Benarkah Amal Buruk Kita Langsung Dibalas di Tanah Suci?

 
Gambar 1.1.Melakukan kesalahan sebelum umroh
Tak jarang jamaah haji maupun umroh mengalami kejadian aneh saat di Tanah Suci. Mekah dan Madinah merupakan kota suci yang dipercaya sebagian orang apabila melakukan dosa sebelum ibadah haji atau umroh, maka akan langsung mendapatkan balasan yang setimpal.
 
Bahkan, diceritakan dari kanal YouTube Arie Untung, bahwa ada jamaah umroh yang pernah tidak bisa melihat Ka’bah saat ia tawaf. Namun, setelah orang tersebut dibimbing muthawif untuk mengingat kesalahan yang pernah dilakukannya, beristighfar, dan berdoa, akhirnya ia baru bisa melihat Ka’bah pada putaran tawaf ketiga.
Ada cerita jamaah umroh yang mengeluh lapar selama di Mekah, meskipun ia sudah makan. Ternyata, sebelumnya ia pernah berkata buruk tentang orang lain sebelum berangkat umroh. Ada pula jamaah haji yang saat tiba di Mekah, ia merasa sakit terus-menerus meskipun sudah minum obat. Padahal sebelum berangkat haji, kondisi tubuhnya baik-baik saja.
 
Namun, banyak pula kemudahan yang dialami jamaah umroh, seperti tidak merasa lelah meskipun berjalan jauh ke Masjidil Haram, tiba-tiba diberikan makanan gratis dan Al-Qur’an oleh jamaah lain, bisa berkesempatan shalat di Hijr Ismail di tengah desakan jutaan jamaah lain.
 
Banyak anggapan bahwa kejadian-kejadian ini adalah balasan langsung atas apa perbuatan kita sendiri yang dilakukan sebelum berangkat umroh maupun haji. Benarkah hal ini, Sahabat Ventour?
 
Sejatinya, Kota Mekah merupakan kota yang disucikan dan diberkahi oleh Allah, seperti yang tercantum di surah Ali Imran ayat 96:
 
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
 
Dalam kitab Fadhilah Haji, Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menuliskan, barang siapa yang memasuki Mekah, akan memperoleh keselamatan dari api neraka jika melakukan amal kebaikan.
 
Melakukan amal ibadah di Mekah juga mendapat balasan pahala yang berlipat ganda. Misalnya, shalat di Masjidil Haram yang pahalanya setara dengan 100 ribu kali shalat di masjid lain. Demikian pula, orang yang berpuasa dan bersedekah akan diberi pahala yang berlipat ganda, sebagaimana yang diriwayatkan dari Hasan Al-Bashri dalam kitab Al-Haj Fadhail wa Ahkam.
 
Adapun puasa satu hari di Makkah setara dengan (pahala) seratus ribu puasa di selain (Makkah), bersedekah satu dirham di Makkah setara dengan seratus ribu sedekah dirham dan setiap satu kebaikan di Makkah setara dengan seratus ribu kebaikan di Makkah.
 
Begitu pula dengan kemaksiatan. Jika kita melakukan perbuatan maksiat, maka dosanya akan dilipatgandakan berkali-kali. Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menyebutkan, jika melakukan perbuatan dosa di Mekah bisa langsung mendapatkan murka Allah.
 
Namun, satu hal yang perlu Sahabat Ventour ingat, bahwa ibadah haji dan umroh bukan merupakan “ladang pembantaian” di mana dosa-dosa akan langsung mendapatkan balasannya saat itu juga. Haji dan umroh ini merupakan “ladang pengampunan” sebagaimana dalam hadits:
 
Satu hal yang perlu diingat oleh kita adalah bahwa ibadah haji dan umroh bukan merupakan “ladang pembantaian”, dimana dosa-dosa akan mendapatkan balasannya pada saat itu, namun haji dan umroh merupakan “ladang pengampunan”. Hal ini juga sudah dengan gamblang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits:
 
Dari Abu Hurairah RA berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda, “Umroh satu ke umroh lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain surga.” (H.R. Bukhari & Muslim)
 
Ada baiknya Sahabat Ventour tetap optimis dan husnudzon dalam beribadah selama di Tanah Suci, sebagaimana hadits Rasulullah Saw.:
 
Aku sesuai prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya bila ia berdzikir dan berdo’a kepada-Ku. Bila ia menyebut dan menyeru nama-Ku dalam hatinya, maka Aku menyebut namanya dalam diri-Ku. Bila ia menyebut dan menyeru nama-Ku dalam kumpulan orang banyak, maka aku menyebut namanya dalam kumpulan orang yang lebih banyak lagi. Bila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berlari.” (H.R. Bukhari & Muslim).
 
Maka, kita dianjurkan untuk terus berhusnudzon selama beribadah di Tanah Suci, sambil mengupayakan agar haji dan umroh kita mabrur. Berikut hal-hal yang bisa Sahabat Ventour lakukan untuk mendapatkan haji maupun umroh yang mabrur:
 
  1. Menyelesaikan hak adami sebelum berangkat ke Tanah Suci
    Hak adami ialah kewajiban-kewajiban kita terhadap sesama manusia, seperti menyelesaikan hutang, berdamai dengan sesama, meminta maaf, dll. Hal ini perlu dilakukan agar Sahabat Ventour bisa fokus beribadah selama di Tanah Suci, tanpa harus memikirkan kesalahan yang pernah diperbuat.
  2. Senantiasa memohon ampunan Allah sambil bertawakal.
  3. Memastikan biaya yang digunakan untuk haji atau umroh berasal dari harta yang halal.
  4. Sepulangnya ke Indonesia, berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Share :

Leave a Reply

Your email address will not be published.