Kuota Haji 2026 Terancam Dipangkas 50%! Amankan Porsinya!

Kuota haji Indonesia 2026 terancam dipangkas 50%! Jangan tunda lagi niat baik ke Tanah Suci, segera amankan porsi haji Sahabat sekarang juga!

Gambar 1 : Kuota Haji 2026 Indonesia Terancam dipangkas 50% ( Sumber Foto : Himpuh )

Otoritas Arab Saudi dikabarkan sedang mempertimbangkan pengurangan kuota jamaah haji untuk Indonesia hingga 50 persen! Kebijakan ini muncul sebagai respons atas sejumlah insiden yang terjadi dalam pengelolaan haji 2025, termasuk banyaknya kasus wafatnya jamaah bahkan sejak masih dalam perjalanan.

Jika benar terjadi, antrean haji bisa makin panjang dan kesempatan berangkat makin sulit. Yuk, jangan tunggu nanti. Amankan porsi haji sahabat dari sekarang sebelum kuota benar-benar dipangkas!

Kuota Haji 2026 Terancam Dipangkas 50%

Dilansir dari Himpuh, Kepala Badan Penyelenggara Haji, Gus Irfan (Mochamad Irfan Yusuf), langsung yang menyampaikan hal ini. Beliau juga menyampaikan kalau saat ini sedang dilakukan negosiasi intensif agar kebijakan pengurangan itu nggak benar-benar terjadi.

Gambar 2 : Kepala Badan Penyelenggara Haji bertemu dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi ( Sumber : Kompas )

“Ada wacana pengurangan kuota hingga 50 persen oleh pihak Saudi. Kami sedang melakukan negosiasi, karena manajemen haji tahun depan akan beralih dari Kementerian Agama ke BP Haji,” ujar Gus Irfan dalam siaran pers usai melakukan pertemuan dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi di Jeddah, Selasa (10/6/2025).

Dalam sebuah pertemuan terbatas, pihak Saudi menyoroti hal yang cukup serius, sahabat. Mereka mencatat adanya sejumlah insiden kritis selama pelaksanaan haji tahun ini salah satunya yang paling menyedihkan adalah jemaah yang wafat saat masih dalam perjalanan menuju Tanah Suci. Situasi ini bikin pemerintah Arab Saudi mulai berpikir ulang soal pengaturan kuota haji ke depan, termasuk untuk Indonesia.

“Ada yang meninggal bahkan saat masih di pesawat. Why do you bring people to death here?” ucap perwakilan Kementerian Haji Saudi dalam pertemuan terbatas itu.

situasi ini makin menegangkan karena terjadi di tengah masa transisi besar dalam pengelolaan haji. Mulai tahun depan, pengelolaan ibadah haji nasional akan sepenuhnya dialihkan ke BP Haji yaitu lembaga baru yang dibentuk khusus untuk fokus mengurus segala hal tentang haji.

Meski wacana pemotongan kuota bikin banyak pihak khawatir, namun Gus Irfan selaku perwakilan dari Indonesia berjanji akan terus menjalin komunikasi intensif dengan pihak Arab Saudi. Harapannya, kebijakan pemangkasan ini bisa dibatalkan demi kepentingan jamaah haji Indonesia.

“Kami ingin memastikan jamaah Indonesia berangkat dalam kondisi layak dan mendapatkan pelayanan terbaik. Karena itu, komunikasi intensif dengan otoritas Saudi akan terus kami lakukan,” katanya.

Baca Juga : Perbedaan Haji Reguler Dan Khusus, Biar Nggak Salah Pilih!

Amankan Porsi Haji Bersama Ventour Travel

Yuk Sahabat, waktunya wujudkan niat suci ke Tanah Haram tanpa harus menunggu berpuluh-puluh tahun!

Bersama Ventour Travel, sahabat bisa memilih program Haji Khusus dengan antrean lebih singkat sekitar 5-9 tahun, atau Haji Furoda yang berangkat insya Allah langsung tahun ini tanpa antre!

Baca Juga : Visa Haji Khusus: Cek Prosesnya Hingga Tips Pengurusan!

Pendampingan profesional, bimbingan manasik lengkap, dan layanan ramah siap mengiringi setiap langkah ibadah sahabat menuju mabrur. Karena berangkat haji bukan soal nanti tapi soal siap dan yakin hari ini!

Jangan tunggu kuota makin sempit, amankan porsi haji sahabat dari sekarang!

Jabal Rahmah: Tempat Berseminya Cinta Nabi dan Umat Muslim

Jabal Rahmah jadi saksi bahagia pertemuan Nabi Adam & Hawa, bukti cinta abadi dan kasih sayang para utusan Allah. Simak kisahnya disini!

Gambar 1 : Kisah Jabal Rahmah

Di tengah padang Arafah yang tandus dan sunyi, berdiri sebuah bukit sederhana yang menyimpan kisah cinta paling agung dalam sejarah manusia yaitu Jabal Rahmah, atau gunung kasih sayang.

Bagi umat Islam, tempat ini bukan sekadar destinasi ziarah, tapi menjadi monumen cinta yang sakral untuk mencari berkah. Di sinilah diyakini Nabi Adam dan Hawa dipertemukan kembali setelah tobat mereka diterima oleh Allah.

Sebuah pertemuan penuh haru yang menandai awal kehidupan baru, hingga dari buah cinta merekalah, lahir generasi demi generasi yang kini mengisi penjuru dunia.

Tentang Jabal Rahmah

Sahabat, pernahkah membayangkan sebuah bukit yang jadi saksi pertemuan cinta pertama umat manusia? Itulah Jabal Rahmah “Bukit Kasih Sayang” yang terletak di Padang Arafah, sekitar 20 km dari Kota Mekah. Dalam bahasa Arab, “Jabal” berarti bukit dan “Rahmah” berarti kasih sayang, sehingga tempat ini begitu istimewa bagi umat Islam.

Gambar 2 : Tentang Jabal Rahmah

Di puncaknya berdiri sebuah monumen batu berbentuk persegi panjang, diyakini sebagai titik pertemuan Nabi Adam dan Hawa setelah taubat mereka diterima.

Bagi sahabat yang menunaikan haji maupun umroh, Jabal Rahmah bukan sekadar tempat singgah, tapi simbol kasih sayang, pengampunan, dan harapan terutama saat wukuf di Arafah, salah satu rukun haji yang paling sakral.

Kisah di Jabal Rahmah 

1. Nabi Ibrahim

Di Jabal Rahmah juga menjadi ujian cinta luar biasa yang dialami Nabi Ibrahim. Di bukit inilah, beliau mendapat mimpi selama tiga malam berturut-turut untuk mengorbankan putra yang telah lama ia rindukan.

Meski berat, Nabi Ibrahim yakin bahwa itu adalah perintah langsung dari Allah SWT. Keteguhan hati dan ketaatannya dalam menjalankan perintah inilah yang membuatnya mendapat gelar mulia Khalilullah, sang kekasih Allah. Sebuah bukti bahwa cinta sejati kepada Allah tak hanya tentang rasa, tapi juga pengorbanan.

2. Nabi Muhammad SAW

Tahukah Sahabat? bahwa Jabal Rahmah bukan hanya saksi cinta Adam dan Hawa, tapi juga menyimpan momen penting bagi Nabi Muhammad saw?

Di tempat inilah diyakini ayat terakhir Al-Qur’an turun, yakni Surat Al-Maidah ayat 3, yang menandakan bahwa Islam telah sempurna. Saat kembali ke Madinah, Rasulullah menyampaikan kabar bahagia ini. Para sahabat bersorak gembira, namun tidak dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Dua sahabat mulia ini justru menangis haru karena mereka menyadari, sempurnanya Islam menandakan misi kenabian hampir selesai, dan waktu kebersamaan dengan Rasulullah tercinta tak akan lama lagi.

Baca Juga : Biaya Umroh 2025: Info Lengkap dan Harga Terjangkau

Saat kembali ke rumah, sahabat Abu Bakar tak kuasa menahan tangis. Air matanya tumpah sejadi-jadinya, menyadari bahwa Rasulullah tercinta, pemimpin yang begitu ia kasihi, tak akan lama lagi membersamainya di dunia ini.

Kesedihan itu begitu mendalam hingga menyentuh hati para sahabat lain yang datang ke rumah Abu Bakar. Mereka pun larut dalam tangis bersama, merasakan kehilangan yang begitu besar atas sosok yang selama ini menjadi cahaya dan panutan dalam hidup mereka.

3. Nabi Adam dan Hawa

Di sinilah, menurut ajaran Islam, Nabi Adam dan Hawa akhirnya dipertemukan kembali setelah lama terpisah usai diturunkan dari surga karena melanggar larangan Allah.

Perpisahan itu adalah bagian dari perjalanan tobat mereka yang merupakan sebuah ujian untuk menjadi hamba yang taat. Dan ketika akhirnya mereka bersatu kembali di Jabal Rahmah, momen itu menjadi simbol indah betapa Allah Maha Pengampun bagi siapa pun yang bersungguh-sungguh bertobat.

Maka tak heran, sahabat, jika Jabal Rahmah dikenang sebagai tempat penuh kasih sayang, harapan, dan awal kehidupan manusia di bumi.

4. Tempat Rasulullah Menyampaikah Khotbah Wada’

salah satu momen paling bersejarah yang terjadi di Jabal Rahmah adalah ketika Rasulullah saw. menyampaikan Khotbah Wada’, yaitu khotbah perpisahan beliau di Padang Arafah saat melaksanakan haji terakhir sebelum wafat.

Dalam khotbah penuh makna ini, Rasulullah menitipkan pesan penting untuk seluruh umat Islam tentang persatuan, keadilan, perlindungan hak asasi manusia, dan penghormatan terhadap perempuan.

Beliau menegaskan pentingnya menjunjung tinggi persaudaraan, menolak segala bentuk penindasan, serta menjaga amanah dan keadilan dalam kehidupan. Khotbah ini bukan sekadar nasihat, tapi menjadi wasiat mulia yang hingga kini terus hidup dalam ajaran Islam dan menjadi pedoman sahabat semua dalam beribadah kepada Allah maupun menjalin hubungan dengan sesama manusia.

Baca Juga : Salju Di Arab Bukan Hal Mustahil! Momen Eksotis Di Negeri Gurun!

City Tour Mekkah Bersama Ventour Travel

Sahabat, ingin merasakan langsung keagungan cinta yang terukir di Jabal Rahmah? Yuk, wujudkan impian umroh bersama Ventour Travel!

Gambar 3 : Jamaah Ventour Travel saat City Tour Mekkah

Nggak hanya beribadah dengan nyaman, sahabat juga akan mendapatkan free city tour Mekkah yang pastinya akan membawa sahabat menapaki bukit penuh cinta ini merupakan tempat pertemuan Nabi Adam dan Hawa sekaligus lokasi Rasulullah menyampaikan Khotbah Wada’.

Rasakan momen haru, refleksi diri, dan limpahan berkah di setiap langkah sahabat bersama Ventour Travel, sahabat terbaik perjalanan umroh sahabat!

Catat! Umroh Awal Musim 1447H Resmi Pada 11 Juni 2025!

Saudi resmi umumkan awal musim umroh 1447H, jamaah bisa mulai datang pada 11 Juni 2025. Persiapkan perjalanan ibadah Sahabat dari sekarang!

Gambar 1 : Penetapan Tanggal Umroh Awal Musim 1447H

Ada kabar gembira nih buat Sahabat yang sudah rindu beribadah ke Tanah Suci! Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi secara resmi mengumumkan kalender pelaksanaan umrah untuk musim 1447 Hijriyah.

Dalam pengumuman tersebut, disebutkan bahwa kedatangan jamaah umrah dari luar negeri akan dimulai pada tanggal 15 Dzulhijjah 1446, yang bertepatan dengan 11 Juni 2025. Yuk, mulai persiapkan diri dan rancang perjalanan ibadah umroh Sahabat dari sekarang!

Penetapan Umroh Awal Musim 1447H

Sebelum kedatangan jamaah umrah dimulai, ada sejumlah tahapan penting yang sudah disiapkan pemerintah Saudi untuk memastikan kelancaran musim umrah 1447 H.

Berdasarkan keterangan resmi yang dilansir oleh Saudi Gazette, penerbitan visa umrah akan dibuka lebih dulu pada 14 Dzulhijjah 1446, atau tepatnya 10 Juni 2025 sehari sebelum kedatangan pertama jamaah. Ini adalah bagian dari strategi yang dirancang Kementerian Haji dan Umrah untuk memberikan layanan terbaik bagi jamaah dari seluruh dunia.

Baca Juga : Umroh Musim Panas? Siapkan Hal Ini Biar Ibadah Makin Nyaman!

Nah, salah satu hal krusial dalam kalender ini adalah tenggat waktu penyelesaian kontrak antara penyelenggara umrah dan agen luar negeri. Deadline-nya adalah 29 Dzulqa’dah 1446, atau 27 Mei 2025. Tapi sebenarnya, sahabat, persiapan musim umrah ini sudah dimulai sejak 25 Maret 2025, lho! Saat itu, pemerintah Saudi meluncurkan layanan kualifikasi agen lewat platform digital “Nusuk” dan sistem “Umrah Path”.

Tanggal Penting 1447H

Gambar 2 : Tanggal Penting di Tahun 1447H

Kalender juga menetapkan sejumlah tenggat penting lainnya, termasuk:

  • Batas akhir penerbitan visa umroh: 1 Syawal 1447 (20 Maret 2026)
  • Batas akhir kedatangan jamaah di Arab Saudi: 15 Syawal 1447 (3 April 2026)
  • Batas akhir keberangkatan jamaah: 1 Dzulqaidah 1447 (18 April 2026)

Pengaturan jadwal ini bukan tanpa alasan, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi ingin memastikan seluruh proses ibadah berjalan tertib, efisien, dan nyaman bagi jamaah dari berbagai penjuru dunia.

Karena itu, semua pihak yang terlibat diminta untuk mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan agar musim umrah tahun depan bisa berlangsung lancar dan penuh berkah.

Umroh Awal Musim 1447H Bersama Ventour Travel

Awal musim umroh 1447H adalah waktu yang sangat istimewa untuk memulai perjalanan suci ke Baitullah.

Gambar 3 : Umroh Awal Musim 1447H dengan Ventour Travel

Berangkat di awal musim memberi banyak keuntungan, Suasana di Tanah Suci biasanya masih relatif tenang, belum terlalu padat, dan antrian ibadah pun cenderung lebih singkat. Hal ini tentu sangat mendukung kenyamanan dan kekhusyukan dalam beribadah.

Baca Juga : Umroh Bulan Juli, Musim Apa Saat di Tanah Suci?

Ditambah lagi, pelayanan dari berbagai fasilitas mulai dari hotel, transportasi, hingga petugas di lapangan yang biasanya lebih maksimal karena belum memasuki masa puncak kedatangan jamaah. Nah, Ventour Travel hadir untuk sahabat yang ingin memaksimalkan momen ini.

Dengan pengalaman dan komitmen dalam pelayanan, Ventour siap mendampingi setiap langkah ibadah sahabat dengan aman, nyaman, sesuai jadwal dan tiket umroh sudah confirm.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, wujudkan niat suci sahabat di awal musim umroh 1447H bersama Ventour!

Langka Banget! Area Tawaf Ka’bah Yang Sepi Jelang Musim Haji

Pemandangan yang tak biasa di Masjidil Haram! Terlihat area tawaf Ka’bah yang tampak sepi dari jamaah saat jelang awal musim haji tahun ini.

Gambar 1 : Pemandangan Area Ka’bah yang Sepi ( Sumber : Himpuh )

Pemandangan tak biasa terekam di jantung Masjidil Haram, Mekah. Area Mataf yaitu tempat tawaf mengelilingi Ka’bah yang tampak nyaris kosong, hanya beberapa jemaah asing terlihat melaksanakan ibadah. Padahal biasanya, area ini selalu dipadati ribuan jemaah setiap jamnya.

Suasana lengang ini jadi perhatian publik karena sangat kontras dengan keramaian khas Masjidil Haram. Lantas, apa sebenarnya yang terjadi?

Alasan Area Tawaf Ka’bah Sepi

Fenomena sepinya area tawaf di Masjidil Haram bukan tanpa sebab. Dilansir dari Saudi Gazette, situasi ini terjadi karena berakhirnya musim umrah dan diberlakukannya kebijakan ketat oleh pemerintah Arab Saudi menjelang puncak haji 2025.

Dilansir dari Himpuh, Sejak 29 April, otoritas melarang pemegang visa non-haji untuk tinggal di Mekah hingga musim haji selesai. Langkah ini dilakukan demi memastikan keamanan dan kenyamanan jutaan jemaah haji yang akan datang.

Bahkan, Kementerian Pariwisata Arab Saudi telah menginstruksikan semua agen perjalanan dan hotel di Mekah untuk menolak reservasi dari pemegang visa non-haji. Hanya jemaah dengan visa haji resmi atau mereka yang memiliki izin kerja maupun penduduk asli Mekkah yang diperbolehkan untuk melaksanakan umrah atau beribadah di Masjidil Haram

Dengan begitu, distribusi jemaah dapat lebih tertib dan terfokus menjelang puncak ibadah.

Baca Juga : Umroh Musim Panas? Siapkan Hal Ini Biar Ibadah Makin Nyaman!

Aturan Akses Mulai Diterapkan

Pemerintah Saudi benar-benar serius menerapkan pengamanan ekstra. Sejak 23 April, Direktorat Keamanan Publik telah menutup akses menuju Mekah bagi ekspatriat yang tak memiliki izin resmi.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri menetapkan batas akhir keberangkatan jemaah umrah dari Kerajaan adalah hari Selasa lalu.

Tak hanya itu, pengajuan izin umrah melalui aplikasi Nusuk juga ditangguhkan sementara hingga 14 Dzulhijjah. Kebijakan ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk mengelola kerumunan jemaah yang akan memadati kota suci dalam waktu dekat.

Diperkirakan, dalam beberapa hari ke depan, Masjidil Haram akan kembali padat oleh kedatangan jemaah dari berbagai belahan dunia.

Gambar 2 : Jamaah Ventour Travel saat di Tanah Suci

Ventour Travel hadir dan siap mendampingi perjalanan umroh dan haji dengan layanan profesional, pembimbing berpengalaman, serta program yang fleksibel dan sesuai syariat.

Yuk, wujudkan impian beribadah ke Baitullah bersama Ventour Travel aman, nyaman, dan penuh makna.

Nekat Mau Haji Pakai Visa Ilegal? Siap-Siap Denda Rp44 Juta!

Sahabat nekat berangkat haji menggunakan visa ilegal? Siap-siap kena denda Rp44 juta, dideportasi, dan dicekal 10 tahun masuk Arab Saudi!

Gambar 1 : Resiko Naik Haji Pakai Visa Ilegal

Jangan sampai niat baik sahabat untuk berhaji justru berujung petaka karena tergiur jalur pintas. Pemerintah Arab Saudi kini semakin tegas terhadap pelanggaran visa. Mereka yang nekat menunaikan ibadah haji dengan visa non-haji atau ilegal tak hanya terancam denda besar, tapi juga berbagai sanksi lainnya yang bisa berdampak panjang.

Sanksi Berat bagi Jemaah Haji Pakai Visa Ilegal

Dilansir dari Himpuh, Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa siapa pun yang mencoba berhaji tanpa visa resmi akan dikenai denda sebesar 10.000 riyal Saudi atau setara dengan Rp44 juta. Tak berhenti sampai di situ, para pelanggar juga akan langsung dideportasi ke negara asal dan dikenakan larangan masuk kembali ke Arab Saudi selama 10 tahun.

Baca Juga : Asal-Usul Gelar Haji, Apakah Masih Relevan di Zaman Now?

Langkah ini merupakan bagian dari penguatan sistem keamanan dan ketertiban selama musim haji agar ibadah berjalan lancar, tertib, dan aman bagi seluruh jemaah resmi.

Fasilitas Tidak Bisa Diakses Jemaah Haji Non-Resmi

Dilansir juga dari Gulf News, banyaknya kasus jemaah meninggal tahun lalu disebabkan oleh cuaca ekstrem yang tak tertahankan. Mirisnya, sebagian besar korban adalah jemaah asing yang tak menggunakan visa haji, sehingga mereka tidak memiliki akses ke fasilitas vital di Arafah dan Mina, termasuk pendingin udara, tenda, air minum, dan bantuan medis.

Gambar 2 : Bagi Jamaah Haji Non Resmi Tidak Bisa Mendapatkan Fasilitas

Karena itu, Pemerintah Arab Saudi mengimbau para pemegang visa kunjungan untuk mematuhi aturan masuk dan tidak memaksakan diri ikut berhaji demi menghindari risiko serius dan denda besar.

Baca Juga : Kenapa Ibadah Haji Hanya untuk Orang Mampu? Ini Alasannya!

Dengan berhaji bersama Ventour Travel, sahabat tak perlu khawatir soal legalitas visa dan keamanan ibadah. Semua proses keberangkatan dilakukan secara resmi, aman, dan terjamin sesuai peraturan Pemerintah Arab Saudi. Yuk, pastikan ibadah hajimu sah, nyaman, dan penuh berkah bersama Ventour!

Duka Kecelakaan Bus, KJRI Jeddah Imbau Gunakan Travel Resmi!

Belajar dari kecelakaan bus jemaah umroh di Arab Saudi, KJRI Jeddah mengimbau pentingnya memilih travel resmi untuk perjalanan yang lebih aman dan nyaman.

Gambar 1 : KJRI Menghimbau Masyarakat Menggunakan Travel Umroh Resmi ( Sumber : Himpuh )

Sahabat, berita duka datang dari Tanah Suci. Sebuah kecelakaan bus yang mengangkut jemaah umroh asal Indonesia di Arab Saudi telah terjadi, menyisakan kesedihan mendalam, terutama bagi keluarga korban. Peristiwa tragis ini mengakibatkan 20 jemaah menjadi korban, enam di antaranya meninggal dunia, sementara 14 lainnya mengalami luka-luka.

Mendengar kabar ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah langsung turun tangan untuk memastikan penanganan yang tepat bagi para korban. Konjen RI Jeddah, Yusron Ambary, menegaskan bahwa mereka terus melakukan pemantauan dan pendampingan bagi jemaah yang terdampak.

Pentingnya Umroh dengan Travel Resmi

Belajar dari insiden ini, KJRI Jeddah mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih jasa travel umroh. Sahabat, perjalanan umroh bukan hanya soal keberangkatan dan ibadah, tetapi juga keselamatan di sepanjang perjalanan. Inilah mengapa menggunakan travel resmi menjadi langkah penting yang tidak boleh diabaikan.

“Salah satu keuntungan dari umroh menggunakan travel resmi adalah berbagai kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi bisa kita selesaikan dengan mudah, karena ada pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap keselamatan jemaah,” ujar Yusron Ambary melalui akun Instagram @indonesiainjeddah, Minggu (23/3/2025).

Baca Juga : Bus Jemaah Umroh Kecelakaan 6 WNI Wafat, ini Kronologinya!

Dalam kasus kecelakaan ini, para korban diberangkatkan oleh travel resmi dan pihak muasasah yang sudah terdaftar, sehingga mereka mendapatkan penanganan yang baik. Bayangkan jika kejadian serupa menimpa jemaah yang berangkat dengan travel ilegal tanpa perlindungan, tanpa pendampingan, dan tanpa pihak yang bertanggung jawab, tentu akan jauh lebih sulit mendapatkan bantuan.

Jangan Ambil Risiko, Pilih Travel yang Terpercaya!

Sahabat, perjalanan umroh adalah ibadah suci yang seharusnya berjalan dengan tenang dan nyaman. Jangan sampai momen spiritual ini berubah menjadi pengalaman yang penuh risiko. Pastikan sahabat memilih travel umroh yang resmi, aman, dan berizin.

Gambar 2 : Potret Jamaah Ventour Travel

Baca Juga : Doa Berangkat Umroh Lengkap, Baca Ini Sebelum Berangkat!

Jika sahabat ingin berangkat umroh dengan tenang dan nyaman, Ventour Travel siap menjadi sahabat perjalanan sahabat. Dengan izin resmi, fasilitas terbaik, dan pendampingan penuh selama ibadah, kami memastikan setiap jemaah mendapatkan pengalaman umroh yang aman dan berkesan. Yuk, pastikan sahabat berangkat dengan travel terpercaya!

Bus Jemaah Umroh Kecelakaan 6 WNI Wafat, ini Kronologinya!

Tragedi bus jemaah umroh kecelakaan di Arab Saudi, menewaskan 6 WNI dan melukai 14 lainnya. Simak kronologi dan penanganannya di sini.

Gambar 1 : Bus Jemaah Umroh Kecelakaan di Arab Saudi ( Sumber : Himpuh )

Perjalanan ibadah umrah yang seharusnya penuh berkah justru berubah menjadi duka mendalam bagi sejumlah jemaah asal Indonesia. Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Wadi Qudeid, Arab Saudi, pada Kamis (20/3/2025) siang waktu setempat. Bus yang membawa jemaah umroh dari travel asal Jawa Timur mengalami kecelakaan, menyebabkan enam warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia dan 14 lainnya mengalami luka-luka.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengonfirmasi kejadian ini. “Total WNI jamaah umrah menjadi korban dalam kecelakaan adalah 20 orang. Enam di antaranya meninggal dunia dan sisanya luka-luka. Korban luka telah mendapatkan perawatan di RS Arab Saudi,” ujar Judha pada Jumat (21/3).

Kronologi Kecelakaan Bus Jemaah Umroh Indonesia

Kecelakaan ini diketahui pertama kali oleh KJRI Jeddah sekitar pukul 13.30 waktu lokal. Berdasarkan informasi awal, bus mengalami tabrakan yang membuatnya terguling dan terbakar saat dalam perjalanan dari Madinah menuju Mekah.

Gambar 2 : Kronologi Bus Jamaah Umroh Kecelakaan

Wadi Qudeid sendiri berjarak sekitar 150 kilometer dari Kota Jeddah. Begitu mendapat kabar, Tim Pelindungan WNI dari KJRI Jeddah langsung bergerak ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk otoritas setempat, rumah sakit, tour leader, perwakilan Kementerian Haji, muassasah, serta perusahaan bus.

Konjen RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, juga memberikan keterangan terkait insiden ini dalam konferensi pers daring pada Jumat (21/3). Dalam penjelasannya, Yusron mengungkapkan bahwa kecelakaan bermula ketika bus yang membawa jemaah umrah Indonesia menabrak sebuah mobil jeep yang tiba-tiba menyalip. Benturan keras membuat kedua kendaraan terguling dan akhirnya terbakar habis.

“Bus yang ditumpangi jemaah umrah Indonesia itu menabrak jeep yang tiba-tiba menyalip, lalu bus menabrak jeep itu terguling dan terbakar. Dua kendaraan habis terbakar, baik bus maupun jeep,” jelas Yusron.

Baca Juga : Viral Waria Pakai Hijab Saat Umroh, Apa Hukumnya dalam islam?

Langkah Penanganan dan Kondisi Korban

Saat ini, otoritas Kerajaan Arab Saudi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui detail kronologi kejadian. Pihak KJRI pun masih menunggu hasil investigasi resmi sebelum dokumen kecelakaan dapat diterbitkan.

Gambar 3 : KJRI Masih Menunggu Hasil Penyelidikan Lebih Lanjut ( Sumber : Republika )

Diketahui, total penumpang dalam bus tersebut berjumlah 20 orang, termasuk dua orang muthawif dan pihak travel. Dari jumlah itu, enam orang dinyatakan meninggal dunia, sementara lainnya mengalami luka-luka. Beberapa korban luka masih dalam perawatan intensif di rumah sakit, sementara 11 lainnya telah dibawa ke hotel di Makkah untuk melanjutkan program umrah.

Musibah ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu berhati-hati selama perjalanan ibadah. Semoga para korban yang meninggal mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan bagi yang luka-luka segera diberikan kesembuhan. Sahabat, mari kita doakan mereka dalam setiap doa terbaik kita.

Mengapa Awal Ramadhan di Indonesia Dan Arab Saudi Berbeda?

Kenapa awal Ramadhan di Indonesia dan Saudi kerap berbeda? Arab Saudi sudah melihat hilal sementara di Indonesia masih menunggu.

Gambar 1 : Perbedaan Awal Ramadhan di Indonesia dan Arab Saudi

Hal ini sering menimbulkan kebingungan di kalangan umat Islam.

Dilansir dari Himpuh, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa (BRIN), Thomas Djamaluddin, memberikan penjelasan menarik mengenai hal ini. Dalam gelar wicara yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi BRIN di Jakarta pada Selasa (25/02), beliau mengungkapkan bahwa perbedaan ini bukan sekadar karena kriteria yang berbeda, tetapi lebih kepada keputusan yang diambil oleh masing-masing pemerintah.

“Prinsipnya, semakin ke barat, negara-negara yang lebih barat itu lebih bisa melihat posisi bulan yang lebih tinggi dan jarak bulan yang lebih jauh dari posisi matahari,” ujar Thomas.

Secara teori, lanjutnya, wilayah barat memang memiliki peluang lebih besar untuk melihat hilal dibandingkan dengan wilayah timur. Itulah mengapa terkadang hilal sudah terlihat di Arab Saudi, sementara di Indonesia masih belum.

Perbedaan Awal Ramadhan Indonesia dan Saudi dari Sisi Metode

Salah satu faktor utama yang menyebabkan perbedaan awal Ramadhan antara Indonesia dan Arab Saudi adalah metode yang digunakan dalam penentuan awal bulan hijriah.

Gambar 2 : Keputusan Awal Ramadhan Melalui Dua Metode

Di Indonesia, keputusan awal Ramadhan diambil melalui sidang isbat yang mempertimbangkan dua metode: hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung hilal). Sementara itu, Arab Saudi lebih mengutamakan hasil rukyat tanpa harus menunggu konfirmasi dari hisab.

Baca Juga : Kenapa Umroh Ramadhan Selalu Jadi Rebutan? Ini Alasannya!

Karena pendekatan yang berbeda ini, sering kali Arab Saudi lebih dulu menetapkan awal Ramadhan dibandingkan Indonesia. Namun, menurut Thomas, baik hisab maupun rukyat memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan ketepatan dalam menjalankan ibadah sesuai syariat Islam.

Dampak Perbedaan Keputusan Awal Ramadhan pada Ibadah Umat Islam

Tak hanya dalam penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri, perbedaan keputusan ini juga berdampak pada pelaksanaan puasa sunah Arafah. Seperti yang dijelaskan oleh Thomas, 9 Zulhijah di Arab Saudi bisa jatuh lebih dulu dibandingkan di Indonesia, tergantung pada awal bulan Zulhijah yang ditetapkan di masing-masing negara.

“Bisa terjadi di Arab Saudi itu awal Zulhijahnya lebih dahulu daripada di Indonesia. Sehingga 9 Zulhijahnya untuk hukum di Arab Saudi itu lebih dahulu dibandingkan 9 Zulhijah di Indonesia untuk puasa Arafah. Jadi itu lebih ke arah perbedaan keputusan,” paparnya.

Meskipun ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan, satu hal yang pasti adalah keutamaannya yang luar biasa, terutama jika dijalankan di Tanah Suci. Ingin merasakan pengalaman ibadah Ramadhan yang lebih khusyuk?

Baca Juga : Baru! Saudi Wajibkan Vaksin Meningitis untuk Umroh Ramadhan!

Ventour Travel menghadirkan Paket Umroh Ramadhan & Lailatul Qadr, di mana sahabat bisa merasakan nikmatnya beribadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi pada bulan suci Ramadhan. Jangan lewatkan kesempatan ini! Segera rencanakan perjalanan spiritual terbaik sahabat bersama Ventour Travel. ✨

Baru! Saudi Wajibkan Vaksin Meningitis untuk Umroh Ramadhan!

Kemenkes Arab Saudi kembali mewajibkan vaksin meningitis bagi seluruh jemaah, dikarenakan menjelang puncak musim umroh di bulan Ramadhan.

Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umroh dan Haji
Gambar 1 : Vaksin Meningitis Wajib Bagi Jamaah Umroh Ramadhan

Kementerian Kesehatan Saudi mengimbau agar vaksinasi dilakukan setidaknya 10 hari sebelum keberangkatan guna mencegah penyebaran penyakit menular di tengah jutaan peziarah yang datang ke Tanah Suci.

Masa Berlaku Vaksin Meningitis dan Aturan Terbaru

Dilansir dari Gulf News, Senin (24/2/2025), Kementerian mengatakan tindakan pencegahan ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap infeksi yang mungkin ditularkan di keramaian.

“Vaksin tersebut memberikan perlindungan selama lima tahun, sehingga memperkuat perlindungan pribadi dan kolektif, dan membantu menjaga kesehatan masyarakat selama musim umrah, ” kata Kementerian.

Gambar 2 : Vaksin Meningitas Diwajibkan Untuk Memperkuat Imunitas Jamaah Umroh Ramadhan

Vaksin ini memberikan perlindungan hingga lima tahun, sehingga bagi jemaah yang sudah mendapat vaksin dalam periode tersebut tidak perlu melakukan vaksinasi ulang. Selain itu, jemaah juga dianjurkan untuk menjaga kesehatan dengan mencuci tangan secara berkala dan mengenakan masker di tempat ramai.

Sebelumnya, aturan wajib vaksin meningitis sempat diterapkan oleh Otoritas Penerbangan Arab Saudi (GACA), di mana jemaah harus menunjukkan sertifikat vaksin yang masih berlaku saat check-in. Namun, aturan ini ditangguhkan menyusul laporan kelangkaan vaksin di beberapa negara. Meskipun demikian, Arab Saudi tetap menegaskan pentingnya vaksin meningitis sebagai langkah perlindungan bagi seluruh jemaah umroh.

Pemeriksaan sertifikat vaksin meningitis juga masih dilakukan di beberapa bandara internasional, termasuk Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Jemaah umroh masih diminta menunjukkan buku kuning vaksin meningitis saat check-in di konter maskapai. Oleh karena itu, meskipun aturan wajib vaksin sempat ditangguhkan, Ventour Travel tetap menganjurkan jemaah untuk mendapatkan vaksin meningitis sebelum berangkat, guna menghindari kendala saat proses keberangkatan serta memastikan perlindungan kesehatan selama ibadah di Tanah Suci.

Vaksin Meningitis Wajib untuk Jamaah Umroh Ramadhan

Umroh Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada tahun lalu saja, lebih dari 30 juta jemaah menunaikan ibadah umroh selama bulan suci ini. Keramaian luar biasa di Makkah dan Madinah meningkatkan risiko penyebaran penyakit, termasuk meningitis.

ibadah di masjidil haram
Gambar 3 : Umroh Ramadhan Selalu Menjadi Minat Banyak Jamaah

Meningitis adalah infeksi yang dapat menyebar melalui droplet, terutama di tempat-tempat dengan kepadatan tinggi seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Oleh karena itu, pemerintah Saudi mewajibkan vaksin meningitis untuk menjaga kesehatan jemaah serta mengurangi potensi wabah di tengah ibadah.

Baca Juga : Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Selain vaksinasi, jemaah juga diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker di area padat, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kontak langsung dengan orang yang sakit.

Umroh Ramadhan dan Keistimewaan Lailatul Qadr

Ramadhan bukan hanya momen istimewa untuk beribadah, tetapi juga kesempatan emas untuk meraih malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadr. Ibadah di Tanah Suci pada malam tersebut memiliki keutamaan yang luar biasa, bahkan disebut lebih baik dari seribu bulan.

Baca Juga : Umroh Lailatul Qadr: Raih Malam Seribu Bulan Di Baitullah!

Bagi sahabat yang ingin merasakan kemuliaan Lailatul Qadr di Masjidil Haram, Ventour Travel menghadirkan Paket Umroh Lailatul Qadr yang dirancang khusus untuk membantu sahabat mendapatkan pengalaman spiritual terbaik di bulan Ramadhan. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini!

Segera daftar dan wujudkan impian umroh Ramadhan sahabat bersama Ventour Travel! 🚀

Jamaah Sulit Untuk Masuk Raudhah? Ini Penjelasannya!

Banyak jamaah mengalami kesulitan untuk masuk ke Raudhah karena antrean yang panjang dan membludak, kuota terbatas, hingga penutupan Raudhah sementara. Lalu, bagaimana kita menyikapinya?

Gambar 1 : Jamaah Sulit Masuk Raudhah Dikarenakan Kepadatan Jamaah ( Sumber : Himpuh )

Proses mendapatkan izin atau tasreh untuk masuk ke area suci ini sering kali menjadi tantangan tersendiri. Saat ini, ada dua cara utama untuk memperoleh tasreh, yaitu melalui pengurusan oleh muasassah atau dengan mengajukan sendiri melalui aplikasi Nusuk.

Jika pengurusan dilakukan oleh muasassah, biasanya agen perjalanan atau pihak penyelenggara umroh yang akan mengurus perizinan secara kolektif untuk jamaahnya. Sementara itu, bagi jamaah yang ingin mengajukan sendiri, pemerintah Saudi menyediakan aplikasi Nusuk yang memungkinkan pendaftaran mandiri, meskipun tetap bergantung pada kuota harian yang tersedia.

Alasan Masuk Raudhah Terkadang Sulit

Tingginya jumlah jamaah yang mengunjungi Masjid Nabawi setiap hari menjadi salah satu faktor utama terbatasnya slot untuk masuk ke Raudhah.

Berdasarkan data dari Otoritas Umum untuk Mengurus Urusan Masjid Nabawi di Arab News, pada tahun kemarin lebih dari 20 juta jamaah mengunjungi kompleks Masjid Nabawi dalam 20 hari pertama bulan suci Ramadhan. Ini berarti, dalam sehari rata-rata terdapat sekitar satu juta jamaah yang beribadah di sana.

Dengan jumlah yang begitu besar, wajar jika tidak semua orang mendapatkan kesempatan masuk ke Raudhah. Antrean yang panjang dan kuota yang terbatas menjadi tantangan tersendiri bagi para jamaah yang ingin beribadah di area istimewa tersebut.

Gambar 2 : Raudhah Biasanya Selalu Penuh Terutama Saat Bulan Ramadhan ( Sumber : OkeZone )

Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi setiap jamaah untuk mengedepankan niat ibadah yang sesungguhnya. Meskipun Raudhah memiliki keutamaan khusus, seluruh area Masjid Nabawi tetap merupakan tempat yang mulia untuk beribadah.

Jika setelah berikhtiar mendapatkan tasreh hasilnya masih belum sesuai harapan, bisa jadi ini adalah isyarat bahwa kesempatan terbaik untuk masuk ke Raudhah akan datang di lain waktu dengan kondisi yang lebih baik. Yang terpenting adalah tetap menjaga niat, bersabar, dan bertawakkal kepada Allah.

Baca Juga : Mau Berkunjung ke Raudhah Berkali-kali? Cek Aturan Barunya!

Beberapa kali, pihak pengelola Masjid Nabawi menutup sementara akses ke Raudhah guna melakukan perawatan dan persiapan agar area tersebut lebih nyaman bagi jamaah, yang kemungkinan untuk musim haji.

Penutupan area Raudhah yang sering terjadi menjelang masuknya bulan Ramadhan juga murni merupakan kebijakan petugas Masjid Nabawi atau pemerintah setempat. Jadi, penting bagi kita untuk memahami bahwa penutupan area Raudhah bukan berasal dari kebijakan travel, melainkan kebijakan dari pemerintah setempat di Madinah atau Arab Saudi, yang perlu kita hormati dan patuhi.

Cara Mendapatkan Tasreh Raudhah Secara Mandiri

Tasreh Raudhah dapat diajukan secara mandiri melalui platform Nusuk, aplikasi resmi yang disediakan oleh Kerajaan Arab Saudi. Dengan aplikasi ini, izin masuk Raudhah masih terbuka hingga tanggal tertentu, sehingga jamaah bisa memilih jadwal sesuai dengan tanggal dan jam yang diinginkan. Namun kembali lagi atas kuota yang tersedia.

Gambar 3 : Tampilan Aplikasi Nusuk

Caranya pun mudah, sahabat cukup mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Download dan instal aplikasi Nusuk di Play Store atau App Store.
  2. Registrasi sebagai visitor, dengan memasukkan data nomor paspor, visa, nomor handphone, dan email.
  3. Masukkan kode verifikasi 4 digit yang dikirim melalui email.
  4. Setelah berhasil registrasi dan login, pilih menu “Praying in Noble Rawda – Men/Women”.
  5. Pilih tanggal dan jam yang diinginkan.
  6. Klik “Issuing Permit” untuk mendapatkan izin masuk.
  7. Setelah itu, akan muncul barcode aktif dan data reservasi di aplikasi Nusuk.

Dengan cara ini, sahabat bisa memiliki kesempatan lebih besar untuk beribadah di Raudhah tanpa harus bergantung pada kuota dari pihak muassasah.

Baca Juga : Cara Mudah Masuk Raudhah dengan Aplikasi Nusuk dan Tasreh

Sayangnya, ada juga jamaah yang akhirnya memilih jalan pintas dengan membeli tasreh melalui jalur tidak resmi. Cara ini tentu tidak direkomendasikan, bukan hanya karena melanggar aturan, tetapi juga karena ibadah seharusnya dilakukan dengan cara yang benar dan penuh keikhlasan.

Selain itu, pemahaman bahwa ibadah bisa dilakukan di mana saja di Masjid Nabawi dengan pahala yang sama juga perlu ditekankan, sehingga tidak perlu sampai memaksakan diri dengan cara yang kurang tepat. Di satu sisi, ikhtiar memang perlu dilakukan, namun di sisi lain, kesabaran dan ketulusan dalam beribadah juga menjadi bagian penting dalam perjalanan spiritual setiap jamaah.

Mengunjungi Raudhah memang menjadi pengalaman yang luar biasa bagi setiap jamaah yang datang ke Madinah. Namun, jika kesempatan tersebut belum diberikan, kita diajak untuk lebih memahami bahwa hakikat ibadah tidak hanya bergantung pada lokasi tertentu. Dengan niat yang lurus, usaha yang maksimal, serta sikap sabar dan tawakkal, insya Allah kesempatan terbaik untuk beribadah di Raudhah akan datang di waktu yang paling tepat.