Turki, Nikmati Wisata Eksotis di Cappadocia

Dari ‘Aisyah r.a. berkata:

“Sesungguhnya Rasulullah telah menetapkan miqat untuk penduduk ‘Iraq, yaitu Dzatu ‘Irqin.” (H.R. Abu Daud)

Memulai niat ihram di tempat miqat
Gambar: Memulai niat ihram di tempat miqat

Inilah 5 tempat miqat yang umum dikunjungi jemaah umroh:

1. Dzulhulaifah (Masjid Bir Ali)

Bagi yang tinggal di Madinah atau datang dari Madinah, Sahabat dapat memulai niat umroh dan berihram di Dzulhulaifah. Tepatnya di Masjid Bir Ali. jaraknya sekitar 450 kilometer dari Mekah.

Biasanya, Masjid Bir Ali ini menjadi tempat miqat bagi jemaah umroh asal Indonesia yang datang dari Madinah.

Masjid Bir Ali sebagai salah satu tempat miqat umroh
Gambar: Masjid Bir Ali sebagai salah satu tempat miqat umroh

2. Qarnul Manazil (As-Sail)

Jarak miqat Qarnul Manazil yaitu 75 kilometer dari Kota Mekah. Qarnul Manazil menjadi tempat miqat bagi penduduk Najd, Thaif, atau jemaah umroh yang datang dari arah timur Mekah seperti Dubai.

Baca Juga: Badal Umroh, Inilah Cara Mengumrohkan Orang yang Telah Wafat

3. Juhfah

Juhfah terletak sejauh 183 kilometer dari Mekah. Juhfah menjadi tempat miqat bagi penduduk Syam atau jemaah umroh yang datang dari Suriah, Yordania, Mesir, Lebanon, dan Maroko.

Tempat miqat umroh ini berdekatan dengan Kota Rabigh. Karena Juhfah merupakan kota kosong dan tidak lagi berpenghuni, banyak orang yang memulai ihram di Kota Rabigh.

Juhfah sebagai tempat memulai niat umroh dan ihram
Gambar: Juhfah sebagai tempat memulai niat umroh dan ihram

4. Dzatu ‘Irqin

Dzatu ‘Irqin atau yang disebut Adh-Dharibah, berada tepat 100 kilometer dari timur Kota Mekah.

Sama seperti Juhfah, kota ini juga tidak memiliki penghuni. Namun, Dzatu ‘Irqin tetap menjadi tempat miqat bagi penduduk atau jemaah umroh yang datang dari Irak dan Iran.

5. Yalamlam

Yalamlam merupakan lembah luas yang berada tepat 92 kilometer dari sebelah tenggara Kota Mekah.

Yalamlam menjadi tempat miqat bagi penduduk Yaman atau semua jemaah umroh yang datang dari arah tersebut. Jemaah dari Asia, seperti Cina, Jepang, India, dan Indonesia juga biasanya memulai ihram dari tempat miqat di Yalamlam.

Biasanya jemaah umroh asal Indonesia yang langsung menuju Mekah akan miqat di dalam pesawat saat pesawat berada di daerah Yalamlam.

Baca Juga: Saluran Qanat, Cara Mendapatkan Air Bersih bagi Penduduk Gurun

Tempat miqat di Yalamlam
Gambar: Tempat miqat di Yalamlam

Nah, itulah beberapa tempat miqat yang umum dikunjungi oleh para jemaah umroh, termasuk jemaah umroh asal Indonesia. Jika Sahabat tidak melewati kelima tempat miqat tersebut, maka diperbolehkan untuk berihram di mana saja,

Sebagaimana hadits Rasulullah Saw.:

“Maka barangsiapa yang melewati bukan itu (tidak melalui miqat yang telah ditentukan), maka ihram dari mana saja ia berkehendak.”

Amalkan Doa Ini Agar Dimudahkan Umroh dan Haji!

Amalkan Doa Ini Agar Dimudahkan Umroh dan Haji!

Beribadah ke Tanah Suci, seperti haji dan umroh, adalah impian setiap umat Islam. Tak hanya dibutuhkan persiapan khusus dan finansial yang mencukupi, tapi juga kekuatan langit atau doa. 

Jika Allah menghendaki kita untuk ke Tanah Suci, maka tentu jalannya akan dipermudah. Sembari berikhtiar, jangan lupa untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Allah, Yang Maha Mengatur Segalanya.

Berikut kami rangkumkan beberapa doa yang bisa Sahabat terapkan agar dimudahkan berangkat ke Tanah Suci. Baik itu umroh maupun haji.

Amalan doa agar bisa ke Tanah Suci
Gambar: Amalan doa agar bisa ke Tanah Suci

1. Doa Nabi Ibrahim

Dalam surah Al-Baqarah ayat 128, Allah mengabadikan doa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Doa ini cocok dipanjatkan bagi Sahabat yang ingin berangkat haji, agar dipermudah urusannya.

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Rabbanaa waj’alnaa muslimaini laka wamin dzurriyyatinaa ummatan muslimatan laka wa arinaa mana sikanaa watub ‘alainaa innaka antat-tawwabur-rahiim.”

Artinya: Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang taat kepada-Mu, begitu pula anak keturunan kami. Jadikanlah mereka umat Islam, ajarkanlah cara-cara beribadah haji kepada kami, ampunilah dosa-dosa kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang kepada semua makhluk-Mu.

Baca Juga: Inilah 5 Tanda Haji Mabrur, Adakah Sahabat Merasakannya?

2. Shalawat Agar Dimudahkan ke Baitullah

Selain berdoa, Sahabat juga dapat mengamalkan shalawat nabi agar dimudahkan pergi ke Tanah Suci. Shalawat ini bersumber dari kitab Al-Wasiilah Al-Hariyyah fi Al-Shalawat Ala Khairil Bariyyah yang ditulis oleh Syekh Ahmad Qusyairi.

Doa agar dimudahkan ke Baitullah dan makam Rasulullah
Gambar: Doa agar dimudahkan ke Baitullah dan makam Rasulullah

Berikut ucapan shalawatnya:

للَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ، وَزِيَارَةَ حَبِيْبِكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ اَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلاَمِ، فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ وَعَلَى  آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم

“Allahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin shalatan tuballighunaa bihaa hajja Baitikal-Haram, wa ziyaarata habibika Muhammadin ‘alaihi afdhalus-shalaati wassalaam fi sihhatin wa ‘aafiyah wa buluughil-maraami wa ‘alaa alihi wa shahbihi wa sallim.”

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke Rumah-Mu yang mulia dan mengunjungi makam Nabi-Mu. Atasnya shalawat dan salam yang paling utama dalam kelembutan, sehat, selamat, dan tercapai cita-citanya, serta berkahilah dan salam untuk keluarganya dan sahabat-sahabatnya.

Shalawat ini bisa dibaca satu kali setiap selesai shalat Isya dan dibaca 40 kali setiap malam Jumat.

3. Doa Para Ulama

Para ulama juga banyak mengajarkan amalan doa agar kita dapat berkunjung ke Tanah Suci. Salah satunya adalah doa berikut:

Baca Juga: 7 Tips Memilih Travel Haji Plus yang Amanah

اَللَّهُمَّ الرْزُقْنَا زِيَارَةَ بَيْتِكَ اَلْمُعَظَّمْ وَرَسُوْلِكَ اَلْمُكَرَّمْ فِى هَذَا الْعَامْ وَفِى كُلِّ عَامْ بِاَحْسَنِ الْحَالْ

“Allahummarzuqnaa ziarata Baitikal-mu’adzhom warasuulikal-mukarrom fii hadzaal-’aam wafii kulli ‘aam bi-ahsanil-haaq.”

Artinya: Ya Allah, beri aku rezeki untuk dapat berkunjung ke Rumah-Mu yang agung, dan rasul-Mu yang mulia di tahun ini, dan di setiap tahun, dengan sebaik-baiknya kondisi.”

6 Adab Doa agar Terkabul

Agar doa-doa yang dipanjatkan terkabul, jangan lupakan adab kita dalam berdoa. Diantaranya:

1. Istiqamah dalam Berdoa

Perlu kita ingat, bahwa tidak semua doa yang kita panjatkan langsung diijabah oleh Allah. Untuk itu, berdoalah sesering mungkin. Berdoalah kepada Allah secara terus menerus. 

Setiap selesai shalat lima waktu, Sahabat bisa menyelipkan doa dan shalawat tersebut agar dimudahkan berangkat haji atau pun umroh.

Istiqamah dalam berdoa
Gambar: Istiqamah dalam berdoa

2. Pilih Waktu Terbaik

Meski pada dasarnya berdoa tidak mengenal waktu dan tempat, ada waktu terbaik bagi seorang hamba untuk memanjatkan doa. 

Beberapa waktu doa yang mustajab yaitu saat sepertiga malam terakhir (waktu tahajud), saat berbuka puasa, antara adzan dan iqamah, saat sujud dalam hujan, dan saat turun hujan. Rasulullah Saw. pernah bersabda:

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua doa yang tidak akan tertolak atau paling tidak jarang ditolak oleh Allah Swt. yaitu antara adzan dan iqamah serta berdoa ketika turun hujan.” (H.R. Abu Dawud)

3. Berdoa dengan Rendah Hati

Ada pepatah yang mengatakan, hamba Allah yang jarang berdoa adalah orang yang sombong. Sebab, ia merasa bisa melakukan semuanya dan mengatasi masalah tanpa bantuan dari Allah. 

Untuk itu, penting bagi kita merendahkan hati dan bersuara lembut saat berdoa. 

Baca Juga: Biaya Haji Naik Tiap Tahun, Berapa yang Perlu Disiapkan?

4. Berdoa dengan Penuh Keyakinan

Saat memanjatkan doa, berdoalah dengan penuh keyakinan. Yakinlah bahwa Allah yang Maha Mengatur Segalanya. Yakinlah bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak-Nya, termasuk kesempatan kita untuk berangkat haji atau pun umroh.

5. Berdoa Didahului Asmaul Husna

Dalam hadits, Rasulullah pernah bersabda, orang yang membaca doa dengan menyematkan Asmaul Husna di dalamnya akan dikabulkan doa tersebut.

Adab-adab dalam berdoa
Gambar: Adab-adab dalam berdoa

6. Berdoa Diikuti dengan Usaha

Tentu kita tidak bisa berharap semata-mata hanya dari doa. Usaha tanpa doa itu sombong, dan doa tanpa usaha itu omong kosong. 

Sebagai salah satu bentuk ikhtiar kita ke Tanah Suci, salah satunya dengan mulai menabung umroh atau haji. Sisihkan secara konsisten sebagian penghasilan kita setiap bulan untuk tabungan umroh atau haji. Tak peduli berapa pun jumlah yang disisihkan, yang terpenting adalah konsisten. 

Kenali Kuota Roaming, Solusi Hubungi Keluarga dari Tanah Suci!

Kenali Kuota Roaming, Solusi Hubungi Keluarga dari Tanah Suci!

Dalam menjalankan ibadah haji dan umroh, mengakses internet sudah menjadi hal wajib yang perlu dipersiapkan dengan matang. Biasanya selama beraktivitas di Tanah Suci, jemaah juga perlu menghubungi sanak saudara untuk sekedar menanyakan kabar atau hal penting lainnya. Tapi, Sahabat Ventour sudah tahu belum cara menghubungi sanak saudara di Tanah Air dengan kuota Roaming?

Nah, untuk Sahabat Ventour yang belum tahu apa itu kuota roaming dan cara untuk aktivasinya, wajib simak artikel ini. Karena VMin akan menjelaskan tanpa ada yang terlewat supaya Sahabat Ventour bisa beribadah dengan tenang. Penjelasan yang VMin kasih ini berguna untuk pengguna Android dan iPhone, loh!

Ilustrasi Kuota Roaming
Gambar 1.1. Aktivasi Roaming di Tanah Suci

Perlu diketahui untuk Sahabat Ventour kalau kuota roaming merupakan salah satu layanan yang digunakan oleh seseorang yang sedang keluar negeri. Layanan ini perlu diakses agar pengguna ponsel yang sedang berada diluar negeri dapat tetap terhubung dengan internet. Sebelum mengaktifkan kuota roaming, Sahabat Ventour harus memastikan saldo yang ada di ponsel mencukupi. Setelah itu, aktifkan juga fungsi roaming yang ada di ponsel.

Yuk, perhatikan langkah-langkah dibawah ini, Sahabat Ventour!

Baca Juga: 7 Tips Memilih Travel Haji Plus yang Amanah

Cara Aktivasi Roaming Data di Ponsel Android:

  • Buka Menu Pengaturan yang ada di ponsel Android
  • Klik Menu Kartu SIM
  • Klik Menu Roaming Data
  • Centang dan Klik Aktifkan Roaming Data
  • Jika sudah selesai, Restart ponsel Sahabat Ventour dengan menekan tombol power
  • Setelah ponsel menyala, hubungkan kembali dengan data internet
  • Selamat, Mode Roaming Data di ponsel Sahabat Ventour sudah aktif!
Gambar 1.2. Jenis Kuota Roaming Untuk Haji

Cara Aktivasi Data Roaming di iPhone:

  • Buka Menu Pengaturan yang ada di iPhone
  • Klik Menu Data Seluler
  • Buka Menu Pengaturan Data Seluler
  • Aktifkan Roaming Data
  • Selesai, Mode Roaming Data di ponsel Sahabat Ventour sudah aktif!

Bagaimana? Mudah ‘kan, Sahabat Ventour!

Eits, tunggu dulu. Selain mengaktifkan layanan roaming dari ponsel, Sahabat Ventour juga perlu memastikan kembali ketersediaan saldo pulsa di ponsel. Untuk tarif yang dikenakan dari layanan ini tentu akan berbeda-beda tergantung provider yang Sahabat Ventour gunakan.

Gimana, Sahabat Ventour? Jadi makin semangat buat beribadah tanpa khawatir menghubungi sanak saudara, kan? Semoga ibadahnya selalu dilancarkan ya, Sahabat!

Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Kesehatan adalah salah satu faktor penting dalam menjalani ibadah umroh. Untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh saat umroh, Sahabat perlu mempersiapkan obat-obatan, vitamin, atau suplemen yang dibawa. Apa saja jenis obat-obatan dan vitamin yang perlu dibawa saat umroh?

Persiapan kesehatan, obat-obatan dan vitamin yang perlu dibawa saat umroh
Gambar: Persiapan kesehatan, obat-obatan dan vitamin yang perlu dibawa saat umroh

Yuk simak informasi berikut, Sahabat!

Persiapan Kesehatan Saat Umroh

1. Obat Flu

Iklim antara Indonesia dan Arab Saudi sangatlah berbeda. Perbedaan iklim yang ekstrem inilah yang sering menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya adalah flu atau batuk pilek.

Diantara bentuk pencegahan flu yang bisa dilakukan adalah selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di tempat umum, memperbanyak konsumsi air putih, melakukan olahraga ringan, dan memastikan asupan gizi yang tercukupi.

Obat flu yang perlu dibawa saat umroh untuk mengatasi influenza
Gambar: Obat flu yang perlu dibawa saat umroh untuk mengatasi influenza

Obat flu yang dapat dikonsumsi, misalnya Ultraflu dan Konidin. Obat ini mampu mengatasi berbagai gejala flu, yang ditandai dengan demam, pusing, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan batuk.

2. Obat Anti Mual

Tidak semua jemaah umroh tahan terlalu lama berada di kendaraan. Apalagi perjalanan menuju Tanah Suci terbilang tidak sebentar, bisa memakan waktu berjam-jam, baik di pesawat maupun di bus.

Antimo untuk mengatasi rasa mual dan mabuk perjalanan saat ibadah umroh
Gambar: Antimo untuk mengatasi rasa mual dan mabuk perjalanan saat ibadah umroh

Nah, untuk itu, penting bagi Sahabat untuk menyediakan obat anti mual atau mabuk perjalanan, seperti Antimo. Antimo dapat mengatasi rasa mual, pusing, dan gejala muntah-muntah akibat mabuk perjalanan.

3. Obat Maag

Saat melakukan perjalanan jauh, termasuk umroh, ada kalanya selera makan kita menjadi berkurang. Hal ini disebabkan perbedaan cita rasa makanan Indonesia dan makanan Arab Saudi atau makanan Indonesia yang dimasak di Arab Saudi.

Baca Juga: Biaya Umroh 2024 Melonjak Naik? Ini Tips Jitu Menabung Umroh!

Obat maag untuk menjaga kesehatan lambung saat ibadah umroh
Gambar: Obat maag yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh

Nah, Sahabat yang memiliki riwayat penyakit asam lambung, gastritis, atau GERD sebaiknya membawa obat tersendiri. Jika penyakit asam lambung ini dibiarkan, tentu keluhannya akan merambat ke mana-mana, termasuk mengganggu sistem pencernaan, mengganggu konsentrasi, dan menghambat kita melakukan aktivitas.

4. Obat Demam, Pusing, dan Pereda Nyeri

Tak jarang, saat kita mengalami flu, disertai dengan naiknya suhu tubuh dan sakit kepala. Obat pereda nyeri yang mengandung aspirin, paracetamol, dan ibuprofen dapat mengurangi rasa sakit pada tubuh, termasuk sakit kepala dan demam.

Jenis obat pereda nyeri yang bisa Sahabat persiapkan saat umroh, yaitu Bodrex dan Panadol.

5. Obat Luka

Ibadah umroh biasanya memerlukan aktivitas fisik, seperti tawaf dan sa’i. Tak menutup kemungkinan, kaki kita bisa terluka atau terkilir karena padatnya tempat tawaf dan sa’I yang membuat kita berdesak-desakkan dengan jemaah lain.

Obat luka dan antiseptik yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh
Gambar: Obat luka dan antiseptik yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh

Untuk itu, Sahabat juga perlu menyiapkan obat luka, seperti Betadine Antiseptic Solution untuk membunuh kuman penyebab infeksi dan Hansaplast untuk melindungi luka agar tidak terkena infeksi.

Baca Juga: Kini Surat Rekomendasi Kemenag Bukan Lagi Syarat Umroh

6. Obat Anti Alergi

Obat-obatan anti alergi atau antihistamin sangat penting untuk dibawa saat ibadah umroh. Obat ini mampu mengatasi reaksi alergi akibat gigitan serangga, perubahan cuaca, maupun makanan yang dikonsumsi.

Antihistamin juga mampu mengatasi gejala alergi, seperti mata merah dan berair, bersin, rasa gatal di kulit, hidung, mata, dan tenggorokan. Contoh obat antihistamin yang dapat dikonsumsi yaitu Chlorpheniramine (CTM) dan Lanadexon.

7. Obat Diare

Diare dapat disebabkan berbagai hal, salah satunya adalah keracunan makanan. Beberapa orang memang tidak dapat mengonsumsi makanan yang mengandung zat tertentu. Zat makanan tertentu dapat menyebabkan sistem pencernaan dan ekskresi menjadi terganggu.

Oleh karena itu, selain selalu memerhatikan makanan yang dikonsumsi, Sahabat juga dapat mengantisipasi penyakit diare dengan membawa obat diare seperti Entrostop.

8. Vitamin C

Selain memastikan kebutuhan nutrisi agar tetap terpenuhi dari makanan yang dikonsumsi, Sahabat juga perlu menjaga kekebalan dan kebugaran tubuh dengan mengonsumsi vitamin.

Vitamin yang cocok dikonsumsi saat menjalani ibadah umroh salah satunya adalah vitamin C. Vitamin C bermanfaat untuk menjaga imun, kesehatan mata dan kulit, serta mempercepat proses penyembuhan.

Baca Juga: Review Hotel Anjum, Hotel di Mekkah dengan View Masjidil Haram

Dosis vitamin C yang dibutuhkan tubuh manusia, yaitu mulai dari 75 hingga 90 mg setiap harinya. Mengonsumsi vitamin C dengan dosis 500 mg per hari termasuk aman dan cukup untuk menjaga kesehatan.

Vitamin C untuk menjaga kesehatan tubuh
Gambar: Vitamin C yang perlu dibawa saat menjalani ibadah umroh

Untungnya, vitamin C ini dapat ditemukan dengan mudah pada buah dan sayur, seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan cabai. Suplemen vitamin C juga banyak beredar dalam bentuk tablet hisap atau tablet yang dilarutkan dalam air.

9. Vitamin B

Selain itu, vitamin B kompleks merupakan salah satu vitamin yang sangat penting dan diperlukan oleh tubuh. Vitamin B kompleks dapat membantu proses metabolisme tubuh, meningkatkan energi, dan menurunkan kadar kolesterol.

10. Perlengkapan Kesehatan Lainnya

Kondisi cuaca di Arab Saudi sangat ekstrem. Matahari yang terik akan membuat kulit rawan kering dan terbakar, sedangkan udara dingin juga bisa membuat kulit menjadi terkelupas. Oleh karena itu, siapkan segala kebutuhan untuk mengantisipasi adanya gangguan kesehatan.

Baca Juga: Ini 10 Risiko Umroh Backpacker, Jangan Tergiur Umroh Murah!

Bawalah hand sanitizer untuk menjaga kesehatan tubuh dari serangan virus dan bakteri
Gambar: Bawalah hand sanitizer untuk menjaga kesehatan tubuh dari serangan virus dan bakteri

Perlengkapan lain yang perlu disiapkan untuk menjaga fisik supaya tetap aman terlindungi yaitu hand sanitizer, obat nyamuk, sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung, atau madu untuk menambah energi.

Itulah jenis obat-obatan, vitamin, dan perlengkapan yang dapat membantu menjaga kesehatan Sahabat dan mengatasi penyakit yang umum dialami selama berada di Tanah Suci. Pastikan Sahabat mengonsumsi obat-obatan dan vitamin tersebut berdasarkan dosis yang tepat atau sesuai anjuran dokter.

Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Sahabat! 

Persiapan Uang Saku Umroh, Berapa yang Harus Dibawa?

Persiapan Uang Saku Umroh, Berapa yang Harus Dibawa?

Bagi Sahabat yang baru pertama kali berangkat umroh, salah satu hal yang terlintas di pikiran adalah berapa uang saku umroh yang harus dibawa. Apalagi jika ini juga kali pertama Sahabat bepergian ke luar negeri. Sementara Sahabat tidak mengetahui nilai pasaran barang yang dijual di negara tujuan, yaitu Arab Saudi.

Uang saku ini tentunya di luar dari biaya paket umroh, biaya pembuatan paspor, dan biaya vaksin. Lantas, berapa uang saku umroh yang harus Sahabat bawa ketika beribadah ke Tanah Suci?

Persiapan uang saku umroh
Gambar: Persiapan uang saku umroh

Tenang saja! Kami telah merangkum jawabannya. Yuk simak ulasan berikut, Sahabat!

Berapa Jumlah Uang Saku Umroh yang Harus Dibawa?

Sebenarnya, sebagian besar kegiatan di Tanah Suci sudah di-handle oleh pihak travel umroh yang Sahabat pilih. Mulai dari hal vital, seperti tiket pesawat, transportasi selama di Arab Saudi, booking hotel, makan, asuransi, hingga air Zam-Zam. Jadi untuk kebutuhan ini, Sahabat tidak perlu memusingkan biayanya lagi.

Sahabat hanya perlu menyiapkan uang saku untuk kebutuhan sekunder, seperti membeli snack, membeli oleh-oleh, atau bahkan budget untuk sedekah selama di Tanah Suci.

Nah, berapa jumlah uang saku yang harus kita siapkan, mulai dari pergi, selama di Tanah Suci, hingga pulang lagi?

1. Snack

Selama di Tanah Suci, Masalah jajanan atau kuliner ini sifatnya selera tergantung dari masing-masing jemaah. Ada yang suka mencicipi jajanan khas Arab atau kulineran fast food, ada pula yang memilih membawa makanan kering, seperti abon dan rendang kaleng karena lebih cocok di lidah.

Baca Juga: Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Beberapa jajanan atau snack yang bisa Sahabat beli selama berada di Tanah Suci, yaitu cokelat, samosa (mirip pastel), kebab, croissant, biskuit, es krim, burger, french fries, dan masih banyak lagi.

Aneka kuliner di Tanah Suci
Gambar: Aneka kuliner di Tanah Suci

Budget yang Sahabat perlu siapkan untuk keperluan snack selama 9 hari di Tanah Suci yaitu sekitar 1 juta. Sebab, snack atau kulineran ini sifatnya kebutuhan sekunder. Sebagian besar kebutuhan makan sudah disediakan oleh pihak hotel dan travel umroh.

2. Paket Provider Internet

Ada dua pilihan untuk berkomunikasi di Tanah Suci. Pertama, Sahabat bisa memakai kartu provider dari Indonesia (dikenakan biaya paket internet/telepon dan roaming). Sahabat juga bisa menggunakan provider lokal Arab Saudi.

Keuntungan menggunakan provider lokal adalah biayanya lebih murah. Sahabat juga lebih mudah membeli pulsa jika sewaktu-waktu habis. Jika memakai provider Indonesia, tentu kita akan kesulitan mengisi pulsa.

Mobily, salah satu provider lokal Arab Saudi
Gambar: Mobily, salah satu provider lokal Arab Saudi

Untuk membeli paket internet dari provider lokal, Sahabat bisa menyiapkan budget sekitar Rp 300 ribu.

3. Oleh-Oleh

Berbelanja oleh-oleh merupakan salah satu kebiasaan jemaah umroh asal Indonesia yang tak pernah ketinggalan.

Namun, perlu diingat bahwa tujuan utama Sahabat ke Tanah Suci adalah untuk beribadah, bukan belanja atau bahkan membuka jasa titip.

Jika ingin berbelanja, belilah oleh-oleh di pasar dekat Masjidil Haram dan di dekat Masjid Nabawi agar tidak menyita waktu. Biasanya ada toko yang menjual oleh-oleh, mulai dari harga serba 1 Riyal hingga 5 Riyal.

Baca Juga: Oleh oleh

Biasanya oleh-oleh tersebut berupa souvenir seperti gantungan kunci, tasbih, peci, sajadah, kosmetik, parfum, henna, dan sebagainya.

Aneka oleh-oleh umroh
Gambar: Aneka oleh-oleh umroh

Hal ini bisa menghemat waktu, jadi Sahabat tidak perlu sibuk tawar menawar lagi karena harganya sudah ditentukan. Jika Sahabat ingin membeli oleh-oleh yang lebih mahal, Sahabat bisa membeli oleh-oleh berupa kurma cokelat, gamis, atau abaya.

Untuk keperluan oleh-oleh, Sahabat bisa menyiapkan budget kira-kira 2 juta rupiah. Tergantung dari jenis barang yang dibeli dan jumlahnya.

4. Transportasi Tambahan

Akomodasi transportasi selama di Mekah dan Madinah memang sudah difasilitasi oleh travel umroh yang Sahabat pilih.

Namun, jika Sahabat ingin bepergian di luar program tour dari travel, Sahabat perlu merogoh kocek tambahan untuk biaya transportasinya. Misalnya, untuk naik taksi.

Budget transportasi tambahan yang diperlukan yaitu sekitar 500 ribu rupiah.

Dana darurat untuk uang saku umroh
Gambar: Dana darurat atau cadangan yang harus disiapkan saat umroh

Nah, dari kebutuhan sekunder di atas, kita jumlahkan uang saku yang perlu disiapkan yaitu sekitar 3.8 juta rupiah. Selain itu, Sahabat perlu menyiapkan dana cadangan sekitar 1 juta untuk kebutuhan tidak terduga.

Baca Juga: Ini 10 Risiko Umroh Backpacker, Jangan Tergiur Umroh Murah!

Jadi, total uang saku yang perlu disiapkan adalah sekitar 3.8 juta atau jika dibulatkan menjadi 4 juta rupiah. Uang saku ini di luar dari biaya paket umroh, biaya pembuatan paspor, dan biaya vaksin.

Sahabat juga bisa membuat perhitungan uang saku menggunakan rumus ini:

(Jumlah Hari Umroh x Pengeluaran Harian) + Dana Cadangan

Tips Menyimpan Uang Saku Umroh

Jangan lupa untuk menyimpan uang tunai Sahabat di tempat yang aman dan beberapa lokasi terpisah. Hal ini untuk mengantisipasi agar saat Sahabat kehilangan dompet (naudzubillah), Sahabat masih punya cadangan uang.

Sahabat juga dapat memanfaatkan kartu ATM, sehingga tidak membawa terlalu banyak uang tunai. Saat ini, kartu ATM yang berlogo Mastercard dan VISA sudah bisa diakses di seluruh dunia, termasuk di mesin ATM yang ada di Tanah Suci.

Itulah beberapa tips persiapan uang saku umroh yang bisa Sahabat bawa ketika ke Tanah Suci. Semoga bermanfaat ya, Sahabat!

Jadi Syarat Umroh, Simak Cara Download Sertifikat Vaksin Internasional

Jadi Syarat Umroh, Simak Cara Download Sertifikat Vaksin Internasional

Berdasarkan peraturan Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang dikeluarkan pada bulan Oktober lalu, ada beberapa kelonggaran atau kemudahan syarat umroh. Salah satunya, pembebasan vaksin meningitis. Sementara itu, untuk vaksin COVID-19, calon jamaah umroh masih diwajibkan memiliki sertifikat vaksin internasional COVID-19 dengan dosis lengkap.

Sertifikat vaksin yang diakui oleh Arab Saudi yaitu sertifikat vaksin yang sesuai standar World Health Organization (WHO), berbeda dengan sertifikat vaksin biasa yang kita dapatkan setelah divaksinasi di Indonesia. 

Sertifikat vaksin internasional COVID-19
Gambar: Sertifikat vaksin internasional COVID-19

Sertifikat vaksin yang sesuai standar WHO memiliki bentuk QR code yang berbeda dengan QR code sertifikat vaksin Indonesia. Selain itu, dalam sertifikat tersebut, tertera nama, NIK, nomor paspor, tempat tanggal lahir, jenis vaksin yang digunakan, serta keterangan “Sertifikat Vaksinasi COVID-19 Internasional”.

Sertifikat vaksin ini dikeluarkan sebagai bukti telah menerima vaksinasi lengkap dan dapat diakui oleh seluruh negara. Sertifikat ini dapat digunakan Sahabat Ventour yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri, seperti umroh, haji, bekerja, belajar, atau sekadar liburan.

Baca Juga: 3 Alasan Lama Antrian Haji Ngaret Hingga Puluhan Tahun

Untuk mendapatkan sertifikat vaksin yang diakui oleh WHO, dapat dilakukan melalui aplikasi SATUSEHAT (sebelumnya PeduliLindungi). Pastikan Sahabat Ventour sudah mengunduh dan meng-update aplikasinya, ya!

Cara Download Sertifikat Vaksin Internasional untuk Umroh

Berikut cara untuk mendapatkan sertifikat vaksin sesuai standar WHO: 

1. Login aplikasi SATUSEHAT

2. Klik “Vaksin dan Imunisasi” pada menu utama

Panduan membuat sertifikat vaksin internasional di aplikasi SATUSEHAT

3. Klik “Riwayat & Sertifikat Vaksin” 

Cek riwayat dan sertifikat vaksin

4. Klik “Ubah Format Sertifikat” jika Sahabat sudah memiliki sertifikat vaksin minimal dosis kedua

Membuat sertifikat vaksin perjalanan luar negeri dengan format WHO

Baca Juga: 7 Perbedaan Haji dan Umroh, Mana yang Harus Didahulukan?

5. Pilih negara tujuan. Jika membuat sertifikat vaksin untuk umroh atau haji, pilih negara “Saudi Arabia”

Pilih negara tujuan "Saudi Arabia"

6. Pilih identitas sertifikat sesuai dengan nama Sahabat Ventour

Pilih identitas

7. Setelah itu, masukkan nomor paspor. Pastikan nama Sahabat sudah sesuai dengan nama yang tertera di paspor, ya!

Masukkan nomor paspor

8. Cek kebenaran informasi, apakah sudah sesuai dengan identitas Sahabat Ventour. Jika sudah, klik “Konfirmasi”

Baca Juga: Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

9. Jika sertifikat berhasil dibuat, akan muncul muncul QR code sertifikat vaksin

10. Klik “Lihat Detail” untuk mengunduh sertifikat vaksin

Nah, itulah langkah-langkah untuk mendapatkan sertifikat vaksin internasional melalui aplikasi SATUSEHAT. Pastikan informasi dan data yang tertera sudah sesuai dengan data diri dan keterangan vaksin Sahabat Ventour, ya!

Hati-Hati Penipuan! Ini Cara Cek Izin Travel Umroh Resmi Kemenag!

Hati-Hati Penipuan! Ini Cara Cek Izin Travel Umroh Resmi Kemenag!

Maraknya penipuan berkedok travel umroh akhir-akhir ini ditunjukkan dari banyaknya aduan mengenai kasus gagal berangkat, penelantaran jamaah, hingga deportasi jamaah.

Bahkan, kasus penipuan ini berakibat pada hangusnya uang jamaah hingga ratusan miliar. Tak jarang hal ini disebabkan karena travel tersebut belum memiliki izin resmi dari Kementerian Agama. 

Kasus Penipuan Travel Ilegal

Pada bulan Juli 2022, 46 jamaah haji furoda asal Indonesia dikabarkan dideportasi karena travelnya ketahuan tidak memiliki izin resmi. Bahkan, 46 jamaah tersebut sempat terdampar di Jeddah, Arab Saudi sebelum dipulangkan paksa ke Indonesia.

Setelah travelnya diselidiki, ternyata travel tersebut tidak tercatat sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji (PPIH) dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) di Kementerian Agama. Travel ini juga diketahui menggunakan alamat palsu, sehingga kantornya tidak ditemukan. Artinya, travel ini tidak berizin alias ilegal.

Kasus penipuan travel tak berizin ini disinyalir menyebabkan kerugian hingga 13 miliar rupiah.

Berdasarkan UU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah No. 8 Tahun 2019, travel yang tak berizin, namun nekat memberangkatkan jamaah bisa dijerat sanksi pidana maksimal 6 tahun dan denda hingga 6 miliar.

Baca Juga: Jadi Syarat Umroh, Simak Cara Download Sertifikat Vaksin Internasional

Terbukti pada tahun 2019, tiga travel umroh di Jawa Tengah dihentikan operasinya karena dinilai tak memiliki izin sebagai PPIU. Ada yang baru memiliki izin dari Pemda sebagai Biro Perjalanan Wisata dan hanya memiliki akta notaris. 

Sementara itu, travel umroh yang tidak memiliki izin PPIU ini tidak diperbolehkan menerima pendaftaran dan memberangkatkan jemaah umrah. Akhirnya izin operasional travel tersebut diberhentikan dan seluruh media promosinya dicabut.

Hal ini tentu membuat masyarakat menjadi lebih waspada dalam memilih travel umroh. Pastikan Sahabat Ventour hanya mempercayakan travel resmi yang telah terdaftar di Kementerian Agama, ya!

Cara Cek Izin Travel Umroh

Lantas bagaimana cara mengecek travel resmi yang sudah terdaftar dan berizin dari Kementerian Agama?

Ternyata caranya mudah banget, Sahabat Ventour!

Cek Izin Travel Umroh Melalui Situs Kementerian Agama

Cara cek izin travel umroh dari Kementerian Agama
Gambar: Laman pencarian Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di situs Kementerian Agama

Baca Juga: 3 Alasan Lama Antrian Haji Ngaret Hingga Puluhan Tahun

Sahabat Ventour bisa mengunjungi situs simpu.kemenag.go.id.

Lalu ketik nama perusahaan travel di kolom pencarian yang tersedia dan klik tombol “Cari PPIU”. 

Jika travel yang benar-benar terdaftar resmi di Kementerian Agama, maka akan muncul informasi secara detail. Mulai dari nama perusahaan, nomor SK (nomor izin PPIU), status akreditasi, nama direktur, serta kontak dan alamat lengkap kantornya. 

Gambar: Tampilan pencarian “PT Ventura Semesta Wisata (Ventour)” sebagai PPIU di situs Kementerian Agama

Namun jika informasi ini tidak muncul di situs Kemenag, maka dapat dipastikan travel tersebut belum memiliki izin sebagai PPIU.

Cek Izin Travel Umroh Melalui Aplikasi “Umrah Cerdas”

Aplikasi Umrah Cerdas untuk cek izin travel umroh
Gambar: Aplikasi “Umrah Cerdas” yang dapat diunduh di Play Store

Baca Juga: 7 Perbedaan Haji dan Umroh, Mana yang Harus Didahulukan?

Cara kedua untuk mengecek izin travel umroh yaitu melalui aplikasi “Umrah Cerdas” yang dapat Sahabat Ventour unduh di Play Store.

Pertama, buka aplikasinya, lalu ke menu “PPIU”. Kemudian ketik nama perusahaan travel di kolom pencarian, yang nanti akan muncul informasi detail jika travel tersebut terdaftar di Kementerian Agama.

PT Ventura Semesta Wisata (Ventour) sebagai PPIU resmi Kemenag
Gambar: Tampilan pencarian “PT Ventura Semesta Wisata (Ventour)” sebagai PPIU di situs aplikasi “Umrah Cerdas”

Hanya dengan sekali klik dalam genggaman, Sahabat Ventour sudah bisa mengetahui apakah travelnya sudah memiliki izin resmi di Kementerian Agama atau belum.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi Sahabat Ventour yang ingin menjalankan umroh, agar dapat mengantisipasi kasus penipuan berkedok travel umroh.

Hukum Cicilan Umroh Agar Cepat Berangkat Umroh

Hukum Cicilan Umroh Agar Cepat Berangkat Umroh

Sahabat ingin pergi umroh, namun biayanya belum mencukupi? Untuk mewujudkan ibadah impian ke Tanah Suci memang butuh banyak biaya dan waktu untuk mengumpulkannya. Tak jarang, banyak yang menggunakan sistem cicilan umroh. Dengan cicilan umroh, skema biaya menjadi lebih tertata, serta bisa disesuaikan dengan budget yang Sahabat miliki.

Pembayaran umroh melalui sistem cicilan umroh
Gambar: Pembayaran umroh melalui sistem cicilan umroh

Dengan sistem cicilan umroh, Sahabat juga bisa berangkat umroh lebih dahulu, barulah membayar setelahnya dengan cara mengangsur setiap bulan. Periode atau jangka waktu cicilan bisa bervariasi, tergantung dari kemampuan dan budget.

Hukum Menggunakan Sistem Cicilan Umroh

Namun, dalam hukum Islam, apakah sistem cicilan umroh ini diperbolehkan? Yuk simak ulasan berikut!

Secara umum, transaksi secara kredit atau cicilan hukumnya halal selama tidak ada unsur riba, meski ada perbedaan harga antara harga tunai dan harga kredit.

Seperti dalam hadits Rasulullah:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ اشْتَرَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ يَهُودِيٍّ طَعَامًا بِنَسِيئَةٍ وَرَهَنَهُ دِرْعَهُ

Dari ‘Aisyah ra, ia berkata: “Rasulullah saw pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan pembayaran diangsur dan beliau menggadaikan baju besinya.” (H.R. Bukhari)

Persiapan ibadah
Gambar: Hukum menggunakan sistem cicilan umroh

Baca Juga: Hati-Hati Penipuan! Ini Cara Cek Izin Travel Umroh Resmi Kemenag!

Allah SWT juga berfirman:

“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapatkan peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya, dan urusannya terserah kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (Q.S. Al-Baqarah: 275) 

Syarat Istitha’ah dalam Umroh dan Haji

Namun, ada beberapa ulama yang berpendapat lain. Seseorang baru memiliki kewajiban ibadah haji atau melakukan sunnah umroh jika telah memenuhi syarat istitha’ah (mampu).

Istitha’ah artinya mampu secara finansial untuk membiayai haji atau umroh, serta tidak memiliki utang. Artinya, mampu menanggung semua biaya perjalanan, mampu membiayai keluarga yang ditinggalkan di rumah, dan memiliki biaya hidup selama di Tanah Suci.

Syarat umroh yaitu istitha’ah (mampu)
Gambar: Syarat umroh yaitu istitha’ah (mampu)

Baca Juga: Jadi Syarat Umroh, Simak Cara Download Sertifikat Vaksin Internasional

Dalam Kitab Mawahib al-Jalil Syarh Mukhtashar Khalil disebutkan, jika ada seseorang yang pergi ke Tanah Suci dengan cara berutang, tapi sebenarnya ia tak mampu membayarnya, maka ia tak wajib berhaji atau melaksanakan sunnah umroh.

Pembayaran dengan Sistem Cicilan Umroh

Dengan sistem cicilan umroh dan biaya umroh Rp 30 juta, Sahabat bisa menyetor DP Rp 5 juta. Kemudian sisanya dicicil sesuai dengan skema cicilan. Seperti halnya mencicil barang, namun bukan di bank. Sebab, jika kita melakukan pembayaran kredit, terutama di bank konvensional, maka jatuhnya haram dalam Islam karena terdapat riba.

Untuk sistem cicilan umroh, sebaiknya hanya dilakukan di lembaga pembiayaan syariah yang telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jangan pernah melakukan skema cicilan umroh pada koperasi atau travel umroh bodong yang tidak berwenang untuk mengelola dana masyarakat.

Contohnya, pada kasus First Travel yang menginvestasikan dananya ke Koperasi Pandawa yang ternyata tak resmi dan tak diawasi oleh OJK. First Travel diduga menggunakan skema ponzi, atau gali tutup lubang dengan menjanjikan keberangkatan pada jemaah.

Jadi pastikan Sahabat hanya melakukan sistem cicilan umroh melalui lembaga pembiayaan syariah yang jelas diawasi oleh OJK, ya!

Pembayaran umroh melalui Amitra
Gambar: Pembayaran umroh melalui Amitra

Untungnya, Ventour Travel telah bekerja sama dengan Amitra, yaitu platform pembiayaan syariah yang memudahkan Sahabat untuk mengajukan pembiayaan umroh. Pembiayaan syariah melalui Amitra telah diatur sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional MUI serta diawasi langsung oleh OJK, sehingga aman dan terpercaya.

Baca Juga: Utsman bin Affan, Sahabat Nabi yang Hartanya Abadi

Berikut beberapa benefit yang Sahabat dapatkan jika melakukan pembiayaan syariah melalui Amitra:

  • Tanpa riba
  • Tanpa jaminan
  • Tanpa denda

Pembayaran dengan Sistem Tabungan Umroh

Selain itu, untuk menghindari penipuan umroh melalui sistem cicilan, cara terbaik agar bisa cepat berangkat umroh adalah dengan menabung umroh.

Tabungan umroh
Gambar: Tabungan umroh

Ventour Travel juga bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia untuk memudahkan Sahabat dalam menabung umroh.  Sahabat Ventour dapat memilih periode angsuran sesuai dengan skema yang diberikan Bank Syariah Indonesia. Semakin besar setoran per bulannya, tentu semakin cepat untuk mengejar target paket umroh yang direncanakan.

Itulah penjelasan tentang pembayaran umroh menggunakan sistem cicilan dan tabungan. Apapun metode pembayarannya, pastikan tidak ada riba di dalamnya dan sesuai dengan syariat ya, Sahabat. Agar ibadah umroh yang kita jalani nanti juga membawa keberkahan. Semoga membantu.