Antrean haji 2026 tembus 26 tahun! Haji khusus bisa menjadi solusi dengan antrean 5–9 tahun, izin resmi PIHK, peluang berangkat lebih capat.

Beberapa waktu terakhir, topik antrean haji kembali ramai dibahas. Dilansir dari Himpuh, sejak formula baru pembagian kuota haji diterapkan pemerintah mulai 2026, waktu tunggu calon jemaah haji reguler di Indonesia kini rata-rata mencapai 26,4 tahun. Kebijakan ini memang jadi angin segar karena menghapus disparitas antrean antarwilayah.
Namun, meski sudah disamaratakan, realitasnya: antreannya masih saja cukup panjang, bahkan sangat panjang. Di tengah kondisi ini, wacana mencari jalur alternatif pun menguat. Bahkan muncul pandangan praktis dari sebagian masyarakat,
“Dari pada tunggu haji reguler 26 tahun, mungkin bisa daftar haji khusus sebagai opsi yang antreannya itu 5-9 tahun.”
Apa Keunggulan Haji Khusus?
1. Bayar Lebih, Tapi Antreannya Cepat
Haji khusus memang berbeda dengan haji reguler. Ia diselenggarakan oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan memakai kuota nasional sebesar 8 persen dari total kuota haji Indonesia. Walau kuotanya terbatas, peminatnya terus bertambah. Bukan karena ikut-ikutan, tapi karena panjangnya antrean haji reguler membuat banyak sahabat akhirnya berpikir realistis: kalau ada jalur resmi yang lebih cepat, kenapa tidak dipertimbangkan?
Menurut penelusuran di sejumlah PIHK resmi Kementerian Agama, estimasi biaya haji khusus saat ini berada di kisaran:
- USD 17.000–18.000 per orang untuk kamar double (sekitar Rp 284 juta–Rp 301 juta)
- Paket standar di USD 11.500–13.000 atau sekitar Rp 192 juta–Rp 217 juta per orang (kurs Rp 16.731,73)
Biaya ini dinamis, mengikuti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Jadi, saran yang paling sering diberikan kepada calon jemaah haji adalah untuk rutin memantau kurs sebelum mengambil keputusan. Karena, dalam perjalanan haji khusus, perencanaan finansial sama pentingnya dengan menyiapkan fisik dan hati.
2. Haji Khusus yang Lebih Rasional
Bayangkan ada sahabat yang mendaftar haji reguler hari ini, sambil berharap bisa berangkat pada 2026. Hampir pasti itu tidak mungkin. Di sinilah haji khusus menjadi satu-satunya jalur yang masih rasional bagi sahabat yang punya target keberangkatan dalam waktu dekat.
Selain antrean normal 5–9 tahun, ada juga skema pelimpahan porsi yang memungkinkan percepatan. Tapi tetap perlu digarisbawahi, semuanya bergantung pada ketersediaan dan kebijakan Kementerian Agama.
Baca Juga : Visa Haji Khusus: Cek Prosesnya Hingga Tips Pengurusan!
Apa Kekurangan Haji Khusus?
1. Biaya Haji yang Cenderung Naik
Biaya haji, baik reguler maupun haji khusus, dipengaruhi kondisi ekonomi global. Ada inflasi di Arab Saudi, fluktuasi kurs dolar, dan proyek besar dalam kerangka Visi Saudi 2030, yang semuanya diperkirakan mendorong kenaikan biaya secara bertahap.
Untuk haji khusus, setoran awal biasanya sekitar USD 4.000, dengan total biaya akhir yang bisa mencapai USD 11.000–15.000, tergantung fasilitas dan tahun keberangkatan.
2. Risiko Visa dan Travel Abal-abal
Walau peluang keberangkatan di jalur haji khusus lebih cepat, risikonya juga harus dipahami. Persoalan visa jadi tantangan terbesar. Pemerintah Arab Saudi terus memperketat aturan, termasuk sanksi deportasi dan denda bagi jemaah tanpa izin resmi (Tasreh).
Maka dari itu, memilih travel haji bukan sekadar cari harga atau fasilitas. Travel yang kredibel wajib:
- Punya izin PIHK resmi dari Kemenag
- Transparan soal visa
- Rekam jejak jelas
- Punya kantor fisik yang bisa diverifikasi
Ini penting, karena ibadah sebesar haji butuh mitra perjalanan yang juga amanah.
Strategi Finansial Menghadapi Biaya Haji Khusus

Karena sebagian besar komponen haji khusus memakai dolar AS, strategi pengelolaan dana jadi krusial. Banyak sahabat calon jemaah yang mulai menata keuangan dengan cara yang lebih aman, seperti:
- Konversi rupiah ke USD secara bertahap (DCA)
- Investasi emas sebagai lindung nilai inflasi
- Reksa dana pasar uang syariah untuk dana likuid jangka pendek
Pendekatan ini dinilai lebih aman dibanding menyimpan dana besar di tabungan konvensional.
Fasilitas dan Prosedur Pendaftaran
Sahabat yang memilih jalur haji khusus biasanya mendapat fasilitas premium seperti hotel bintang lima, transportasi penuh, tenda VIP di Arafah dan Mina, manasik, hingga pembimbing haji.
Prosedur pendaftaran haji khusus (tetap sesuai informasi narasumber):
- Pilih PIHK, pastikan travel yang jemaah pilih memiliki izin resmi dari Kemenag.
- Kunjungi kantor PIHK pilihan jemaah, serahkan berkas persyaratan yang telah disiapkan.
- Setelah data diverifikasi, jemaah melakukan pembayaran setoran awal ke Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).
- Setelah membayar setoran awal, pihak bank akan memberikan bukti setoran yang berisi Nomor Validasi.
- Bawa bukti setoran dari bank kembali ke kantor PIHK.
- Pihak travel akan memprosesnya ke kementerian untuk menerbitkan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) yang berisikan Nomor Porsi.
Kalau antrean haji reguler butuh waktu 26 tahun, maka haji khusus kini menjadi jawaban paling realistis bagi sahabat yang menargetkan keberangkatan lebih dekat, tentu dengan syarat semua prosesnya resmi dan aman. Perjalanan ini bukan tentang “lebih mahal”, tapi tentang lebih cepat sampai ke panggilan ibadah, tanpa melanggar aturan syariat maupun negara.
Baca Juga : Perbedaan Haji Reguler Dan Khusus, Biar Nggak Salah Pilih!
Dan kalau bicara soal mitra perjalanan, Ventour Travel hadir sebagai PIHK resmi yang amanah. Sahabat bisa berangkat haji bersama Ventour Travel dengan masa tunggu 5–9 tahun, didukung fasilitas premium, manasik intensif, pendamping berpengalaman, dan proses pendaftaran yang transparan serta sesuai prosedur Kemenag.
Kalau sahabat ingin percepat langkah ibadah haji di jalur haji khusus, sambil tetap merasa aman dan nyaman dalam perjalanan, ini saatnya memilih mitra yang sudah teruji dan berizin resmi.
Wujudkan haji khusus sahabat bersama Ventour Travel, tanpa was-was, tanpa abu-abu! Yuk, daftar haji khusus bersama Ventour Travel sekarang!










