Persiapan Uang Saku Umroh, Berapa yang Harus Dibawa?

Bagi Sahabat yang baru pertama kali berangkat umroh, salah satu hal yang terlintas di pikiran adalah berapa uang saku umroh yang harus dibawa. Apalagi jika ini juga kali pertama Sahabat bepergian ke luar negeri. Sementara Sahabat tidak mengetahui nilai pasaran barang yang dijual di negara tujuan, yaitu Arab Saudi.

Uang saku ini tentunya di luar dari biaya paket umroh, biaya pembuatan paspor, dan biaya vaksin. Lantas, berapa uang saku umroh yang harus Sahabat bawa ketika beribadah ke Tanah Suci?

Persiapan uang saku umroh
Gambar: Persiapan uang saku umroh

Tenang saja! Kami telah merangkum jawabannya. Yuk simak ulasan berikut, Sahabat!

Berapa Jumlah Uang Saku Umroh yang Harus Dibawa?

Sebenarnya, sebagian besar kegiatan di Tanah Suci sudah di-handle oleh pihak travel umroh yang Sahabat pilih. Mulai dari hal vital, seperti tiket pesawat, transportasi selama di Arab Saudi, booking hotel, makan, asuransi, hingga air Zam-Zam. Jadi untuk kebutuhan ini, Sahabat tidak perlu memusingkan biayanya lagi.

Sahabat hanya perlu menyiapkan uang saku untuk kebutuhan sekunder, seperti membeli snack, membeli oleh-oleh, atau bahkan budget untuk sedekah selama di Tanah Suci.

Nah, berapa jumlah uang saku yang harus kita siapkan, mulai dari pergi, selama di Tanah Suci, hingga pulang lagi?

1. Snack

Selama di Tanah Suci, Masalah jajanan atau kuliner ini sifatnya selera tergantung dari masing-masing jemaah. Ada yang suka mencicipi jajanan khas Arab atau kulineran fast food, ada pula yang memilih membawa makanan kering, seperti abon dan rendang kaleng karena lebih cocok di lidah.

Baca Juga: Catat! Persiapan Kesehatan, Obat, dan Vitamin yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Beberapa jajanan atau snack yang bisa Sahabat beli selama berada di Tanah Suci, yaitu cokelat, samosa (mirip pastel), kebab, croissant, biskuit, es krim, burger, french fries, dan masih banyak lagi.

Aneka kuliner di Tanah Suci
Gambar: Aneka kuliner di Tanah Suci

Budget yang Sahabat perlu siapkan untuk keperluan snack selama 9 hari di Tanah Suci yaitu sekitar 1 juta. Sebab, snack atau kulineran ini sifatnya kebutuhan sekunder. Sebagian besar kebutuhan makan sudah disediakan oleh pihak hotel dan travel umroh.

2. Paket Provider Internet

Ada dua pilihan untuk berkomunikasi di Tanah Suci. Pertama, Sahabat bisa memakai kartu provider dari Indonesia (dikenakan biaya paket internet/telepon dan roaming). Sahabat juga bisa menggunakan provider lokal Arab Saudi.

Keuntungan menggunakan provider lokal adalah biayanya lebih murah. Sahabat juga lebih mudah membeli pulsa jika sewaktu-waktu habis. Jika memakai provider Indonesia, tentu kita akan kesulitan mengisi pulsa.

Mobily, salah satu provider lokal Arab Saudi
Gambar: Mobily, salah satu provider lokal Arab Saudi

Untuk membeli paket internet dari provider lokal, Sahabat bisa menyiapkan budget sekitar Rp 300 ribu.

3. Oleh-Oleh

Berbelanja oleh-oleh merupakan salah satu kebiasaan jemaah umroh asal Indonesia yang tak pernah ketinggalan.

Namun, perlu diingat bahwa tujuan utama Sahabat ke Tanah Suci adalah untuk beribadah, bukan belanja atau bahkan membuka jasa titip.

Jika ingin berbelanja, belilah oleh-oleh di pasar dekat Masjidil Haram dan di dekat Masjid Nabawi agar tidak menyita waktu. Biasanya ada toko yang menjual oleh-oleh, mulai dari harga serba 1 Riyal hingga 5 Riyal.

Baca Juga: Oleh oleh

Biasanya oleh-oleh tersebut berupa souvenir seperti gantungan kunci, tasbih, peci, sajadah, kosmetik, parfum, henna, dan sebagainya.

Aneka oleh-oleh umroh
Gambar: Aneka oleh-oleh umroh

Hal ini bisa menghemat waktu, jadi Sahabat tidak perlu sibuk tawar menawar lagi karena harganya sudah ditentukan. Jika Sahabat ingin membeli oleh-oleh yang lebih mahal, Sahabat bisa membeli oleh-oleh berupa kurma cokelat, gamis, atau abaya.

Untuk keperluan oleh-oleh, Sahabat bisa menyiapkan budget kira-kira 2 juta rupiah. Tergantung dari jenis barang yang dibeli dan jumlahnya.

4. Transportasi Tambahan

Akomodasi transportasi selama di Mekah dan Madinah memang sudah difasilitasi oleh travel umroh yang Sahabat pilih.

Namun, jika Sahabat ingin bepergian di luar program tour dari travel, Sahabat perlu merogoh kocek tambahan untuk biaya transportasinya. Misalnya, untuk naik taksi.

Budget transportasi tambahan yang diperlukan yaitu sekitar 500 ribu rupiah.

Dana darurat untuk uang saku umroh
Gambar: Dana darurat atau cadangan yang harus disiapkan saat umroh

Nah, dari kebutuhan sekunder di atas, kita jumlahkan uang saku yang perlu disiapkan yaitu sekitar 3.8 juta rupiah. Selain itu, Sahabat perlu menyiapkan dana cadangan sekitar 1 juta untuk kebutuhan tidak terduga.

Baca Juga: Ini 10 Risiko Umroh Backpacker, Jangan Tergiur Umroh Murah!

Jadi, total uang saku yang perlu disiapkan adalah sekitar 3.8 juta atau jika dibulatkan menjadi 4 juta rupiah. Uang saku ini di luar dari biaya paket umroh, biaya pembuatan paspor, dan biaya vaksin.

Sahabat juga bisa membuat perhitungan uang saku menggunakan rumus ini:

(Jumlah Hari Umroh x Pengeluaran Harian) + Dana Cadangan

Tips Menyimpan Uang Saku Umroh

Jangan lupa untuk menyimpan uang tunai Sahabat di tempat yang aman dan beberapa lokasi terpisah. Hal ini untuk mengantisipasi agar saat Sahabat kehilangan dompet (naudzubillah), Sahabat masih punya cadangan uang.

Sahabat juga dapat memanfaatkan kartu ATM, sehingga tidak membawa terlalu banyak uang tunai. Saat ini, kartu ATM yang berlogo Mastercard dan VISA sudah bisa diakses di seluruh dunia, termasuk di mesin ATM yang ada di Tanah Suci.

Itulah beberapa tips persiapan uang saku umroh yang bisa Sahabat bawa ketika ke Tanah Suci. Semoga bermanfaat ya, Sahabat!

Leave a Reply

Your email address will not be published.