Tips Aman dan Nyaman Umroh Saat Hamil! Bumil Wajib Tahu!

Tips Aman dan Nyaman Umroh Saat Hamil! Bumil Wajib Tahu!

Selain haji, umroh merupakan salah satu ibadah yang paling ditunggu-tunggu. Namun, jika ada jemaah perempuan yang sedang dalam masa kehamilan, bolehkah umroh saat hamil? Apakah harus menunggu sampai kelahiran bayi baru diizinkan untuk umroh?

Hukum Umroh Saat Hamil

Dari hadits yang diriwayatkan Jabir, Asma’ binti Umais, istri dari Muhammad bin Abu Bakar, pernah melaksanakan ibadah haji saat hamil tua hingga akhirnya beliau melahirkan di miqat.

Ibadah haji dan umroh saat hamil
Gambar: Kisah ibadah haji saat masa kehamilan

Bahkan disebutkan, badah haji dan umroh adalah ladang berjihad bagi para perempuan. Aisyah r.a. pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, apakah kaum perempuan memiliki kewajiban untuk berjihad?”

Kemudian, Rasulullah pun menjawab, “Ya, betul. Bagi mereka, ada kewajiban jihad yang tidak ada perangnya. Jihad bagi kaum kalian adalah berhaji dan umrah.” (H.R. Imam Ahmad dan Ibnu Majah)

Baca Juga: Mau Umroh di Bulan Syawal? Ini Hukum dan Keutamaannya!

Sahabat Ventour, sebenarnya tidak ada larangan bagi ibu hamil untuk menjalankan ibadah umroh maupun haji. Namun, demi keselamatan ibu dan bayi, ibu hamil yang ingin umroh tentunya membutuhkan perhatian lebih dan harus dipersiapkan secara matang.

Persiapan umroh saat hamil
Gambar: Persiapan umroh saat hamil

Persiapan Umroh Saat Hamil

Nah, apa saja hal yang harus dipersiapkan dan dipertimbangkan ibu hamil yang menjalani ibadah umroh? Berikut 5 tips aman dan nyaman bagi Sahabat Ventour yang menjalani ibadah umroh saat hamil.

Pastikan Usia Kehamilan di Trimester Kedua

Berdasarkan penelitian dari Quarterly Medical Journal, perjalanan udara umumnya aman bagi ibu yang sedang mengandung. Namun, demi alasan keamanan dan kesehatan, sebagian besar maskapai hanya mengizinkan ibu hamil melakukan perjalanan udara dengan pesawat pada masa trimester kedua (14-24 minggu).

Sebab di usia awal kandungan, biasanya ibu hamil masih sering mengalami mual muntah. Plasenta janin pun belum terbentuk sempurna. Sementara jika terbang saat trimester ketiga, ada risiko keguguran dan melahirkan yang bisa mengancam ibu hamil.

Baca Juga: Tak Ada Antrian Haji, Berangkat Hajinya dari Inggris

Konsultasi ke Dokter 

Sebelum berangkat umroh ke Tanah Suci, ada baiknya Sahabat Ventour berkonsultasi pada dokter kandungan terlebih dahulu. Sebab, ada beberapa kondisi kehamilan yang tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh.

Selalu periksakan kondisi kesehatan sebelum berangkat umroh
Gambar: Selalu periksakan kondisi kesehatan sebelum berangkat umroh

Begitu pula dengan pemberian vaksin meningitis. Vaksin meningitis yang diberikan pada ibu hamil biasanya adalah vaksin yang mengandung organisme mati. Sebab, jika diberikan vaksin hidup, ada beberapa risiko yang mungkin timbul, seperti kecacatan pada calon bayi karena imunitas janin masih lemah.

Vaksinasi meningitis saat masa kehamilan
Gambar: Vaksinasi meningitis saat masa kehamilan

Kondisi inilah yang mengharuskan Sahabat Ventour untuk tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk meminimalisir risiko. Bawalah buku pemeriksaan kehamilan saat umroh untuk memudahkan dokter setempat yang memeriksa jika terjadi situasi buruk.

Pilih Hotel dan Penerbangan yang Memudahkan

Baca Juga: Aturan Terbaru Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umroh dan Haji

Pilih hotel dan penerbangan yang memudahkan ibu hamil
Gambar: Pilih hotel dan penerbangan yang memudahkan ibu hamil

Salah satu tips umroh untuk Sahabat Ventour yang sedang dalam masa kehamilan, yaitu harus memilih penerbangan yang sesuai. Jangan sampai kelelahan karena harus transit dan berpindah pesawat. Apalagi dengan durasi penerbangan yang lama sekitar 9 jam, Sahabat Ventour bisa rentan mengalami kram dan kaki bengkak.

Pastikan Sahabat Ventour juga memilih hotel yang tidak terlalu jauh dari masjid, agar mobilitas untuk ibadah lebih mudah. 

Persiapkan Kondisi Fisik yang Fit

Selain itu, Sahabat Ventour juga disarankan untuk melakukan olahraga ringan, seperti jalan santai atau yoga untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh.

Persiapkan kondisi fisik yang fit
Gambar: Persiapkan kondisi fisik yang fit

Baca Juga: Hukum Cicilan Umroh Agar Cepat Berangkat Umroh

Pastikan Sahabat Ventour mendapatkan asupan bergizi sebelum keberangkatan dan selama umroh. Biasakan diri untuk mencukupkan kebutuhan air minum sebanyak 8 gelas per hari agar tidak mengalami dehidrasi.

Umroh Saat Hamil Bersama Mahram

Saat sa’i dan tawaf, ada risiko berdesak-desakan dan terhimpit ribuan jamaah lain. Untuk itu, penting bagi Sahabat Ventour didampingi oleh mahram, seperti suami. Mahram akan menjaga dan melindungi Sahabat Ventour dari hal-hal yang tidak diinginkan selama ibadah umroh.

Nah, itulah beberapa tips ibu hamil saat umroh. Pada intinya, umroh tetap diperbolehkan bagi ibu hamil, asalkan tidak membahayakan kondisi fisik sang ibu dan janin. Semoga bermanfaat ya, Sahabat Ventour!

Fakta Unik Masjid Quba, Cincin Rasulullah Pernah Hilang di Sini!

Fakta Unik Masjid Quba, Cincin Rasulullah Pernah Hilang di Sini!

Selain Masjid Nabawi, salah satu destinasi yang wajib dikunjungi saat di Madinah, yaitu Masjid Quba. Masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah Saw. Tepat pada tahun pertama Hijriah, kedatangan Rasulullah Saw. ke Desa Quba disambut meriah oleh penduduk Madinah.

Masjid Quba di Madinah yaitu masjid pertama yang didirikan oleh Rasulullah Saw
Gambar: Masjid Quba di Madinah yaitu masjid pertama yang didirikan oleh Rasulullah Saw

Sejarah Pembangunan Masjid Quba

Selama singgah di Quba, Rasulullah Saw. tinggal di rumah Kultsum bin Hadam. Rumah Kultsum bin Hadam memiliki kebun kurma seluas 5.000 meter persegi. Tempat tersebut juga biasa digunakan untuk menjemur kurma.

Pembangunan Masjid Quba berawal dari ide sahabat Rasulullah yang bernama Ammar bin Auf. Ammar mengusulkan untuk membangun tempat berteduh bagi Rasulullah di Desa Quba yang tadinya hanya terdiri atas hamparan kebun kurma. Madain Project merilis foto Masjid Quba di zaman dahulu yang masih dikelilingi oleh kebun kurma.

Baca Juga: Tips Aman dan Nyaman Umroh Saat Hamil! Bumil Wajib Tahu!

Lokasi Masjid Quba yang dulunya adalah kebun kurma
Gambar: Lokasi masjid yang mulanya adalah kebun kurma

Akhirnya, pada hari Senin tanggal 8 Rabi’ul Awal 1 H, Rasulullah Saw. pun mendirikan masjid di atas kebun kurma tersebut. Peletakkan batu pertama Masjid Quba langsung dilakukan oleh Rasulullah Saw. Tahap pembangunan selanjutnya barulah dilakukan para sahabat nabi.

Kala itu, masjid yang dibangun baru seluas 1.200 meter persegi. Dindingnya terbuat dari tanah liat, bertiangkan pohon kurma, dan memiliki atap yang terbuat dari pelepah. Di tengah-tengah masjid, terdapat ruang terbuka yang disebut sahn. Di area tersebut, dulunya terdapat sumur untuk wudhu.

Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun Rasulullah Saw. Selain membangun masjid, Rasulullah Saw. juga melaksanakan perintah pertama untuk shalat Jum’at. Rasulullah Saw. memimpin langsung shalat Jum’at pertama bersama para sahabat ketika Masjidil Aqsha masih menjadi arah kiblat saat itu.

Baca Juga: Mau Umroh di Bulan Syawal? Ini Hukum dan Keutamaannya!

Pahala Shalat di Masjid Quba

Bagian dalam Masjid Quba
Gambar: Bagian dalam masjid

Masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW ini adalah tempat ibadah yang jika Sahabat shalat sunnah 2 raka’at di dalamnya, akan mendapat pahala seperti menunaikan ibadah umrah.

“Barangsiapa yang bersuci dari rumah, lalu mendatangi Masjid Quba dan melakukan shalat 2 raka’at di dalamnya, maka akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakan umroh.” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Hilangnya Cincin Rasulullah di Masjid Quba

Diriwayatkan Ibnu Umar, Rasulullah Saw. pernah membuat cincin perak. Cincin itu bertuliskan “Muhammad Rasulullah” dengan huruf khat kufi. Setelah Rasulullah Saw. wafat, cincin tersebut dipakai oleh Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ustman bin Affan sebagai cincin kekhalifahan. 

Namun, cincin tersebut terjatuh di sumur yang ada di pelataran Masjid Quba saat dipakai oleh Utsman bin Affan. Dahulu, sumur ini menjadi tempat favorit Rasulullah Saw. Di sumur inilah, Nabi kerap membersihkan kaki beliau sebelum masuk ke dalam masjid.

Telah dilakukan pencarian selama berhari-hari, namun cincin tersebut tak kunjung berhasil ditemukan. Akhirnya, Utsman membuat cincin baru yang mirip dengan tulisan “Muhammad Rasulullah”. Saat ini, bekas sumur tempat jatuhnya cincin tersebut disebut Sumur Cincin (Bir al-Khatim).

Sumur cincin yang berada di halaman masjid
Gambar: Sumur Cincin yang berada di halaman masjid

Baca Juga: Utsman bin Affan, Sahabat Nabi yang Hartanya Abadi

Perluasan Masjid

Saat ini, Masjid Quba telah mengalami perluasan dan renovasi beberapa kali. Renovasi pertama dilakukan oleh Khalifah Utsman bin Affan. Sementara itu, menara pertama dibangun oleh khalifah Dinasti Umayyah bernama Umar bin Abdul Aziz.

Masjid terus mengalami perubahan, termasuk pada masa Kesultanan Turki Utsmani. Saat ini, masjid dikelola oleh Kementerian Urusan Haji dan berada di bawah kendali raja Arab Saudi yang berkuasa. Kini, luas kawasannya sudah sekitar 5.035 meter persegi dan mampu menampung hingga 20.000 orang. Rencananya, masjid ini akan kembali diperluas dan diperkirakan dapat menampung sebanyak 66.000 orang.

Arsitektur masjid sebelum direnovasi
Gambar: Arsitektur masjid sebelum direnovasi

Setiap hari, masjid ini ramai dikunjungi oleh jemaah umroh dan pendatang dari berbagai penjuru dunia, karena memiliki keutamaan yang mulia. Semoga Sahabat berkesempatan untuk mengunjungi dan shalat di masjid ini ya!

Batas Usia Umroh Terbaru, Bolehkah Anak-Anak & Lansia Umroh?

Batas Usia Umroh Terbaru, Bolehkah Anak-Anak & Lansia Umroh?

Sejak Agustus 2022, pemerintah Arab Saudi telah membuka penyelenggaraan umroh seluas-luasnya dengan menghapus aturan batas usia umroh. 

Mulanya, batas usia jamaah umroh yaitu antara usia 18-65 tahun. Kini aturan tersebut telah dihapus dan digantikan. Selama sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dengan dosis lengkap dan mencapai usia baligh, siapa pun bisa menunaikan ibadah umroh, termasuk anak-anak dan lansia.

Batas usia umroh untuk anak-anak dan lansia
Gambar: Batas usia umroh

Dilansir dari Saudi Gazette, baik warga lokal Mekah, turis, maupun jamaah umroh dari segala usia bisa memasuki kawasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Namun, Sahabat Ventour masih diwajibkan untuk memiliki asuransi kesehatan yang dapat menanggung biaya perawatan jika terinfeksi COVID-19 selama berada di Arab Saudi.

Untuk memasuki kawasan Masjidil Haram, anak-anak di atas usia lima tahun harus memiliki dan menunjukkan status kesehatan melalui aplikasi Tawakkalna. Izin dan status kesehatan ini dapat Sahabat Ventour setting melalui aplikasi SATUSEHAT.

Baca Juga: Shalat di Masjid Quba, Pahala Setara Umroh! Ini Syarat-Syaratnya!

Sementara untuk anak yang di bawah usia lima tahun, bisa langsung masuk Masjidil Haram tanpa harus menunjukkan izin masuk.

Syarat Umroh Terbaru

Selain menghapus batas usia umroh, pemerintah Arab Saudi juga menghapus kewajiban jemaah umroh untuk melakukan vaksin meningitis. Namun, jemaah yang memiliki penyakit komorbid, dianjurkan tetap melakukan vaksin meningitis.

Secara umum, berikut adalah syarat umroh terbaru yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi:

  1. Sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap yang diakui WHO
  2. Memiliki Sertifikat Internasional Arab Saudi (dari aplikasi Tawakkalna) yang dapat dibuat melalui aplikasi SATUSEHAT
Syarat umroh 2023
Gambar: Syarat umroh terbaru

Sebenarnya, pemberlakuan pembatasan usia ini dikarenakan kondisi pandemi yang belum berakhir dikhawatirkan membahayakan kesehatan anak-anak dan para lansia yang memiliki imun lebih lemah.

Namun, karena kondisi pandemi sudah lebih baik, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membahas evaluasi pelaksanaan haji dan umroh. Dalam pertemuan itu, jamaah anak-anak dan lansia kembali dibolehkan mengikuti ibadah haji dan umroh. 

Meskipun adanya kelonggaran usia jamaah umroh, Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi tetap melakukan langkah pencegahan terhadap virus COVID-19, seperti aturan mencuci tangan dan physical distancing. Jadi, tetap jaga kebersihan dan kesehatan ya, Sahabat Ventour!

Tips Umroh Bersama Anak

Jika Sahabat Ventour ingin mengajak si Kecil pergi umroh, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

Pilih Jadwal yang Tepat

Suhu dan pergantian musim di Arab Saudi berbeda dengan Indonesia. Pilihlah jadwal yang tepat agar anak tidak terlalu merasa kepanasan. Biasanya, musim panas berlangsung di bulan Juni dan Juli. Sahabat Ventour bisa memilih keberangkatan di bulan Desember atau Januari.

Baca Juga: Tips Aman dan Nyaman Umroh Saat Hamil! Bumil Wajib Tahu!

Tips umroh bersama anak
Gambar: Tips umroh bersama anak

Persiapkan Kondisi Fisik

Berikan vaksin pada anak sesuai dengan anjuran dokter. Jangan memaksa mengajak anak umroh saat kondisinya lemah.

Persiapkan Perlengkapan Anak

Jika perlu, bawalah alat pompa ASI, MPASI instan, gendongan, stroller, susu formula, pampers, dan kebutuhan anak lainnya. Sahabat Ventour juga dapat menyewa baby bassinet atau keranjang bayi saat di pesawat, agar tak lelah menggendong si Kecil.

Bawa Buku dan Mainan Favorit Anak

Durasi terbang ke Arab Saudi memakan waktu yang cukup lama, yakni sekitar 9 jam. Pastikan anak mendapatkan hiburan dan rasa nyaman saat di perjalanan dengan membawa buku dan mainan favoritnya.

Tips Umroh untuk Jemaah Lansia

Sementara itu, untuk jamaah lansia, persiapkan perlengkapan berikut:

Alat Transmitter

Transmitter khusus untuk membantu jamaah mendengar doa dari ustadz pembimbing saat umroh.

Kursi Roda

Untuk para jamaah yang kesulitan dengan mobilitas, carilah travel umroh yang memfasilitasi kursi roda selama melaksanakan ibadah umroh.

Baca Juga: Aturan Terbaru Vaksin Meningitis untuk Jemaah Umroh dan Haji

Tips umroh bagi jemaah lansia
Gambar: Tips umroh bagi jemaah lansia

Pastikan Memiliki Pendamping

Demi keselamatan dan keamanan, pastikan jemaah lansia didampingi oleh mahram atau keluarga terdekat selama menjalani ibadah umroh.

Nah, berdasarkan ketentuan dan syarat umroh terbaru, tidak ada lagi batasan usia bagi para jamaah umroh, ya, Sahabat Ventour. Tidak ada lagi alasan untuk menunda ibadah umroh, apalagi haji. Selama kita masih mampu, baik dari segi materi maupun fisik, segerakan untuk menunaikan ibadah umroh.

Semoga Allah SWT mampukan dan mudahkan segala urusan kita.

Rahasia Sejuknya Lantai Masjidil Haram, Terbuat Dari Marmer Termahal!

Rahasia Sejuknya Lantai Masjidil Haram, Terbuat Dari Marmer Termahal!

Melaksanakan shalat di Masjidil Haram adalah impian semua umat Islam. Apalagi sensasi kenyamanan yang dirasakan saat shalat di sekeliling Ka’bah, karena lantainya yang terasa sejuk meski di tengah cuaca terik. Sebenarnya apa rahasia di balik sejuknya lantai Masjidil Haram, meski matahari bersinar sangat terik?

Rahasia sejuknya lantai Masjidil Haram di Mekah meski di bawah cuaca terik
Gambar: Rahasia sejuknya lantai Masjidil Haram di Mekah meski di bawah cuaca terik

Kenapa Lantai Masjidil Haram Terasa Sejuk?

Reasahalharamain, sebuah lembaga yang mengurusi dua masjid kota suci, yaitu Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah, mengungkapkan alasan mengapa lantai masjid terasa dingin meskipun cuaca panas. Ternyata bukan karena ada mesin pendingin atau AC di bawah lantai masjid, lho, Sahabat. Namun, sejuknya lantai Masjidil Haram karena terbuat dari marmer berkualitas tinggi.

Dikutip dari Saudi Gazette, marmer tersebut didatangkan langsung dari daerah bernama Thassos di Yunani, sehingga dinamai marmer Thassos. Sejak zaman kuno, daerah Thassos telah dikenal sebagai penghasil marmer putih berkualitas yang digunakan oleh orang Romawi untuk membangun bangunan dan monumen megah.

Gunung marmer putih di Thassos, Yunani
Gambar: Gunung marmer putih di Thassos, Yunani

Asal-Usul Lantai Masjidil Haram

Marmer Thassos memiliki kristal warna putih salju yang membuatnya berkilau jika terkena pancaran cahaya. Tak hanya digunakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, marmer Thassos juga digunakan di Masjid Hagia Sophia, Istanbul-Turki. Masya Allah, pasti lantainya sangat indah dan cantik ya, Sahabat!

Baca Juga: Batas Usia Umroh Terbaru, Bolehkah Anak-Anak & Lansia Umroh?

Marmer Thassos berasal dari batuan alam. Batuan alam ini dapat menghambat perpindahan panas dari sinar matahari atau cuaca ekstrem. Inilah mengapa penggunaan marmer Thassos dapat membuat lantai dapat menyerap panas dan lebih sejuk.

Marmer Thassos juga dapat menyerap kelembaban di malam hari. Tak hanya itu, ketika marmer Thassos dijadikan pelapis dinding, marmer mampu meredam kebisingan suara yang berasal dari luar bangunan. 

Bongkahan marmer Thassos dari Yunani yang diolah secara khusus di Arab Saudi
Gambar: Bongkahan marmer putih di Thassos, Yunani yang dibawa dan diolah secara khusus di Arab Saudi

Khusus untuk Masjidil Haram, marmer Thassos diimpor dalam bentuk bongkahan batu langsung dari Yunani, kemudian diolah dan dibentuk secara khusus di Arab Saudi. Marmer Thassos di Masjidil Haram dipasang dalam bentuk persegi panjang yang tebalnya 5 cm. Tingkat ketebalan ini turut mempengaruhi kesejukan lantai, lho, Sahabat.

Keistimewaan Marmer Thassos

Berkat marmer Thassos, lantai Masjidil Haram tetap dingin walau suhu di Mekah bisa mencapai 50 derajat Celcius. Marmer Thassos tak hanya dipasang di area pelataran dan bagian dalam masjid, tapi juga di area tawaf, sehingga Sahabat tidak perlu berjingkat kaki karena kepanasan saat siang hari.

Baca Juga: Shalat di Masjid Quba, Pahala Setara Umroh! Ini Syarat-Syaratnya!

Karena keistimewaannya ini, marmer Thassos merupakan salah satu marmer termahal di dunia. Berdasarkan situs Alibaba, harga marmer Thassos yang langsung didatangkan dari Yunani mencapai USD 200 atau sekitar Rp 2.87 juta per meter persegi.

Proses pembangunan lantai Masjidil Haram menggunakan marmer Thassos
Gambar: Proses pembangunan lantai Masjidil Haram menggunakan marmer Thassos

Siapakah yang Membangun Lantai Masjidil Haram?

Konon diceritakan, bahwa arsitektur di balik pembangunan lantai Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah Muhammad Kamal Ismaeel. Ia adalah insinyur dan arsitek Mesir, yang pernah mencetak rekor sebagai orang termuda yang dikirim ke Eropa dan mendapatkan tiga gelar doktor dalam Arsitektur Islam.

Sewaktu membeli marmer Thassos untuk Masjidil Haram, Muhammad Kamal langsung menuju Yunani. Ia membeli marmer untuk Masjidil Haram, hampir setengah dari gunung marmer yang ada di Yunani.

Kisah Unik Pembangunan Lantai Masjid Nabawi

Setelah proyek pembangunan Masjidil Haram selesai, pemerintah Arab Saudi meminta Muhammad Kamal kembali memasang marmer yang sama di Masjid Nabawi.

Baca Juga: Utsman bin Affan, Sahabat Nabi yang Hartanya Abadi

Saat Kamal kembali ke Yunani untuk menanyakan marmer yang tersisa, ternyata setengah gunung marmer sisanya telah dibeli orang lain. Perlu diketahui, marmer ini bukan material yang dihasilkan dari pabrik, melainkan terbuat dari batuan alam, jadi cukup terbatas jumlahnya.

Gunung marmer putih di Thassos, Yunani
Gambar: Gunung marmer putih di Thassos, Yunani

Muhammad Kamal pun mencari tahu siapa pembeli marmer tersebut. Akhirnya ia menemukan alamat pembelinya, yaitu sebuah perusahaan di Arab Saudi. Lalu ia mendatangi kantor perusahaan tersebut. Rupanya, semua marmer masih ada dan belum digunakan sama sekali.

Muhammad Kamal menyodorkan cek kosong dan meminta pemilik marmer menuliskan nominal yang diinginkan, berapa pun besarnya. Namun, saat pemilik perusahaan tahu marmer itu akan digunakan untuk pembangunan Masjid Nabawi, ia menolak marmernya dibeli.

Jemaah dapat melakukan tawaf di Masjidil Haram tanpa menggunakan alas kaki meski cuaca terik
Gambar: Jemaah dapat melakukan tawaf di Masjidil Haram tanpa menggunakan alas kaki meski cuaca terik

“Allah yang membuat saya membeli marmer ini. Itu artinya marmer ini memang sudah ditakdirkan Allah untuk Masjid Nabawi,” katanya. Sang pemilik marmer akhirnya menyumbangkan marmer Thassos yang dibelinya untuk pembangunan Masjid Nabawi. Masya Allah ya, Sahabat!