Hajar Aswad, Batu Surga yang Ternyata Pernah Dicuri

Hajar Aswad merupakan batu dari surga yang diturunkan ke bumi saat Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah membangun Ka’bah. Mulanya, batu ini berwarna putih, namun karena refleksi dari dosa-dosa manusia, warnanya berubah jadi hitam.

Hajar Aswad, Ka'bah
Gambar: Rukun Hajar Aswad, Ka’bah

Bentuk Batu

Banyak yang mengira, batu lonjong berwarna hitam di dalam bingkai perak inilah yang dinamakan Hajar Aswad.

Namun, tahukah Sahabat Ventour, Hajar Aswad sesungguhnya yaitu berbentuk pecahan batu warna hitam kemerahan yang direkatkan pada batu berbentuk lonjong. Bukan keseluruhan batu yang dilindungi oleh bingkai perak.

Foto Hajar Aswad
Gambar: Potret Hajar Aswad dengan resolusi tinggi

Baca Juga: Umroh Ramadhan, Lakukan 6 Tips Ini Agar Ibadah Maksimal!

Sejarah Batu Surga yang Pernah Dicuri

Mulanya, batu surga ini berbentuk layaknya batu utuh. Namun, karena berbagai insiden yang menimpa selama sejarahnya, batu itu kini terpecah menjadi delapan bagian dengan ukuran yang berbeda-beda. Batu ini sempat dicuri dari Ka’bah pada tahun 930 M oleh kaum Qaramitah, salah satu kelompok Muslim Syiah di Arab Timur.

Aksi pencurian ini dipimpin oleh Abu Tahir Al-Qarmuthi dan disertai dengan pembantaian 30.000 jamaah haji yang sedang berada di Masjidil Haram. Hajar Aswad dibawa kabur oleh Abu Tahir ke masjid miliknya, Masjid Al-Dirar di Bahrain. Ternyata alasan ia mencuri batu tersebut karena ia ingin mengalihkan ibadah haji dari Masjidil Haram ke masjidnya. Innalillahi, ini termasuk ajaran sesat ya, Sahabat Ventour!

Sejarah Hajar Aswad
Gambar: Hajar Aswad zaman dahulu

Batu surga ini hilang dari Kabah selama 23 tahun, sebelum akhirnya dikembalikan pada tahun 953 M. Menurut sejarawan, kaum Qaramitah sempat meminta tebusan kepada Bani Abbasiyah apabila batu tersebut ingin dikembalikan. Akhirnya kaum Qaramitah mengembalikan batu tersebut dengan cara dilempar, sehingga batu ini pecah menjadi beberapa bagian.

Benarkah Ada Hajar Aswad di Turki?

Pecahan batu surga ini diisukan tersebar di Turki. Pecahan ini dipercaya dipindahkan pada masa pemerintahan Kesultanan Turki Utsmani oleh Sultan Sulaiman. Pada masa itu, Kesultanan Turki Utsmani memang menguasai wilayah Arab Saudi dan banyak menyimpan peninggalan sejarah Islam.

Pecahan yang diduga batu surga dan berada di Turki ini berjumlah enam buah. Yang pertama dipajang di mihrab Masjid Biru, satunya lagi terletak di atas pintu masuk makam Sulaiman Agung, dan empat pecahan sisanya terdapat di Masjid Sokullu Mehmet Pasa (satu di atas mihrab, satu di bawah mimbar bawah, satu lagi di atas mimbar atas, dan terakhir di pintu masuk). 

Baca Juga: Penting! Inilah 10 Perlengkapan Umroh yang Wajib Dibawa

Namun, keaslian pecahan batu ini masih dipertanyakan, karena belum ada bukti-bukti yang menguatkan. 

Kepingan batu yang diduga Hajar Aswad di pintu masuk makam Sulaiman Agung
Gambar: Kepingan Hajar Aswad di atas pintu masuk makam Sulaiman Agung

Keutamaan Mencium dan Mengusap Hajar Aswad

Dijuluki batu mulia dari surga, pada saat ibadah umroh maupun haji, Sahabat Ventour disyariatkan untuk mencium serta mengusapkan tangan pada Hajar Aswad.

Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah Saw.:

  مَنْ فَاوَضَهُ، فَإِنَّمَا يُفَاوِضُ يَدَ الرَّحْمَنِ 

“Barangsiapa bersalaman dengannya (Hajar Aswad), seolah-olah ia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih.” (H.R. Ibnu Mâjah) 

Leave a Reply

Your email address will not be published.